Selasa, 26 Mei 2020

Diwajibkan Menkes, Ketahui Batasan Konsumsi Vitamin C dalam Sehari

 Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto wajibkan pengusaha untuk mengatur asupan nutrisi makanan para karyawannya. Salah satunya adalah dengan cara memberikan vitamin C.
"Pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C," kata Terawan.

Mengutip Mayo Clinic, untuk orang dewasa, jumlah harian yang disarankan konsumsi vitamin C adalah 65 hingga 90 miligram (mg) sehari, dan batas maksimalnya adalah 2.000 mg sehari. Konsumsi vitamin C terlalu banyak dapat menyebabkan:

-Diare
-Mual
-Muntah
-Maag
-Kram perut
-Sakit kepala
-Insomnia

Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal dan membantu tubuh menyerap zat besi. Bagi kebanyakan orang, jeruk atau secangkir stroberi, brokoli menyediakan cukup vitamin C untuk per harinya.

Panduan Kemenkes soal New Normal di Tengah Pandemi Corona untuk Pekerja

Memakai masker, mencuci tangan, dan berbagai protokol kesehatan lain kini sudah menjadi 'new normal' atau kebiasaan baru di tengah pandemi Corona. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sendiri mengeluarkan panduan new normal khusus bagi pekerja di tengah pandemi Corona.
"Tempat kerja sebagai lokasi interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya," kata Menkes Terawan pada Sabtu (23/5/2020) dikutip dari laman resmi Kemenkes.

Apa saja panduan new normal bekerja di tengah pandemi Corona?

a. Bagi pihak manajemen
1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang Covid-19 di wilayahnya.

2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja.

3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.

4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.

5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home).
Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah.

b. Protokol bagi pekerja yang harus tetap bekerja saat PSBB.
1) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.

2) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh.

3) Untuk pekerja shift:

a) Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari)

b) Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun.

4) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja.

5) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C.

6) Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat,

a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja
• Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.
• Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.

b) Sarana cuci tangan• Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).• Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan• Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.• Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll)
http://nonton08.com/death-note-episode-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar