Minggu, 17 Mei 2020

Kenapa Harus Berbuka dengan yang Manis? Ini Alasannya

Saat berbuka puasa, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan serta minuman yang manis. Hal ini pun menjadi salah satu hal sunnah dalam agama Islam, seperti makan kurma dan minum minuman yang manis.
Tapi, apakah ada alasan kenapa harus berbuka dengan yang manis untuk kesehatan tubuh?

Dr Kaseem Halmar dari University of Warwick, Inggris, mengatakan hampir 14 jam tubuh seseorang yang menjalani puasa tidak mendapatkan asupan cairan dan sari makanan. Itu membuat kadar gula dalam darah menurun dan menyebabkan lemas menjelang buka puasa.

Menurut Dr Kaseem, jika seseorang berbuka dengan makanan atau minuman yang manis akan menyeimbangkan kembali kadar insulin, sehingga bisa kembali memproduksi energi. Tetapi, ia mengingatkan untuk tetap ada batasan dalam mengkonsumsinya.

"Namun harus diingat, bahwa tetap ada batasan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis itu. Sekitar lima persen dari total jumlah asupan kalori yang dikonsumsi," katanya yang dikutip dari Nutrition.org.uk, Sabtu (16/5/2020).

Beredar Surat Penerimaan Sampel COVID-19 Diliburkan, Ini Faktanya

Beredar surat pemberitahuan yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Dalam edaran tersebut, berisi pemberitahuan bahwa selama libur hari raya Idul Fitri tahun 1441 H, penerimaan sampel COVID-19 diliburkan.
"Bersama ini diberitahukan bahwa dalam rangka libur hari raya Idul Fitri tahun 1441 H, maka penerimaan sampel COVID-19 dan lingkungan di BBTKLPP Jakarta diterima terakhir pada tanggal 20 Mei 2020 pukul 12.00 WIB. Penerimaan sampel akan dibuka kembali pada tanggal 26 Mei 2020," tulis edaran tersebut.

Menanggapi hal ini, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, menegaskan bahwa surat pemberitahuan yang beredar atas nama Kemenkes itu tidak benar.

"Tidak benar, saya telusuri," tegasnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/5/2020).

Menurutnya, penanganan COVID-19 akan terus berjalan meskipun saat hari raya Idul Fitri sesuai instruksi.

"Instruksi saya jelas, TIDAK ADA HARI LIBUR dalam penanganan COVID-19," lanjutnya.

Selain Bisa Cegah Kanker, 4 Asupan Ini Cocok Jadi Menu Buka Puasa

Menu berbuka puasa nggak melulu gorengan, ada kalanya kamu harus memilih asupan yang bernutrisi agar tubuh tetap sehat dan penuh dengan energi.
Masalahnya, masyarakat Indonesia cenderung malas makan sayur dan buah. Padahal, ada beberapa makanan yang menunjukkan sifat bisa mencegah kanker. Sebuah penelitian menemukan diet sehat yang dipenuhi dengan buah dan sayur adalah kunci untuk menghindari penyakit jantung, diabetes, bahkan kanker.

Beberapa asupan di bawah ini cocok jadi pilihan untuk berbuka puasa yang terbukti rendah kalori dan penuh dengan phytochemical serta antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko kanker dikutip detikcom dari WebMD.

1. Stroberi: Kaya akan antioksidan
Stroberi kaya akan antioksidan seperti vitamin C dan asam ellagic. Dalam tes laboratorium, asam ellagic tampaknya memiliki sifat anti kanker yang meningkatkan enzim, yang menghancurkan zat penyebab kanker dan memperlambat pertumbuhan tumor.

Selain itu, konsumsi stroberi tampaknya bisa mencegah kanker kulit, kanker kandung kemih, kanker paru-paru, kanker kerongkongan dan kanker payudara yang telah ditunjukkan dalam penelitian oleh World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research.

2. Tomat: Potensi senjata melawan kanker prostat
Warna merah pada tomat membuatnya menjadi senjata potensial dalam melawan kanker prostat dan penyakit jantung. Warna merah pada tomat berasal dari fitokimia yang disebut likopen yakni sebuah antioksidan yang paling banyak terdapat pada tomat.

Dalam sebuah tes yang dilakukan oleh American Institute for Cancer Research, likopen dapat menghentikan jenis sel kanker lain untuk tumbuh termasuk kanker payudara dan kanker lapisan rahim. Peneliti juga berpendapat bahwa likopen melindungi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar