Senin, 25 Mei 2020

Antara Bill Gates, Vaksin Virus Corona, dan Implan Microchip

Desas desus Bill Gates menggunakan vaksin virus Corona untuk mengimplan microchip ternyata masih ramai digaungkan. Berdasarkan survei dari Yahoo News dan YouGov sebanyak 44% pemilih Partai Republik di Amerika percaya hal itu adalah kebenaran.
Survei ini juga menemukan bahwa 26% Republican tidak percaya mengenai kabar tersebut, sementara sisanya masih belum dapat menentukan, sebagaimana melansir Business Insider. Untuk pemungutan suara ini, YouGov membuat interview online kepada 1.640 dewasa di Amerika Serikat antara 20-21 Mei 2020 dengan margin of error sebesar 3%.

Sebenarnya dari mana teori ini berasal? Yang pasti ada banyak sumber, hanya yang paling terkenal adalah dari ungkapan yang diutarakan Bill Gates sendiri. Sebagian masyarakat merasa omongan Founder of Microsoft itu cukup aneh dan ambigu.

"Nantinya, kami akan memiliki sejumlah sertifikat digital untuk menunjukkan siapa yang telah pulih atau diuji baru-baru ini atau kapan ketika kami punya vaksin untuk para penerimanya," kata Bill Gates saat tanya jawab di Reddit pada bulan Maret soal vaksin.

Nah, keesokan harinya, sebuah website menuliskan headline 'Bill Gates will use microchip implants to fight coronavirus' yang kemudian dibagikan lebih dari 13 ribu kali di Facebook. Bahkan di YouTube, cerita ini sudah ditonton hampir 2 juta kali.

Namun, sebagian membantah dan beranggapan itu bukanlah ungkapan yang cukup kuat untuk menuduh suami Melinda Gates ini merencanakan implan chip pada vaksin Corona yang sedang dikembangkan.

Mereka yang mendukung Gates beranggapan sertifikat digital digunakan untuk mengirim informasi terenkripsi melalui internet dan ini layaknya tanda tangan elektronik yang digunakan untuk memverifikasi identitas seseorang. Jadi, bukan berarti bisa diartikan secara harfiah Gates akan menyisipkan microchip.

Cerita konspirasi ini juga semakin gila dengan ucapan Roger Stone, seorang politisi yang dikenal dekat dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Ini yang saya tahu pasti. Dia (Bill Gates -- red) dan globalis lainnya pasti menggunakannya untuk vaksinasi wajib dan orang-orang yang disisipkan microchip," katanya mengutip Daily Mail.

Masalah tato tak kasat mata untuk memantau vaksinasi pada anak khususnya di negara berkembang pun kembali mencuat ke khalayak. Diketahui, Bill Gates sendiri yang mengusulkan ide tersebut untuk dijalankan Bill and Melinda Gates Foundation. Akan tetapi, lagi-lagi, ini tidak bisa menjadi bukti kuat untuk menunjuk jari kepada Bill Gates.

Beberapa waktu lalu, Gates sempat angkat suara mengenai tudingan rumor tidak baik terkait pekerjaannya yang sedang fokus mengerjakan vaksin untuk COVID-19.

"Saya katakan ironis jika Anda mengincar seseorang, yang melakukan yang terbaik untuk membuat dunia siap. Kita memang berada di situasi gila jadi akan ada rumor gila juga," cetusnya. Bagaimana menurut kalian, detikers?

Banyak PHK, Budidaya Udang Vaname Bisa Untung Puluhan Juta

Kemnaker memperkirakan 3 juta orang ter-PHK akibat terdampak COVID-19. Berbondong-bondong mereka pun mudik ke kampung halaman dan mulai memikirkan untuk mencoba cara lain mendapatkan penghasilan.
Nun jauh di Desa Bumi Pratama Mandira, perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan, sejak era 90-an para petambak udang sudah banyak menikmati hasil dari udang vaname. Meski ekspor sedikit terganggu karena pandemi, namun tambak udang tetap menjadi andalan Indonesia. Bahkan baru-baru ini Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyerukan peningkatan ekspor udang hingga 250% untuk 3 tahun ke depan.

Tentu tambak udang vaname menjadi begitu menjanjikan. Para ter-PHK pun bisa mulai usaha baru ini. Dibutuhkan kolam seluas 50x40 meter persegi untuk memulai bisnis udang ini. Lalu mulai tebarlah benur atau bibit udang dipelihara hingga 70-80 hari. Kemudian, pastikan lahan kolam tidak terkontaminasi, caranya bisa dengan mengalaskan kolam dengan terpal. Kebersihan menjadi kunci utama suksesnya budidaya udang.

"Seandainya kalau jalan (di pinggir kolam), kita cuci mandi dulu karena kalau ada virus nggak tau kan kita masuk ke kolam. Kalau tempat bermasalah ya dibersihkan dulu, bila perlu kita kasih kaporit," kata Alfarezon yang sudah menjadi petambak sejak tahun 1995 kepada detikcom.

Dia mengatakan jika pun setelah panen, tanah harus dijemur lalu ditaburkan kapur untuk mengurangi bakteri di tanah dan juga membuat tanah menjadi bagus.

"Setelah itu dibiarkan 2 atau 3 hari lalu diisi air dikasih perlakuan promol ngisinya. Setelah 7 sampai 8 hari baru ditebar bibit karena airnya sudah bagus. Bibit harus ditambah air segayung untuk menyamakan suhu dengan tambak. Kalau sama, baru kita tebar kalau nggak loncat (bibit udang) berarti udah sama (suhunya) kalau banyak yang loncat nanti udang mati. Nggak bisa beli bibit langsung ditumpahkan," ucapnya panjang lebar.
https://indomovie28.com/one-piece-episode-880-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar