Minggu, 17 Mei 2020

Pasien Muda Ceritakan Kondisi Saat Positif Corona, Sesak Hingga Kehilangan Penciuman

Valerie Wilson (34) dan Fiona Lowenstein (26) mengira mereka terlalu muda untuk khawatir mengenai virus corona. Sayangnya dalam pemeriksaan, keduanya positif tertular COVID-19.
Setelah pulih dari penyakit, mereka membagikan ceritanya agar generasi muda tetap harus mewaspadai dan tidak boleh menyepelekan penyakit COVID-19.

Pengujian awal virus corona memang menunjukkan orang dengan kondisi kronis dan lansia adalah kelompok rentan yang mudah tertular virus corona. Namun orang muda juga bisa sakit parah dan sangat mungkin menyebarkan penyakit ke orang sekitarnya.

Alami Kehilangan Indera Penciuman
Diceritakan oleh Wilson, seorang traveler, awalnya ia tidak menyangka akan tertular dan tak terlalu memusingkan gejalanya ketika sakit. Dia terlalu lelah dan demam tapi tak ambil pusing.

Hingga kemudian, ia kehilangan indra penciuman sepenuhnya.

Dokter juga tak menduga ia terinfeksi, namun setelah mengalami batuk saat di kantor, ia langsung bergegas untuk menemui dokter. "Saya menangis dan mengatakan kepada mereka saya benar-benar takut. Tanpa ragu, mereka pun mengetes saya," kata Wilson kepada CNN.

Wilson juga diketahui mengidap penyakit gangguan autoimun dan Lyme. Ia sangat takut saat mengetahui bahwa pasien virus corona harus dirawat di unit gawat darurat.

"Kaum muda harus paham bahwa pada usia 30, ada sebagian dari kita yang memiliki kondisi mendasar sehinga kita harus lebih sadar ada sesuatu yang membuat kita lemah untuk virus ini," terangnya.

Dada Terasa Tertekan dan Demam
Sementara itu, Lowenstein berpikir dia bukan kelompok rentan atau berisiko terkena virus corona. Namun pada 13 Maret lalu, ia demam.

Karena demam, ia tinggal di rumah sampai pada satu titik, ia tidak bisa makan dan berbicara karena dadanya terasa sangat sakit, seperti tertekan dan sesak napas. Saat mengunjungi dokter, dokter menyebut Lowenstein harus diopname dua hari.

Meskipun dia merasa lebih baik sekarang, dia harus diisolasi sampai hasil pemeriksaannya negatif.

Walau kebanyakan kasus berat dialami oleh kelompk rentan, laporan terbaru menunjukkan kaum muda masih sangat rentan tertular virus corona. Beberapa kelompok muda di Amerika Serikat juga disebut menempati ruang isolasi karena virus corona di berbagai rumah sakit.

5 Fakta Hantavirus, Gejala hingga Penularannya

Hantavirus adalah virus pada tikus yang belakangan banyak dibicarakan. Bukan virus baru, tetapi bikin panik karena tiba-tiba banyak dibicarakan di tengah pandemi virus corona COVID-19 yang belum juga teratasi.
Dikabarkan, hantavirus telah menewaskan seorang warga Provinsi Yunnan. Informasi ini viral dan disebarkan antara lain oleh @globaltimesnews di Twitter.

Tidak banyak detail yang diungkap dalam informasi tersebut. Namun bisa dipastikan, hantavirus bukan virus baru seperti halnya virus corona COVID-19.

Beberapa fakta yang diketahui tentang hantavirus atau virus hanta adalah sebagai berikut.

1. Siapa yang menularkan hantavirus?
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan utamanya oleh rodent atau hewan pengerat, termasuk tikus. Infeksi hantavirus jenis apapun pada manusia bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.

Hantavirus di Amerika Serikat dikenal sebagai 'New World' dan memicu hantavirus pulmonary syndrome (HPS). Sedangkan jenis lain disebut 'Old World', ditemukan di Eropa dan Asia, dan memicu hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS).

2. Hantavirus ada di mana saja?
Tiap-tiap jenis hantavirus punya inang yang spesifik pada spesies hewan pengerat. Virus ini ditemukan di urine, feses, dan liur hewan. Jarang sekali menular lewat gigitan.

3. Apa saja gejala infeksi hantavirus?
Seseorang yang terinfeksi hantavirus akan mengalami gejala awal antara lain:

Cepat lelah
Muntah
Kemerahan
Gejala lain yang bisa menyertai adalah:

Demam
Perdarahan
Kerusakan ginjal
Masa inkubasi hantavirus biasanya 7-14 hari.

4. Apakah mematikan?
HPS, salah satu sindrom yang disebabkan oleh hantavirus, memiliki tingkat kematian 38 persen.

5. Pernahkan memicu wabah?
Pada 1993, sebuah wabah terjadi di Amerika Serikat, khususnya Arizona, New Mexico, Colorado dan Utah, yang disebut 'The Four Corners'. Muncul sejumlah kasus penyakit paru-paru yang tidak bisa dijelaskan, yang belakangan dikaitkan dengan infeksi virus, khususnya hantavirus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar