Minggu, 17 Mei 2020

Donald Trump Minta Bantuan Korsel untuk Lawan Wabah Corona di AS

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan meminta bantuan Korea Selatan (Korsel) untuk menghadapi wabah virus corona COVID-19. AS diketahui mengalami peningkatan pesat kasus corona dan sekarang berada di posisi ketiga sedunia.
Menurut data yang dihimpun oleh Research Center Johns Hopkins University, AS pada hari Rabu (25/3/2020) sudah melaporkan 55.231 kasus positif corona. Jumlahnya diprediksi masih akan terus meningkat dan menurut beberapa ahli ada ancaman AS tidak memiliki persediaan medis yang cukup.

Dikutip dari Reuters, Trump meminta bantuan langsung pada Presiden Korsel Moon Jae-in lewat sambungan telepon. Spesifiknya Trump berusaha mendatangkan peralatan medis dari Korsel.

Moon berjanji "akan membantu sebisa mungkin bila ada peralatan medis ekstra di Korea".

Korsel disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu negara yang berhasil mengendalikan wabah. Korsel bergerak cepat dengan melakukan pemeriksaan massal dan tracing yang agresif sehingga pengidap virus bisa segera diisolasi sebelum menularkan penyakitnya ke orang lain.

Pasien Muda Ceritakan Kondisi Saat Positif Corona, Sesak Hingga Kehilangan Penciuman

Valerie Wilson (34) dan Fiona Lowenstein (26) mengira mereka terlalu muda untuk khawatir mengenai virus corona. Sayangnya dalam pemeriksaan, keduanya positif tertular COVID-19.
Setelah pulih dari penyakit, mereka membagikan ceritanya agar generasi muda tetap harus mewaspadai dan tidak boleh menyepelekan penyakit COVID-19.

Pengujian awal virus corona memang menunjukkan orang dengan kondisi kronis dan lansia adalah kelompok rentan yang mudah tertular virus corona. Namun orang muda juga bisa sakit parah dan sangat mungkin menyebarkan penyakit ke orang sekitarnya.

Alami Kehilangan Indera Penciuman
Diceritakan oleh Wilson, seorang traveler, awalnya ia tidak menyangka akan tertular dan tak terlalu memusingkan gejalanya ketika sakit. Dia terlalu lelah dan demam tapi tak ambil pusing.

Hingga kemudian, ia kehilangan indra penciuman sepenuhnya.

Dokter juga tak menduga ia terinfeksi, namun setelah mengalami batuk saat di kantor, ia langsung bergegas untuk menemui dokter. "Saya menangis dan mengatakan kepada mereka saya benar-benar takut. Tanpa ragu, mereka pun mengetes saya," kata Wilson kepada CNN.

Wilson juga diketahui mengidap penyakit gangguan autoimun dan Lyme. Ia sangat takut saat mengetahui bahwa pasien virus corona harus dirawat di unit gawat darurat.

"Kaum muda harus paham bahwa pada usia 30, ada sebagian dari kita yang memiliki kondisi mendasar sehinga kita harus lebih sadar ada sesuatu yang membuat kita lemah untuk virus ini," terangnya.

Dada Terasa Tertekan dan Demam
Sementara itu, Lowenstein berpikir dia bukan kelompok rentan atau berisiko terkena virus corona. Namun pada 13 Maret lalu, ia demam.

Karena demam, ia tinggal di rumah sampai pada satu titik, ia tidak bisa makan dan berbicara karena dadanya terasa sangat sakit, seperti tertekan dan sesak napas. Saat mengunjungi dokter, dokter menyebut Lowenstein harus diopname dua hari.

Meskipun dia merasa lebih baik sekarang, dia harus diisolasi sampai hasil pemeriksaannya negatif.

Walau kebanyakan kasus berat dialami oleh kelompk rentan, laporan terbaru menunjukkan kaum muda masih sangat rentan tertular virus corona. Beberapa kelompok muda di Amerika Serikat juga disebut menempati ruang isolasi karena virus corona di berbagai rumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar