Jumat, 27 Maret 2020

Qantas Catat Sejarah Penerbangan Langsung Australia-London

Di tengah pandemi Corona, maskapai Qantas justru mencatat sejarah baru dengan menerbangkan Airbus A380 langsung dari Australia ke London.
Qantas yang merupakan maskapai asal Australia itu akan menangguhkan seluruh penerbangan rute internasionalnya pada akhir Maret. Penerbangan langsung dari Australia ke London adalah penerbangan terakhir mereka.

Dilansir dari CNN, Kamis (26/3/2020), penerbangan yang disebut sebagai QF1 'Kangaroo Route' itu akan berangkat dari Sydney hari ini. Umumnya, penerbangan Australia ke London itu akan transit di Singapura namun Bandara Changi telah menetapkan aturan bagi penumpang untuk tak melakukan transit mulai 24 Maret.

Kebijakan ini akhirnya memaksa Qantas untuk melakukan penerbangan non-stop. Agar perjalanan dapat berjalan lancar, Qantas akan melakukan pengisian bahan bakar selama 90 menit di Darwin, sebelum terbang ke London dalam waktu 16 jam. Momen ini pun menjadi kali pertama Darwin dan London dihubungkan melalui penerbangan langsung.

Selain itu, Qantas juga akan menghadapi pertarungan terakhir pada penerbangan QF2 yang kembali dari London ke Sydney melalui Darwin. Pesawat akan diberangkatkan pada 27 Maret mendatang.

Sebelumnya, Qantas telah mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan grounding pada 150 pesawatnya sampai akhir Mei. Pesawat yang di-grounding itu termasuk 12 pesawat Airbus A380.

Airbus sendiri akan menghentikan produksi pesawat super jumbo itu pada 2021 dan Qantas sudah memensiunkan pesawat itu dari armada mereka sehingga penerbangan Australia-London itu akan menjadi kesempatan terakhir bagi penumpang untuk naik A380.

Kendati pesawat jumbo bertingkat itu adalah favorit konsumen, memproduksi "380 adalah keputusan bisnis yang paling buruk," ujar Profesor Kebijakan Publik dari Universitas George Mason, Kenneth Button.

"Boeing benar saat berpendapat bahwa lebih banyak penumpang menginginkan penerbangan langsung daripada pergi melalui hub besar yang dihubungkan oleh (pesawat) super jumbo dan sampai ke atau dari hub dengan pesawat satu lorong,"lanjutnya.

"Oleh sebab itu, 787 dengan kapasitas menengah, bahan bakar ekonomis, dan punya kemampuan jarak jauh (dalam konteks kapal barang) yang menang,"katanya.

Dalam beberapa waktu terakhir, Qantas melakukan beberapa penerbangan luar biasa. Contohnya pada November lalu, penerbangan QF7879 dari London ke Sydney menjadi penerbangan penumpang yang terpanjang di dunia. Penerbangan ini menjadikan Qantas maskapai komersial terbaik yang menempuh jarak 17.800 kilometer dalam waktu 19 jam 19 menit.

Kemudian pada Maret 2018, jet Qantas melakukan penerbangan langsung untuk pertama kalinya dari Australia ke Inggris. Pesawat Boeing Dreamliner mengudara dari Perth menuju London. Sementara itu, penerbangan Darwin-London yang dilakukan kali ini merupakan catatan sejarah tersendiri di tengah situasi industri yang tengah kacau akibat Corona.

Corona Bikin Hotel di Luar Negeri Berbondong-bodong Nyumbang Kamar

Semua elemen bersatu padu memerangi pandemi Corona. Kini sering terdengar pemilik hotel mengalihfungsikan propertinya jadi rumah sakit darurat.
Diberitakan CNN, Kamis (26/3/2020) salah satu hotel yang jadi rumah sakit virus Corona atau COVID-19 adalah Ayre Gran Hotel Colon. Adalah hotel bintang empat dengan 365 kamar yang terletak di pusat Kota Madrid, Spanyol.

Hotel ini baru selesai direnovasi kamar-kamarnya. Selama seminggu terakhir, dua menara hotel telah diubah menjadi fasilitas medis untuk merawat pasien Corona dengan gejala ringan.

Sementara dunia pariwisata berhenti sejenak, pemerintah Spanyol yang menginisiasi pengubahan hotel menjadi rumah sakit ini. Karena, rumah sakit konvensional sudah sangat terbebani dengan pasien yang ada.

Hotel digunakan sebagai tempat merawat pasien Corona ringan. Lainnya, hotel ini dijadikan tempat isolasi bagi mereka yang telah atau merasa kontak langsung dengan penderita terkonfirmasi hingga tempat singgah para perawat.

Ayre Gran Hotel Colon adalah satu dari lusinan hotel di seluruh Eropa yang sedang dalam proses pengubahan menjadi rumah sakit. Para pemilik hotel di Madrid telah menawarkan 40 hotel ke pemerintah hingga bisa menampung 9.000 tempat tidur.

Di Inggris, pemain utama seperti Best Western, Travelodge, dan Hilton telah berdiskusi dengan National Health Service dalam rencana pengubahan hotelnya menjadi rumah sakit Corona sementara.

Lalu, jaringan perhotelan terbesar di Eropa, Accor, telah mengubah 40 hotelnya di Prancis. Hotel-hotel itu terbuka untuk para perawat, para lansia atau yang rentan, dan siapa pun yang memerangi Corona.

INACA: Maskapai Nasional Sudah Mulai Rumahkan Karyawan

 Industri penerbangan kian memasuki masa yang sangat sulit karena pandemi Corona. Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiratmadja menjelaskan bahwa untuk mengurangi kerugian yang diderita, beberapa waktu belakangan ini, sejumlah maskapai penerbangan telah melakukan langkah antisipasi.
Sejumlah langkah diambil, terutama untuk memilih memilih opsi tutup operasi. Selain itu, maskapai nasional juga mulai merumahkan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya baik bagi pilot, awak kabin, teknisi dan karyawan pendukung lainnya. Dia mencatat, sejak awal bulan Maret 2020 ini terjadi penurunan jumlah penumpang yang sangat drastis.

Alhasil, semua maskapai penerbangan sudah mengurangi jumlah penerbangan baik rute dan frekuensinya sampai dengan 50% atau lebih.

"Diramalkan apabila penuntasan pandemi Covid-19 semakin tidak pasti hal ini akan membuat industri penerbangan semakin terpuruk bahkan sebagiannya akan tidak beroperasi karena bangkrut," kata Denon dalam siaran persnya seperti dikutip dari detikFinance, Jakarta, Kamis (26/3/20).

Insentif
Untuk menyelamatkan industri penerbangan agar tetap eksis, baik saat ini maupun saat recovery nanti apabila pandemi Covid-19 sudah tuntas, maka INACA saat ini sudah dan akan meminta sejumlah keringanan maupun insentif kepada pemerintah.

"Yang kami harapkan adalah penundaan pembayaran PPh, penangguhan bea masuk impor suku cadang, penangguhan biaya bandara dan navigasi yang dikelola BUMN, pemberlakuan diskon biaya bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan, dan perpanjangan jangka waktu berlakunya pelatihan simulator maupun pemeriksaan kesehatan bagi awak pesawat," katanya.

Ia sangat menyadari bahwa wabah covid-19 ini melumpuhkan hampir semua aktivitas perekonomian. Namun menurut Denon industri penerbangan nasional sangat terpuruk.

Jika tidak ada respons positif dari pemerintah yang cepat maka dipastikan akan PHK besar-besaran akan berlanjut. Namun untuk PHK ini dia tak merinci sudah sejauh apa jumlah yang dilakukan maskapai nasional.

"Dampaknya bukan hanya di industri penerbangan itu sendiri tapi juga untuk industri pendukungnya baik hilir maupun hulu seperti bengkel pesawat, ground handling, dan agen perjalanan yang terlibat. Untuk ini, INACA sangat mengharapkan respon positif dari Pemerintah yang cepat untuk menghindari gelombang perumahan dan PHK yang tidak bisa dihindari tersebut," urainya.

Qantas Catat Sejarah Penerbangan Langsung Australia-London

Di tengah pandemi Corona, maskapai Qantas justru mencatat sejarah baru dengan menerbangkan Airbus A380 langsung dari Australia ke London.
Qantas yang merupakan maskapai asal Australia itu akan menangguhkan seluruh penerbangan rute internasionalnya pada akhir Maret. Penerbangan langsung dari Australia ke London adalah penerbangan terakhir mereka.

Dilansir dari CNN, Kamis (26/3/2020), penerbangan yang disebut sebagai QF1 'Kangaroo Route' itu akan berangkat dari Sydney hari ini. Umumnya, penerbangan Australia ke London itu akan transit di Singapura namun Bandara Changi telah menetapkan aturan bagi penumpang untuk tak melakukan transit mulai 24 Maret.

Kebijakan ini akhirnya memaksa Qantas untuk melakukan penerbangan non-stop. Agar perjalanan dapat berjalan lancar, Qantas akan melakukan pengisian bahan bakar selama 90 menit di Darwin, sebelum terbang ke London dalam waktu 16 jam. Momen ini pun menjadi kali pertama Darwin dan London dihubungkan melalui penerbangan langsung.

Selain itu, Qantas juga akan menghadapi pertarungan terakhir pada penerbangan QF2 yang kembali dari London ke Sydney melalui Darwin. Pesawat akan diberangkatkan pada 27 Maret mendatang.