Puting merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang luar biasa. Tak hanya berfungsi untuk menyalurkan air susu ibu (ASI) untuk bayi, puting juga memiliki jutaan saraf yang sangat sensitif terhadap rangsang seksual.
Sebuah studi tahun 2011 mengungkapkan bahwa rangsangan yang terjadi pada puting saat berhubungan seks bisa membuat wanita mengalami orgasme.
Berikut ini adalah 4 fakta tentang puting yang perlu kamu tahu, seperti dikutip dari Daily Star.
1. Sensasi rangsangan sama seperti vagina dan klitoris
Dalam studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine, peneliti menemukan bahwa stimulasi pada puting dapat memberikan sensasi yang sama di otak saat vagina dan klitoris dirangsang.
2. Ukuran bervariasi
Setiap wanita memiliki ukuran puting yang berbeda-beda dan itu normal terjadi. Bahkan ukuran puting juga bisa menjadi lebih besar seiring dengan bertambahnya berat badan atau pada saat hamil.
3. Warna bervariasi
Sama seperti kulit manusia, warna pada puting juga beragam. Ini bisa disebabkan oleh latar belakang etnis dan rona kulit seseorang. Warna puting juga dapat berubah ketika seorang wanita memiliki bayi, bahkan perubahan warna sering menjadi permanen.
4. Seseorang bisa memiliki lebih dari dua puting
Tidak jarang pria atau wanita dilahirkan dengan lebih dari dua puting. Ini dikenal sebagai 'supernumerary nipple' dan dapat terlihat seperti tahi lalat atau bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja.
WHO Ungkap 3 dari 70 Vaksin Virus Corona Sedang Diuji Coba Pada Manusia
Sebanyak 70 vaksin untuk virus Corona COVID-19 sudah masuk ke dalam tahapan pengembangan secara global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tiga vaksin di antaranya sedang diuji coba pada manusia.
Salah satu vasksin yang sudah masuk tahapan kedua uji klinis yaitu vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. Perusahaan ini sudah terdaftar di Hong Kong dan Institut Bioteknologi Beijing.
Dua lainnya yang sedang diuji pada manusia itu dikembangkan secara terpisah oleh produsen obat asal Amerika Serikat, Moderna Inc dan Inovio Pharmaceuticals. Proses ini berjalan cepat dan berharap segera terselesaikan.
Selain tiga perusahaan tersebut, dua perusahaan farmasi raksasa juga ikut mengembangkan vaksin kandidat untuk COVID-19. Dua perusahaan tersebut yaitu Pfizer dan Sanofi.
Pada bulan lalu, CanSino telah mendapat persetujuan dari pemerintah China untuk mulai melakukan uji coba pada manusia. Sementara itu, Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, juga sudah memulai uji coba pada Maret lalu setelah CanSino.
Mengutip dari Times Of India, kandidat lainnya yaitu Inovio, baru memulai melakukan uji coba pada manusia pada minggu lalu.
Meningkat di 6 Minggu Terakhir, Ahli Khawatir Gelombang Kedua Corona di China
China kembali melaporkan peningkatan jumlah kasus virus Corona COVID-19 dalam enam minggu terakhir ini, pada Minggu (12/4/2020) lalu. Hal ini membuat para ahli khawatir akan datangnya gelombang kedua penyakit infeksi ini lagi.
Pemerintah China mengklaim lonjakan kasus ini terjadi karena banyaknya orang-orang yang pindah dari negara lain. Dikutip dari Daily Star, total kasusnya mencapai 82.160 dan jumlah kematian menjadi 3.341.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan, pada Senin (13/4/2020), bahwa 98 kasus baru impor yang terjadi berkaitan dengan orang-orang dari negara lain yang masuk ke China.
Provinsi Heilongjiang timur laut yang berbatasan langsung dengan Rusia, telah melaporkan kasus baru sebanyak 56, 49 di antaranya dari Rusia. Melihat hal itu, kota-kota yang berdekatan atau berbatasan langsung dengan Rusia mulai memperketat penjagaan di perbatasan dan memberlakukan tindakan karantina untuk para pendatang.
Ibukota Heilongjiang yang berada di perbatasan Kota Suifenhe dan Harbin, juga meminta pemberlakukan tindakan karantina selama 28 hari serta tes asam nukleat, dan antibodi untuk pada pendatang.
Tidak ketinggalan, pemerintah setempat juga akan menutup daerah yang terkonfirmasi adanya kasus positif baik bergejala maupun tidak.