Nonton porno bagi sebagian pria mungkin merupakan hal yang biasa dilakukan. Salah satu alasan pria menonton porno sebagai edukasi seks saat bercinta. Namun rupanya menonton porno secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang negatif.
Dikutip dari Independent, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr Matthew Christman, seorang staf ahli urologi dan Direktur Program Urologi Pediatrik dari Medical Center San Diego, menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan pria untuk menonton film porno menyebabkan mereka tak mendapatkan hubungan yang berkualitas bersama pasangan.
Penelitian ini menganalisis 312 pria berusia 20 hingga 40 tahun. Sebanyak 20 persen pria yang menonton porno diketahui setidaknya tiga sampai lima kali dalam seminggu. Empat persen di antaranya memilih masturbasi dibanding berhubungan seks dengan pasangan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pria yang sering menonton porno mengalami kurangnya hasrat seksual dan mengidap disfungsi ereksi. Bahkan hubungan romantis pasangan bisa menurun di kehidupan nyata.
Geser Filipina, Indonesia Catatkan Kasus Corona Tertinggi di ASEAN
Penambahan kasus baru positif virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Jumat (17/4/2020) jumlah kasus positif menjadi 5.923, 607 sembuh, dan 520 meninggal.
"Konfirmasi positif COVID-19 adalah 5.923, kita bersyukur yang sembuh mencapai 607 orang dan ini akan terus meningkat dalam jumlah yang cukup besar dalam beberapa hari kedepan," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Jumat (17/4/2020).
Kasus ini juga mencatatkan penambahan angka tertinggi sejak awal kasus Corona muncul di Indonesia. Terdapat 407 kasus baru yang dilaporkan di 19 provinsi.
Selain itu, penambahan jumlah ini membuat Indonesia menggeser Filipina menjadi negara dengan kasus positif dan angka kematian tertinggi akibat virus Corona di ASEAN.
Berikut jumlah kasus virus Corona di beberapa negara ASEAN per Jumat (17/4/2020):
Indonesia 5.923 kasus, sembuh 607, meninggal 520
Filipina 5.878 kasus, sembuh 487, meninggal 387
Malaysia 5.251 kasus, sembuh 2967, meninggal 86
Singapura 5.050 kasus, sembuh 683, meninggal 10
Thailand 2.700 kasus, sembuh 1689, meninggal 47
Vietnam 268 kasus, sembuh 198, meninggal 0
Brunei Darussalam 136 kasus, sembuh 112, meninggal 1
Kamboja 122 kasus, sembuh 98, meninggal 0
Myanmar 75 kasus, sembuh 2, meninggal 4
Laos 19 kasus, sembuh 2, meninggal 0
8 Tips Cegah Mata Lelah Akibat Menatap Layar Terlalu Lama Selama WFH
Wabah virus Corona COVID-19 yang belum mereda membuat aktivitas pekerjaan atau work from home (WFH) masih berlangsung selama beberapa waktu ke depan, demi pencegahan penularan COVID-19.
Meskipun banyak yang menikmati manfaat bekerja dari rumah, tapi tidak sedikit juga yang merasa lelah lantaran kebosanan akibat pembatasan sosial skala besar atau physical distancing yang membuat kita harus tetap di rumah saja.
Beragam faktor yang bisa membuat rasa lelah timbul khususnya bagian mata saat bekerja dari rumah, seperti menatap layar komputer atau ponsel terlalu lama. Hal ini menyebabkan mata lelah dan bermasalah, seperti kering, gatal, sakit kepala, atau mata merah.
Dikutip dari laman Boldsky, berikut beberapa tips yang bisa mencegah mata lelah akibat terlalu lama menatap layar saat WFH.
1. Beristirahat
Bekerja secara terus menerus selama berjam-jam bisa menyebabkan sakit pada bagian mata, leher, dan bahu. Untuk mengatasinya, mengambil istirahat pendek tetapi sering menjadi cara terbaik.
Istirahatlah sekitar 4-5 menit di sela pekerjaan untuk membuat mata terasa lebih rileks dan mengurangi ketidaknyamanan. Kondisi ini juga bisa meningkatkan produktivitas kerja dan nantinya akan terasa lebih fokus kembali dalam mengerjakan tugas.
2. Sesuaikan pencahayaan
Pencahayaan yang tepat di dalam ruang kerja sangat penting dan berpengaruh dalam mengurangi ketegangan mata. Jika cahaya yang masuk berlebihan, maka mata akan menjadi sakit. Untuk itu sangat penting bekerja di lingkungan yang pencahayaannya seimbang.