Selasa, 26 Mei 2020

Lab Wuhan Punya Tiga Jenis Virus Corona dari Kelelawar, Beda dari COVID-19

Laboratorium Wuhan, China, yang sempat dituduh sebabkan wabah virus Corona COVID-19 mengaku memiliki tiga jenis virus Corona dari kelelawar. Namun pihaknya bersikeras ketiganya bukan menjadi sumber pandemi global virus Corona COVID-19.
Mengutip New York Post, Institut Virologi Wuhan sejak tahun 2004 telah mengisolasi dan memperoleh beberapa jenis virus Corona dari kelelawar. Hal ini disampaikan direktur institut tersebut, Wang Yanyi, dalam sebuah wawancara yang disiarkan Sabtu, menurut Agence France-Presse.

"Sekarang kami memiliki tiga jenis virus hidup. Tetapi kesamaan tertinggi mereka dengan SARS-CoV-2 hanya mencapai 79,8 persen," kata Yanyi, merujuk pada jenis virus Corona yang menyebabkan COVID-19.

"Ini perbedaan yang jelas," lanjut Yanyi menurut laporan AFP.

Yanyi menolak tudingan bahwa pandemi Corona dimulai dari laboratorium Wuhan. Ilmuwan di Institut Virologi Wuhan ditegaskan tidak pernah menemukan, meneliti, atau menyimpan virus Corona COVID-19 sampai pada akhirnya menerima sampel COVID-19 di 30 Desember lalu. Tepat ketika virus Corona secara tidak sadar telah mewabah di Wuhan.

"Faktanya, seperti orang lain, kami bahkan tidak tahu virus itu ada," ujar Yanyi tentang virus Corona COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 5,3 juta orang di seluruh dunia.

"Bagaimana itu bisa bocor dari lab kita ketika kita tidak pernah memilikinya?," tegas Yanyi.

Diwajibkan Menkes, Ketahui Batasan Konsumsi Vitamin C dalam Sehari

 Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto wajibkan pengusaha untuk mengatur asupan nutrisi makanan para karyawannya. Salah satunya adalah dengan cara memberikan vitamin C.
"Pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C," kata Terawan.

Mengutip Mayo Clinic, untuk orang dewasa, jumlah harian yang disarankan konsumsi vitamin C adalah 65 hingga 90 miligram (mg) sehari, dan batas maksimalnya adalah 2.000 mg sehari. Konsumsi vitamin C terlalu banyak dapat menyebabkan:

-Diare
-Mual
-Muntah
-Maag
-Kram perut
-Sakit kepala
-Insomnia

Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal dan membantu tubuh menyerap zat besi. Bagi kebanyakan orang, jeruk atau secangkir stroberi, brokoli menyediakan cukup vitamin C untuk per harinya.

Panduan Kemenkes soal New Normal di Tengah Pandemi Corona untuk Pekerja

Memakai masker, mencuci tangan, dan berbagai protokol kesehatan lain kini sudah menjadi 'new normal' atau kebiasaan baru di tengah pandemi Corona. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sendiri mengeluarkan panduan new normal khusus bagi pekerja di tengah pandemi Corona.
"Tempat kerja sebagai lokasi interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya," kata Menkes Terawan pada Sabtu (23/5/2020) dikutip dari laman resmi Kemenkes.

Apa saja panduan new normal bekerja di tengah pandemi Corona?

a. Bagi pihak manajemen
1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang Covid-19 di wilayahnya.

2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja.

3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.

4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.

5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home).
Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah.
http://nonton08.com/death-note-episode-8/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar