Minggu, 03 Mei 2020

Nyeri Otot Biasa Vs Gejala Corona, Bagaimana Membedakannya?

Baru-baru ini, The US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan 6 gejala terbaru virus Corona COVID-19. Tidak melulu batuk dan demam lho, keluhan-keluhan ringan seperti nyeri otot ternyata juga bisa mengindikasikan infeksi virus tersebut.
Keenam gejala yang dikategorikan baru tersebut adalah:

Nyeri otot
Menggigil
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Kehilangan indra penciuman
Kehilangan indra perasa

Di antara keenam gejala tersebut, nyeri otot termasuk salah satu yang akrab dengan keseharian. Siapa sih yang tidak pernah merasakan nyeri otot?

Tapi tenang, tidak semua keluhan nyeri otot menandakan ada infeksi virus Corona. Masih banyak penyebab lain, misalnya kelelahan usai berolahraga.

Beberapa fakta seputar nyeri otot dan kaitannya dengan COVID-19 adalah sebagai berikut, dikutip dari Health.com.

Nyeri otot seperti apa yang mengindikasikan virus Corona?
Sulit dipastikan, tetapi ada beberapa hal yang membedakannya dengan nyeri otot biasa. Misalnya nyeri otot seusai olahraga, biasanya terlokalisir di bagian tertentu. Sedangkan pada gejala COVID-19, nyeri otot lebih bersifat umum atau menyeluruh.

Keduanya juga bisa dibedakan dari lamanya waktu untuk sembuh. Nyeri otot karena olahraga biasanya hilang dalam 2-3 hari, sedangkan nyeri otot karena infeksi bisa memakan waktu hingga sepekan atau bahkan lebih.

Bagaimana mengatasinya?
Nyeri otot akibat olahraga bisa diredakan dengan kompres dingin, rolling, peregangan ringan, atau pijat. Selain itu, bisa dicegah dengan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga.

Pada COVID-19 maupun infeksi lainnya, nyeri otot butuh penanganan berbeda. Kadang-kadang, dibutuhkan obat-obat pereda nyeri dan jika tidak mereda maka disarankan untuk periksa ke dokter.

Seberapa sering menyertai virus Corona?
Tidak ada data yang pasti, tetapi organisasi kesehatan dunia WHO menyebut nyeri otot atau myalgia lebih jarang ditemukan dibandingkan gejala virus corona lainnya.

Sebuah laporan di China menyebut 14,8 persen pasien COVID-19 mengalami keluhan nyeri otot. Sebagai pembanding, gejala lain seperti demam ditemukan pada 87,9 persen pasien, batu kering 67,7 persen, kelelahan 38,1 persen, sesak napas 18,6 persen.

Memangnya, apa hubungannya?
Sebagian besar nyeri otot dipicu oleh radang atau inflamasi. Gejala ini sebenarnya bukan hal yang asing pada infeksi virus apapun. Diyakini, infeksi menyebabkan kerusakan pada serat otot dan reaksi radang di dalam tubuh.

Kim Jong Un Muncul Lagi, Penampakan 'Bekas Operasi' di Lengan Jadi Sorotan

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, muncul ke publik setelah sebelumnya dirumorkan sakit hingga meninggal dunia. Dalam video yang beredar, sebuah tanda di lengannya ramai disebut sebagai bekas luka operasi jantung.
Penampakan itu muncul dalam sebuah video saat Jong Un mengunjungi sebuah pabrik di Suncheon. Sebuah tanda di lengan kanannya, yang dalam foto-foto sebelumnya tidak ada, disebut-sebut merupakan bekas luka.

Mengutip NK News, sebuah situs yang didanai Amerika Serikat, media Inggris The Sun menyebut pakar medis telah mengamati video tersebut dan meyakini tanda tersebut berhubungan dengan 'prosedur kardiovaskular'.

Kemunculan Jong Un mematahkan rumor bahwa penguasa Korea Utara ini meninggal dunia seusai menjalani operasi jantung. Sampai-sampai, China dan Amerika Serikat secara khusus memantau perkembangan rumor tersebut.

Rumor tersebut diperkuat dengan adanya riwayat penyakit jantung dalam silsilah keluarga Jong Un. Sang kakek, Kim Il Sung, meninggal akibat serangan jantung, dan ayahnya Kim Jong Il juga punya riwayat penyakit serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar