Jumat, 29 Mei 2020

Batasi Kontak Biar Tak Tertular Corona, Delivery Makanan Aman Nggak Sih?

Kemunculan kasus corona di Indonesia membuat sebagian orang melakukan 'social distancing' sebagai langkah awal pencegahan. Beberapa perusahaan bahkan sudah melakukan kebijakan work from home (WFH) untuk karyawannya.
Tak sedikit pula yang memilih untuk menggunakan layanan pesan-antar melalui aplikasi online, agar bisa menghindari kontak dengan orang lain. Namun aman tidak ya?

Mengutip Health, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum memberikan informasi mengenai keamanan makanan delivery. Namun beberapa ahli menyarankan opsi ini lebih baik dibandingkan datang langsung ke tempat makan dan bertemu banyak orang.

Biar lebih jelas, yuk simak penjelasan berikut:

Lebih aman makan di luar atau delivery?
Meski belum ada panduan pasti, Craig Hedberg, PhD, seorang profesor dan ahli di University of Minnesota menilai pilihan menggunakan layanan pesan-antar makanan lebih baik dibandingkan pergi ke tempat makan. Menurutnya, orang yang memilih untuk makan di luar risiko terpapar virus corona lebih besar.

"Menunggu dalam antrean untuk meja, duduk di meja padat ke ruang makan, atau duduk dengan banyak orang adalah peluang untuk terpapar virus yang mungkin dibawa oleh orang lain," katanya.

Lalu apakah makanan bisa berisiko menularkan virus corona?
Pakar keamanan pangan, Benjamin Chapman, PhD, seorang profesor di North Carolina State University, percaya kemungkinan tertular virus corona dari makanan sangat kecil.

"Karena makanan atau kemasan makanan belum diidentifikasi sebagai faktor risiko penularan virus corona COVID-19, saya akan mengatakan risikonya sangat rendah," kata Chapman kepada Health, dikutip pada Selasa (17/3/2020).

Bagaimana memastikan makanan yang diantar itu aman?
Untuk meminimalisir risiko penyebaran, ahli sebut pentingnya mencuci tangan saat menerima makanan tersebut.

"Dan berita yang lebih baik adalah bahwa penerima (makanan) dapat mengurangi risiko penularannya dengan mencuci tangan yang baik, atau menggunakan setidaknya 60% pembersih tangan alkohol," kata pakar keamanan pangan, Benjamin Chapman, PhD, seorang profesor di North Carolina State University.

"Bahkan jika ada semacam kontaminasi virus paket, Anda dapat memutus rantai transmisi dengan langkah kebersihan tangan ini," tambahnya.

Berbagai Versi Cara Membuat Hand Sanitizer, Ada yang Standar WHO

 Merebaknya virus corona COVID-19 di Indonesia membuat hand sanitizer laku keras di pasaran. Produk kebersihan ini mengalami kelangkaan dan sulit dicari.
Meski cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lebih disarankan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mencegah penularan virus corona, hand sanitizer tetap menjadi pilihan oleh banyak orang, karena dinilai lebih praktis dan bisa di bawa kemana-mana.

Bagi yang ingin membuat hand sanitizer sendiri, berikut ini beberapa cara yang bisa dicoba.

CARA 1:
(Dibagikan oleh WHO)

Terdapat dua formula hand sanitizer yang dibagikan oleh WHO yaitu:

Formula 1:
Etanol 96 persen, 8.333 ml
Hidrogen peroksida 3 persen, 417 ml
Gliserol 98 persen, 145 ml
Air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Formula 2:
Isopropil alkohol 99,8 persen, 7.515 ml
Hidrogen peroksida 3 persen, 417 ml
Gliserol 98 persen, 145 ml
Air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Cara membuat:
Masukan etanol atau isopropil ke dalam wadah botol atau jerigen.
Campurkan hidrogen peroksida yang telah diukur sebelumnya.
Tambahkan gliserol dan air matang.
Apabila semua telah tercampur, tutup botol atau jerigen agar kandungan alkohol di dalamnya tidak menguap.
Kocok perlahan botol atau jerigen agar semua bahan tercampur dengan merata.

CARA 2:
(Dibagikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI)

Bahan-bahan yang digunakan:
Air (50 ml)
Karbomer (1 sendok teh)
Etanol (etil alkohol) 95 persen (200 ml)
Propylene glycol (33 ml)
Triethanolamine (3 tetes)
Peralatan yang dibutuhkan:
Beaker glass atau panci
Pengaduk
Kompor
Cara membuat:
Campur air sebagai pelarut dengan propilen glikol sebagai pengembang.
Aduk sambil masukkan karbomer sebagai pengental, sambil dipanaskan dengan suhu 90 derajat celcius.
Butuh waktu sekitar 20 menit sampai semua bahan terlarut sempurna.
Teteskan trietanolamin sebagai pembentuk gel. Saat gel sudah terbentuk, kompor dimatikan.
Tambahkan etanol 95 persen sebagai antiseptik TANPA pemanasan. Pastikan tidak ada api saat mencampur etanol karena bahan ini mudah terbakar.
Aduk selama kurang lebih 15 menit.
Hand sanitizer dengan kadar etanol 63 persen siap digunakan.
http://kamumovie28.com/air-terjun-pengantin-phuket/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar