Sabtu, 30 Mei 2020

Pria dengan Jari Manis Lebih Panjang Lebih Terlindungi dari Virus Corona?

Sebuah penelitian mengklaim ada hubungan antara panjang jari manis dengan risiko akibat virus Corona COVID-19. Teori ini didasari oleh paparan hormon semasa dalam kandungan.
Sejak lama, panjang jari manis dikaitkan dengan paparan hormon testosteron saat dalam kandungan. Pria yang terpapar lebih banyak testosteron cenderung memiliki jari manis lebih panjang.

Hormon yang sama, oleh peneliti biologi dari Swansea University, juga dikaitkan dengan pembentukan ACE-2, yakni reseptor yang membantu tubuh melawan virus. Makin tinggi konsentrasinya, tubuh lebih terlindungi dari dampak infeksi virus Corona.

"Teorinya adalah bahwa seseorang dengan testosteron tinggi sebelum lahir, dan punya jari manis lebih panjang, punya kadar ACE-2 lebih tinggi," kata John Manning yang menelitinya, dikutip dari Express.co.uk.

Reseptor ACE-2 sekaligus juga dikenal sebagai pintu masuk tempat virus Corona berikatan. Organ tubuh yang memiliki banyak reseptor ini lebih rentan terinfeksi.

Panduan Meracik Jamu Herbal dari BPOM untuk Tingkatkan Imunitas

Pandemi virus Corona sampai saat ini masih terus menghantui masyarakat di dunia, termasuk juga di Indonesia. Agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi virus, imunitas tubuh harus dijaga, salah satunya dengan mengkonsumsi jamu atau ramuan herbal.
Berbagai tumbuhan herbal bisa diracik menjadi ramuan untuk penguat imunitas tubuh, seperti daun sambiloto, temulawak, hingga jahe. Tetapi, tak hanya bahannya yang harus diperhatikan, cara pengolahannya pun juga penting dijaga.

Berdasarkan buku 'Serba COVID' yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berikut beberapa tips dalam mengolah bahan herbal menjadi jamu yang sangat bermanfaat untuk imunitas tubuh.

1. Perhatikan cara penyimpanan bahannya
Saat akan menyimpannya, pastikan bahan jamu segar ini sudah dicuci bersih dengan air mengalir dan dikeringkan. Setelah itu, simpan di tempat yang bersih dan kering.

2. Pastikan alat yang dipakai bersih
Sebelum mengolah bahan tersebut menjadi jamu, pastikan tempat dan alat yang akan dipakai bersih dan steril. Disarankan untuk menggunakan peralatan yang terbuat dari stainless steel.

3. Jangan lupa cuci tangan
Hal yang paling penting adalah kebersihan si pembuat jamu. Gunakan pakaian yang bersih, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, baik sebelum maupun sesudah mengolahnya. Jangan lupa juga gunakan masker ya.

4. Pastikan air yang digunakan bersih dan matang
Selama membuat jamu, pastikan kamu menggunakan air yang bersih. Lalu rebus air untuk merebus bahan sampai benar-benar mendidih dan matang.

5. Simpan hasil jamu dengan baik dan bersih
Setelah jamunya jadi, gunakan wadah atau botol yang bersih dan sesuai untuk standar aman makanan. Jangan pakai wadah atau botol bekas air mineral yang sekali pakai.

Simpan jamu pada suhu yang sejuk dan jangan disimpan terlalu lama, nanti nggak bisa dikonsumsi deh. Hal penting sebelum mengkonsumsinya, pastikan tidak ada perubahan warna, bau, dan rasa pada jamu setelah disimpan.

Selain itu, ada hal penting lain yang perlu diperhatikan jika mengkonsumsi racikan herbal yang dibuat sendiri, yaitu:

- Pastikan tidak ada reaksi alergi yang muncul.
- Takaran dan kombinasi harus sesuai, tidak berlebihan.
- Jangan asal diberikan pada bayi, anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan penyakit penyerta.
- Hati-hati jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
- Akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penggunaan jamu dan obat secara bersamaan.
http://cinemamovie28.com/the-youth/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar