Kamis, 28 Mei 2020

Plus-Minus Masker Kain Vs Face Shield untuk Tangkal Corona

Saat ini orang-orang dapat memilih untuk menggunakan masker atau mengenakan face shield saat meninggalkan rumah. Baik masker atau pelindung wajah digunakan untuk menghindari penularan virus Corona.
Tentunya ada beberapa perbedaan mendasar dari masker kain dan face shield. Mulai dari penggunaan, waktu pemakaian, dan cara merawatnya. Salah satu keunggulan dari masker kain adalah bisa diproduksi sendiri dan mudah dicuci ulang. Untuk face shield, karena tidak menutupi bagian hidung, maka memungkinkan penggunanya bernapas lebih baik.

Selain itu, berikut serba-serbi masker kain dan face shield seperti yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

Masker kain
Cara kerja:
- Melindungi hidung dan mulut dari partikel droplet yang mungkin mengandung virus
- Mencegah penyebaran virus oleh orang sakit ke orang yang sehat

Kelebihan:
- Mudah diproduksi
- Harga terjangkau
- Bisa dicuci dan digunakan lagi
- Mengurangi sampah medis
- Bisa menahan droplet

Kekurangan:
- Tidak bisa memproteksi semua jenis partikel
- Virus bisa menempel di pori-pori kain
- Tidak tertutup rapat
- Hanya bisa memfiltrasi penularan dengan cara droplets, tapi tidak untuk aerosol atau airborne

Face Shield
Cara kerja:
- Melindungi area mata dan bagian wajah lainnya dari tetesan yang mungkin mengandung virus dan mencegah agar partikel virus orang sakit tidak menulari yang sehat
- Mencegah masker kain dari kebasahan jika digunakan bersamaan

Kelebihan:
- Mudah dibersihkan, baik dengan sabun dan air ataupun disinfektan
- Mencegah pemakainya menyentuh wajah
- Nyaman digunakan dan tidak menghalangi pernapasan
- Memungkinkan pembacaan gerak bibir bagi penyandang tuna rungu dan tuna wicara

Kekurangan:
- Tidak memiliki segel yang baik sehingga memungkinkan aerosol untuk menembus
- Sulit untuk diproduksi sendiri

Masuk Era New Normal, Kapan Harus Pakai Sarung Tangan Lateks?

Di masa pandemi virus Corona COVID-19, banyak masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Mulai dari memakai masker saat di luar rumah, cuci tangan setiap habis menyentuh barang, hingga pakai sarung tangan ketika berbelanja ke supermarket.
Ahli Mikrobiologi dan Profesor Departemen Ilmu Lingkungan dan Kesehatan Kerja Universitas Washington, Marilyn Roberts, mengatakan risiko yang terjadi dari penularan penyakit itu adalah saat seseorang menyentuh wajah mereka baik menggunakan sarung tangan maupun tidak menggunakan.

"Masalah terbesar adalah bahwa seseorang tertulari COVID-19 dari orang lain. Mereka tidak mengambilnya secara langsung," ujar Roberts, dikutip dari Fox News.

Dikutip dari situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan memakai sarung tangan saat membersihkan ruangan dengan disinfektan atau saat merawat orang yang sakit.

1. Saat menyemprotkan disinfektan
Biasanya tercantum pada label produk, memakai sarung tangan dianjurkan saat menyemprotkan disinfektan, baik sarung tangan sekali pakai atau sarung tangan yang bisa dipakai berulang. Lalu, cuci tangan setelah melepas sarung tangan yang terkena semprotan disinfektan.

2. Merawat orang sakit
Gunakan sarung tangan sekali pakai saat menyentuh atau melakukan kontak dengan darah, tinja, atau cairan tubuh, seperti air liur, lendir, muntah, dan urin.

Setelah menggunakan sarung tangan sekali pakai, buang ke tempat sampah. Jangan desinfeksi atau gunakan kembali sarung tangan tersebut. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan.

3. Tidak dipakai untuk ke supermarket
Menggunakan sarung tangan misalnya, saat belanja keperluan dapur ke supermarket, ini belum tentu bisa melindungi diri terpapar virus Corona COVID-19.

Cara terbaik untuk melindungi diri dari kuman dan virus adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur selama 20 detik.
https://indomovie28.com/nanatsu-no-taizai-season-2-episode-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar