Minggu, 17 Mei 2020

5 Fakta Hantavirus, Gejala hingga Penularannya

Hantavirus adalah virus pada tikus yang belakangan banyak dibicarakan. Bukan virus baru, tetapi bikin panik karena tiba-tiba banyak dibicarakan di tengah pandemi virus corona COVID-19 yang belum juga teratasi.
Dikabarkan, hantavirus telah menewaskan seorang warga Provinsi Yunnan. Informasi ini viral dan disebarkan antara lain oleh @globaltimesnews di Twitter.

Tidak banyak detail yang diungkap dalam informasi tersebut. Namun bisa dipastikan, hantavirus bukan virus baru seperti halnya virus corona COVID-19.

Beberapa fakta yang diketahui tentang hantavirus atau virus hanta adalah sebagai berikut.

1. Siapa yang menularkan hantavirus?
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan utamanya oleh rodent atau hewan pengerat, termasuk tikus. Infeksi hantavirus jenis apapun pada manusia bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Hantavirus di Amerika Serikat dikenal sebagai 'New World' dan memicu hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Sedangkan jenis lain disebut 'Old World', ditemukan di Eropa dan Asia, dan memicu hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS).

2. Hantavirus ada di mana saja?
Tiap-tiap jenis hantavirus punya inang yang spesifik pada spesies hewan pengerat. Virus ini ditemukan di urine, feses, dan liur hewan. Jarang sekali menular lewat gigitan.

3. Apa saja gejala infeksi hantavirus?
Seseorang yang terinfeksi hantavirus akan mengalami gejala awal antara lain:

Cepat lelah
Muntah
Kemerahan
Gejala lain yang bisa menyertai adalah:

Demam
Perdarahan
Kerusakan ginjal
Masa inkubasi hantavirus biasanya 7-14 hari.

4. Apakah mematikan?
HPS, salah satu sindrom yang disebabkan oleh hantavirus, memiliki tingkat kematian 38 persen.

5. Pernahkan memicu wabah?
Pada 1993, sebuah wabah terjadi di Amerika Serikat, khususnya Arizona, New Mexico, Colorado dan Utah, yang disebut 'The Four Corners'. Muncul sejumlah kasus penyakit paru-paru yang tidak bisa dijelaskan, yang belakangan dikaitkan dengan infeksi virus, khususnya hantavirus.

Ketahui Ciri Gula Darah Rendah dan Cara Mengatasinya

 Gula darah adalah unsur penting bagi kesehatan tubuh yang didapat dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu, gula darah merupakan bahan bakar utama untuk otak. Gula darah juga sumber energi bagi sel yang membangun otot dan jaringan.
Penting bagi seseorang untuk mengetahui kadar gula darahnya. Apakah rendah, normal atau tinggi. Gula darah yang rendah dalam istilah medis disebut hipoglikemia. Kondisi ini umumnya terjadi pada penderita diabetes. Bukan hanya penderita diabetes saja, orang yang tidak menderita hal tersebut pun bisa mengalami gula darah rendah.

Gula darah rendah bisa disebabkan oleh beberapa hal di antaranya terlambat atau kurang makan, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti quinine dan kekurangan hormon tertentu.

Selain itu, kamu bisa mengetahui ciri-ciri dari gula darah rendah sebagai berikut:
1. Kadar gula darah turun hingga di bawah 70 mg/dL.

2. Seseorang yang memiliki gula darah rendah bisa diketahui dengan kulit yang pucat, tubuh tidak bertenaga dan mudah kelelahan, gelisah, mudah marah, keluar keringat dingin, kesemutan di area mulut dan detak jantung yang cepat.

3. Seseorang dengan kadar gula darah terlalu rendah hingga di bawah 40 mg/dL dapat mengalami gejala sulit berkonsentrasi, tidak mampu berdiri atau berjalan, bicara melantur, otot berkedut, kejang, kehilangan kesadaran bahkan kematian.

Gula darah rendah bisa diatasi dengan memakan makanan yang mengandung karbohidrat bagi yang sehat. Selain itu, ditambah protein seperti selai kacang supaya kadar gula darah kembali stabil. Makanlah dengan porsi yang seimbang. Sedangkan bagi penderita diabetes, disarankan meminum jus buah atau tablet glukosa.

Jika kamu sering mengalami gula darah rendah, segera periksakan ke dokter untuk memastikan kamu memiliki atau tidak memiliki masalah kesehatan yang membuat kadar gula darah menjadi rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar