PT Kereta Api Indonesia (Persero) melarang penumpang dengan suhu badan 38 derajat celcius naik kereta. Buat mereka yang demam, KAI siap mengembalikan biaya tiketnya.
Sebelum naik kereta, calon penumpang akan di-screening suhu tubuhnya. Apabila terdapat penumpang dengan suhu badan 38 derajat celsius atau lebih, maka tiket penumpang tersebut dapat dikembalikan penuh di luar bea pesan. Proses pengembalian uang tiket bisa dilakukan di loket stasiun setempat.
VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan mengatakan jika calon penumpang tersebut membawa pendamping, maka tiketnya juga dapat dikembalikan penuh untuk maksimal empat orang dalam satu kode booking. Adapun jika kode bookingnya berbeda maka bea tiket pendamping tersebut yang dapat dikembalikan adalah maksimal untuk dua orang.
Aturan pelarangan naik KA bagi calon penumpang juga diterapkan bagi penumpang Kereta Api Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta (Railink) serta KRL. Namun pengembalian tiketnya berbeda. Bea tiket pendamping penumpang Railink yang dapat dikembalikan adalah maksimal untuk dua orang baik dalam satu kode booking maupun berbeda. Sedangkan untuk calon penumpang KRL dengan suhu badan 38 derajat lebih akan dirujuk atau diarahkan ke Pos Kesehatan di stasiun untuk dilakukan pemeriksaan.
"Pengecekan saat ini sudah dilakukan di stasiun-stasiun besar. Bertahap akan kami terapkan di seluruh stasiun, karena memang terbatasnya alat pengukur suhu tubuh penumpang. Harapannya tentu saja agar penyebaran virus corona bisa ditekan," ujar Yuskal.
Larangan naik kereta untuk mereka yang demam ini mulai diberlakukan PT Kereta Api Indonesia (persero) pada 14 Maret 2020. "Pelarangan ini dimaksudkan untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona di area kereta api," tutupnya.
Ada yang Positif Corona, 150 Penumpang Kapal di Mesir Dikarantina
Kapal wisata River Anuket berlayar membawa 150 turis menyusuri Sungai Nil. Apesnya, ada seorang turis yang positif Corona di situ. Semuanya harus dikarantina.
Sebanyak 150 orang turis dari kapal pesiar MS River Anuket harus dikarantina di selatan kota Luxor, Mesir. Gara-garanya, ada seorang turis berdarah Taiwan-Amerika yang positif terkena virus Corona di kapal tersebut.
Dirangkum detikTravel dari beberapa sumber, Senin (16/3/2020), kapal River Anuket merupakan kapal wisata yang biasa membawa wisatawan berpesiar menyusuri Sungai Nil. Kapal pesiar ini pun ramai ditumpangi turis dari beberapa negara.
Yang tidak diketahui oleh para penumpang adalah, ada salah seorang dari mereka yang positif terinfeksi virus Corona setelah berpergian dari Taiwan pada akhir bulan Februari lalu.
Akibatnya, penumpang tersebut menularkan virus tersebut kepada 12 orang penumpang lainnya. 12 Orang ini dinyatakan positif saat dites Corona. Mereka berasal dari Prancis, India dan Amerika Serikat.
Sampai sekarang, ke-150 orang penumpang dan kru kapal masih menjalani proses karantina. Menurut Menteri Kesehatan Mesir, Hala Zayed, para turis ini diawasi oleh tenaga medis profesional yang terus memantau kondisi kesehatan mereka selama 24 jam.
Kasus virus Corona di Mesir sendiri melonjak sejak pertengahan bulan Februari. Hingga kini, sudah ada 126 turis asing maupun warga negara Mesir yang positif Corona, dengan 1 orang korban meninggal dunia.
Pemerintah Mesir sendiri sudah menutup sekolah-sekolah dan beberapa universitas untuk mencegah persebaran virus Corona di negara Piramida tersebut.