Selasa, 26 Mei 2020

Duh! Banyak yang Cari Herd Immunity dan Mengaku Tak Takut Tertular Corona

Seorang perawat di North Carolina, Amerika Serikat, mengatakan ia merawat pasien yang menghadiri 'pesta virus Corona' untuk mencari kekebalan akan virus Corona.
"Selama beberapa hari terakhir, kami mendengar dari pasien dan masyarakat bahwa mereka tak takut terkena virus (COVID-19)," kata Yolanda Enrich, perawat di Novant Health Medical Center, dikutip dari New York Post.

"Orang benar-benar keluar dan mencoba terinfeksi virus, jadi mereka menghadiri pertemuan dan memaksimalkan peluang mereka terpapar," sambungnya.

Enrich menyebut pasien dengan usia yang lebih muda mengatakan kepadea petugas kesehatan bahwa mereka berusaha mengembangkan antibodi sehingga tak lagi harus melakukan tindakan pencegahan saat keluar rumah.

Namun hingga kini masih belum diketahui secara pasti apakah antibodi virus Corona benar-benar memberikan kekebalan.

"Kami benar-benar prihatin dengan tren ini. Mereka dapat dengan mudah menyebarkan virus dan menginfeksi kelompok rentan," sebutnya.

Mandy Cohen, dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan North Carolina mengatakan lebih banyak kasus Corona berarti akan meningkatkan risiko bagi penduduk yang rentan.

"Tidak ada keadaan di mana kami ingin orang-orang secara aktif sengaja tertular COVID-19," kata Cohen.

"Alasan kami bekerja sangat keras secara kolektif untuk menjaga penyebaran virus tetap rendah adalah kenyataan bahwa ketika ada lebih banyak infeksi virus, itu tidak hanya berdampak pada mereka yang memilikinya, tetapi juga pada mereka yang berisiko tinggi mendapatkan reaksi parah terhadap penyakit," lanjutnya.

Soumya Swaminathan, pakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan konsep herd immunity akan sangat berbahaya apabila diterapkan dalam rangka mencari kekebalan Corona. Mencari herd immunity berarti 'menerima kematian yang tinggi'.

3 Cara Cepat Turunkan Kadar Kolesterol Setelah Lebaran

Saat lebaran, aneka makanan enak seperti opor ayam, rendang, gulai, semur daging pasti tersaji di meja makan. Namun perlu diketahui, di balik makanan-makanan enak itu ada lemak dan kolesterol yang mengancam kesehatan.
Makanan berdaging merupakan salah satu pemicu kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi bisa menjadi satu ancaman terbesar saat Lebaran. Apalagi setelah sebulan lamanya berpuasa, kebanyakan orang pasti ingin 'balas dendam' makan sepuasnya saat Lebaran.

Agar tetap bisa makan enak tanpa takut kolesterol naik saat Lebaran, ini 3 cara cepat turunkan kadar kolesterol setelah Lebaran yang dirangkum detikhealth dari WebMD.

Konsumsi Makanan Tinggi Serat

Boleh saja makan makanan berlemak saat Lebaran namun harus diimbangi dengan makanan yang kaya serat seperti buah, sayur dan kacang-kacangan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan makanan berserat 5 hingga 10 gram lebih banyak setiap hari akan mengalami penurunan kolesterol jahat (LDL).

Selain itu, makan lebih banyak serat juga membuat merasa kenyang, sehingga dapat menekan nafsu makan. Meski bagus untuk tubuh, tetap konsumsi dengan kadar yang normal dan tidak berlebihan, ya.

Aktif Bergerak

Libur Lebaran memang paling enak makan dan menonton film. Namun jangan sampai berlarut-larut, ya. Menjaga tubuh tetap aktif bergerak dan berolahraga juga penting. Jika tidak, lemak dalam tubuh dari menu Lebaran akan terus tertimbun dan tidak terbakar.

Mulailah dengan olahraga ringan seperti jalan kaki selama 10-15 menit, dilanjutkan dengan jogging dan olahraga lain yang disukai. Lakukan secara rutin dan tentunya jaga pola makan. Niscaya akan terbebas dari penyakit kolesterol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar