Selasa, 07 April 2020

Kini Kamu Bisa Ikut Ekspedisi ke Titik Terdalam Lautan

Sebentar lagi bakal ada ekspedisi ke titik terdalam lautan. Dan asyiknya kamu dapat bergabung di dalam kelompok ini.
Dilansir CNN, perjalanan ke titik tertinggi bumi, Puncak Himalaya di Everest, memang hanya bisa digapai sebagian orang. Berbiaya mahal, namun, ada lebih dari 4.000 petualang telah naik ke puncak Gunung Everest menurut British Mountaineering Council.

Namun tak banyak yang mengunjungi titik Challenger Deep di Palung Mariana, Samudra Pasifik. Titik terdalamnya yakni 10.928 meter dan diyakini sebagai titik terdalam di lautan dunia.

EYOS Expeditions bekerja sama dengan perusahaan selam bawah laut swasta Caladan Oceanic menjadi perusahaan pertama di dunia yang akan membuka perjalanan ke sana. Mereka menawarkan pengalaman ini untuk umum.

Perjalanan ke dasar Palung Mariana amat jarang dilakukan. Menurut EYOS, hanya tujuh orang di bumi yang pernah mengunjungi Challenger Deep, pesohor Hollywood, James Cameron jadi salah satunya.

Perusahaan itu hanya mengundang tiga orang untuk bergabung dalam ekspedisi ke Palung Mariana. Yang pertama mendaftar akan diutamakan.

EYOS Expeditions tidak memberikan rincian biaya apa pun. Tapi, hitung-hitungan biaya minimalnya mencapai USD 100.000 atau Rp 1,5 miliar karena penyelaman ke Titanic dipatok dengan biaya antara USD 100.000-200.000 per orang.

Tiga ekspeditor, yang disebut Mission Specialists akan menghabiskan waktu sekitar delapan hari bersama Ring of Fire Expedition. Ekspedisi itu dioperasikan oleh EYOS dan Caladan Oceanic.

Setiap penyelaman kapal selam akan memakan waktu hingga 14 jam. Tiap penurunan lebih dari 11 kilometer membutuhkan waktu lebih dari empat jam.

Para penyelam akan menghabiskan hingga empat jam di dasar laut. Mereka akan menjelajahi dan merekam apa yang ada di sekeliling mereka.

"Ini adalah ekspedisi paling eksklusif di Bumi. Saat ini, hanya tiga ekspedisi yang pernah dilakukan ke dasar Challenger Deep, dan lebih banyak orang ke bulan daripada ke dasar lautan," kata Rob McCallum, mitra pendiri EYOS Expeditions.

Mission Specialists akan naik kapal eksplorasi, DSSV Pressure Drop di sekitar bulan Juni 2020 di Agat, Guam. Kemudian dibutuhkan perjalanan satu hari di laut untuk mencapai Palung Mariana.

Ekspedisi ini akan menggunakan kapal selam Caladan Oceanic, Limiting Factor, yang telah diuji tekanannya hingga 14.000 meter. Kapal ini telah menyelam lima kali ke dasar Palung Mariana.

EYOS mengatakan kapal itu satu-satunya kendaraan yang pernah dibuat dan mampu melakukan beberapa kali penyelaman hingga dasar samudra.

"Penumpang kapal selam dilindungi oleh bola titanium setebal 90mm dan tidak akan mengalami perubahan tekanan fisiologis sama sekali," katanya.

Berdasar pemaparan di atas, traveler tidak perlu melakukan pelatihan pra-keberangkatan. Tapi, para Mission Specialists akan menerima penjelasan tentang orientasi kapal yang komprehensif sebagai persiapan pra-penyelaman.

"Bagian dalam kapal selam itu sunyi, damai, dan sangat santai. Kapal selam ini memiliki dua kursi yang nyaman, tiga jendela pandang, dan kamera luar berdefinisi tinggi," kata McCallum.

"Para Mission Specialists akan menjadi anggota tim yang bekerja bersama dengan operator sonar atau pembuat peta laut, teknisi submersible, tim produksi film, manajemen ekspedisi, dan petugas kapal," urai dia.

Minggu, 05 April 2020

Tak Cuma Bali, Indonesia Punya Banyak Wisata Kearifan Lokal

Kasus bule viral di Bali membuat netizen kesal karena aksinya memprotes tradisi pura. Indonesia sendiri sebenarnya punya banyak tempat dengan kearifan lokal.

