Minggu, 03 Mei 2020

Kim Jong Un Muncul Lagi, Penampakan 'Bekas Operasi' di Lengan Jadi Sorotan

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, muncul ke publik setelah sebelumnya dirumorkan sakit hingga meninggal dunia. Dalam video yang beredar, sebuah tanda di lengannya ramai disebut sebagai bekas luka operasi jantung.
Penampakan itu muncul dalam sebuah video saat Jong Un mengunjungi sebuah pabrik di Suncheon. Sebuah tanda di lengan kanannya, yang dalam foto-foto sebelumnya tidak ada, disebut-sebut merupakan bekas luka.

Mengutip NK News, sebuah situs yang didanai Amerika Serikat, media Inggris The Sun menyebut pakar medis telah mengamati video tersebut dan meyakini tanda tersebut berhubungan dengan 'prosedur kardiovaskular'.

Kemunculan Jong Un mematahkan rumor bahwa penguasa Korea Utara ini meninggal dunia seusai menjalani operasi jantung. Sampai-sampai, China dan Amerika Serikat secara khusus memantau perkembangan rumor tersebut.

Rumor tersebut diperkuat dengan adanya riwayat penyakit jantung dalam silsilah keluarga Jong Un. Sang kakek, Kim Il Sung, meninggal akibat serangan jantung, dan ayahnya Kim Jong Il juga punya riwayat penyakit serupa.

Terlalu Cepat Akhiri Lockdown, Hokkaido Terancam Corona Gelombang Kedua

Sebuah pulau di Jepang kini tengah menghadapi gelombang kedua wabah virus Corona COVID-19. Diyakini sebagai akibat dari kebijakan untuk membuka lockdown terlalu awal.
Wilayah Hokkaido Utara telah membuka kembali lockdown pada 19 Maret lalu dan mengizinkan sekolah untuk beroperasional kembali. Dilaporkan, terjadi peningkatan kasus virus Corona COVID-19 dengan jumlah sebanyak 46 kasus konfirmasi pada Kamis (30/4/2020).

Dikutip dari laman New York Post, Ketua Asosiasi Medis Hokkaido, Kiyoshi Nagase mengatakan, ia menyesalkan kebijakan dicabutnya Lockdown di tengah pandemi COVID-19 yang masih merebak.

"Sekarang saya menyesalinya, kita seharusnya tidak mencabut keadaan darurat pertama," ujar Kiyoshi.

Sebelumnya, wilayah tersebut dipuji karena bisa menahan wabah COVID-19 dengan menerapkan lockdown selama 3 minggu. Tetapi, saat Gubernur Naomichi Suzuki mencabut lockdown, gelombang infeksi kedua menghantam kembali.

Menurut Kazuto Suzuki, seorang wakil dekan politik internasional di Universitas Hokkaido mengatakan, bahwa hal ini bisa menjadi peringatan bagi pemimpin negara untuk mempertimbangkan pelonggaran lockdown.

Saat ini Jepang mengkonfirmasi sekitar 14.008 kasus positif dengan angka kematian 430 jiwa, menurut data Research Center Johns Hopkins University, Jumat (1/5/2020).

4 Gerakan Olahraga Penangkal Lengan Bergelambir

Ketika berat badan bertambah dan merasa gemuk, ada beberapa bagian tubuh yang terlihat semakin membesar bahkan sampai bergelambir. Lengan menjadi salah satu tempat penumpukan lemak yang membuatnya menjadi bergelambir lho.
Tentu kamu tidak mau saat melambaikan tangan, malah bagian bawah lengan justru ikut bergoyang juga karena adanya lemak.

Nah, mumpung sedang diberlakukan karantina mandiri alias di rumah aja, kamu bisa nih lakukan beberapa latihan kecil untuk membentuk lengan sedikit berotot.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa latihan atau gerakan yang bisa kamu lakukan kapan saja.

1. Putaran lengan simultan
Rentangkan tangan di kedua sisi dengan tegak berdiri. Lalu putar lengan tanpa menekuk siku lalu mundur selangkah ke belakang. Ganti posisi kaki dan terus melangkah maju lalu mundur. Pastikan langkah dan putaran lengan simultan. Ulangi latihan ini selama 30 detik.

2 Gunakan matras atau kursi rendah
Duduk saja di atas matras dengan tangan mengarah ke belakang. Pastikan jari-jari menghadap ke belakang dan lutut ditekuk. Angkat badan dengan menggunakan dorongan dari lengan. Ulangi gerakan naik dan turun selama 30 detik. Pastikan bokong tidak menyentuh tanah selama melakukan gerakan.

3. Push up
Posisikan diri seperti akan push up perempuan yang bertemu pada lutut dengan telapak tangan di atas matras dan kaki ke belakang. Gunakan lengan untuk melakukan push up dan pastikan jari-jari kaki tidak menyentuh tanah. Push-up dengan intensitas tinggi ini bisa membuat lemak lengan mu meleleh dalam waktu singkat.

4. Plank
Ambil posisi plank dan pastikan tubuh dalam posisi melengkung dan tangan lurus. Lakukan gerakan dengan tangan kiri menyentuh bahu kanan begitu juga sebaliknya. Lakukan selama 30 detik.

Nyeri Otot Biasa Vs Gejala Corona, Bagaimana Membedakannya?

Baru-baru ini, The US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan 6 gejala terbaru virus Corona COVID-19. Tidak melulu batuk dan demam lho, keluhan-keluhan ringan seperti nyeri otot ternyata juga bisa mengindikasikan infeksi virus tersebut.
Keenam gejala yang dikategorikan baru tersebut adalah:

Nyeri otot
Menggigil
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Kehilangan indra penciuman
Kehilangan indra perasa

Di antara keenam gejala tersebut, nyeri otot termasuk salah satu yang akrab dengan keseharian. Siapa sih yang tidak pernah merasakan nyeri otot?

Tapi tenang, tidak semua keluhan nyeri otot menandakan ada infeksi virus Corona. Masih banyak penyebab lain, misalnya kelelahan usai berolahraga.

Beberapa fakta seputar nyeri otot dan kaitannya dengan COVID-19 adalah sebagai berikut, dikutip dari Health.com.

Nyeri otot seperti apa yang mengindikasikan virus Corona?
Sulit dipastikan, tetapi ada beberapa hal yang membedakannya dengan nyeri otot biasa. Misalnya nyeri otot seusai olahraga, biasanya terlokalisir di bagian tertentu. Sedangkan pada gejala COVID-19, nyeri otot lebih bersifat umum atau menyeluruh.

Keduanya juga bisa dibedakan dari lamanya waktu untuk sembuh. Nyeri otot karena olahraga biasanya hilang dalam 2-3 hari, sedangkan nyeri otot karena infeksi bisa memakan waktu hingga sepekan atau bahkan lebih.

Bagaimana mengatasinya?
Nyeri otot akibat olahraga bisa diredakan dengan kompres dingin, rolling, peregangan ringan, atau pijat. Selain itu, bisa dicegah dengan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga.

Pada COVID-19 maupun infeksi lainnya, nyeri otot butuh penanganan berbeda. Kadang-kadang, dibutuhkan obat-obat pereda nyeri dan jika tidak mereda maka disarankan untuk periksa ke dokter.

Seberapa sering menyertai virus Corona?
Tidak ada data yang pasti, tetapi organisasi kesehatan dunia WHO menyebut nyeri otot atau myalgia lebih jarang ditemukan dibandingkan gejala virus corona lainnya.

Sebuah laporan di China menyebut 14,8 persen pasien COVID-19 mengalami keluhan nyeri otot. Sebagai pembanding, gejala lain seperti demam ditemukan pada 87,9 persen pasien, batu kering 67,7 persen, kelelahan 38,1 persen, sesak napas 18,6 persen.

Memangnya, apa hubungannya?
Sebagian besar nyeri otot dipicu oleh radang atau inflamasi. Gejala ini sebenarnya bukan hal yang asing pada infeksi virus apapun. Diyakini, infeksi menyebabkan kerusakan pada serat otot dan reaksi radang di dalam tubuh.

Kim Jong Un Muncul Lagi, Penampakan 'Bekas Operasi' di Lengan Jadi Sorotan

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, muncul ke publik setelah sebelumnya dirumorkan sakit hingga meninggal dunia. Dalam video yang beredar, sebuah tanda di lengannya ramai disebut sebagai bekas luka operasi jantung.
Penampakan itu muncul dalam sebuah video saat Jong Un mengunjungi sebuah pabrik di Suncheon. Sebuah tanda di lengan kanannya, yang dalam foto-foto sebelumnya tidak ada, disebut-sebut merupakan bekas luka.

Mengutip NK News, sebuah situs yang didanai Amerika Serikat, media Inggris The Sun menyebut pakar medis telah mengamati video tersebut dan meyakini tanda tersebut berhubungan dengan 'prosedur kardiovaskular'.

Kemunculan Jong Un mematahkan rumor bahwa penguasa Korea Utara ini meninggal dunia seusai menjalani operasi jantung. Sampai-sampai, China dan Amerika Serikat secara khusus memantau perkembangan rumor tersebut.

Rumor tersebut diperkuat dengan adanya riwayat penyakit jantung dalam silsilah keluarga Jong Un. Sang kakek, Kim Il Sung, meninggal akibat serangan jantung, dan ayahnya Kim Jong Il juga punya riwayat penyakit serupa.