Natalia Muchova seorang bule viral karena aksinya di pura Bali. Natalia protes karena pura melarang wanita yang sedang datang bulan untuk masuk ke pura.

Bule ini mengecap bahwa Indonesia mendiskriminasi wanita. Padahal hal tersebut merupakan budaya dan kearifan lokal yang mengalir ke dunia pariwisata.

Bali mengusung pariwisata budaya dengan konsep kearifan lokal. Trihitakarana yang lekat dalam kehidupan sehari-hari, juga dituangkan dalam wisata Bali.

Trihitakarana adalah prinsip hidup yang membimbing masyarakat Bali untuk menjunjung 3 hal penting yaitu hubungan dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.

"Kalau kita kaitkan dengan sustainable tourism, itu kan pariwisata yang sangat menghormati hubungan nilai kemasyarakatan dan nilai ekonomi masyarakat," ujar Plt Kadispar Bali, Putu Astawa.

Bali sendiri seringkali jadi korban dari turis-turis nyeleneh ini. Kemarin yang viral adalah dua orang turis Rusia yang melecehkan Pura Monkey Forest di Ubud.

Bukan cuma Bali, banyak daerah di Indonesia yang budayanya sangat kental. Mari melihat Borobudur, area wisata agama ini juga memiliki kebijakan untuk pengunjung.

Kita semua tahu, bahwa pengunjung yang datang ke Borobudur dengan rok atau celana di atas dengkul harus menggunakan kain penutup. Kain penutup disediakan oleh pengelola di pintu masuk dan gratis.

Provinsi di barat Indonesia juga menjadi salah satunya, Aceh. Sebagai Kota Serambi Makkah, warganya memiliki budaya untuk menggunakan pakaian tertutup.

Tak cuma warga, wisatawan yang bertandang ke tempat ini juga diminta untuk menggunakan pakaian yang sopan. Tak perlu berkerudung, yang penting sopan.

Begitu pula dengan Yogyakarta. Bumi Keraton ini memiliki pantangan yang harus dihormati oleh turis. Misalnya kalau mau main ke Parangtritis sebaiknya tidak menggunakan baju hijau.

Daerah-daerah tersebut merupakan beberapa contoh yang kental dengan budaya dan tradisi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan bukan diskriminasi.

Begitu pula dengan traveler. Jika sedang liburan ke suatu daerah yang asing, ada baiknya untuk menghormati budaya yang berlaku.

Karena sejatinya, tradisi dan budaya yang mengakar dalam masyarakat sudah lebih dulu ada dan berkembang bersama dari generasi ke generasi.

Pesawat Pecahkan Rekor Terbang Imbas Wabah Corona

Sebagian besar pesawat banyak yang tengah mengalami grounded gegara wabah Corona. Namun sebuah pesawat milik maskapai kecil di Pasifik malah berhasil mencetak rekor penerbangan terjauh untuk sebuah pesawat reguler.
Mengutip Stuff, pesawat Boeing 787 Dreamliner milik Air Tahiti Nui mencetak rekor sebagai penerbangan komersial terjauh, dan menggunakan Dreamliner. Pesawat itu memiliki rute Pape'ete di Tahiti menuju Paris, Prancis dengan jarak total 15.715 km selama 15 jam 45 menit. Rekor penerbangan terjauh sebelumnya dicetak oleh Singapore Airlines, yang menempuh perjalanan dari Singapura menuju Newark.

Pesawat Tahiti itu biasanya tidak pernah terbang jauh tanpa transit. Setelah lepas landas dari Pape'ete, pesawat biasanya mampir dulu ke Los Angeles. Namun gara-gara wabah virus Corona, pesawat itu tidak bisa mendarat di Los Angeles, jadi pesawat langsung menuju Prancis.

Pesawat dengan nomor penerbangan TN64 tinggal landas dari Pape'ete sekitar pukul 03.00 waktu setempat pada tanggal 15 Maret dan mendarat di Prancis 16 Maret pukul 5.54 pagi waktu setempat.

Biasanya sebuah Dreamliner sanggup untuk menjangkau sampai 14.800 km, namun karena pesawat tidak dalam kapasitas penuh karena larangan terbang di berbagai negara, pesawat bisa terbang lebih jauh. Pesawat dalam penerbangan itu diisi 150 penumpang.