Selasa, 12 Mei 2020

Ilmuwan Temukan Cara Cegah Risiko Fatal Virus Corona pada Kanker Prostat

Para peneliti menemukan cara yang berpotensi untuk membantu mencegah terkena virus Corona COVID-19, khususnya pada pengidap kanker prostat. Disebutkan mencegah produksi testosteron bisa turunkan risiko fatal karena virus Corona.
Studi baru yang dimuat dalam jurnal Annals of Oncology menunjukkan efek positif dari terapi yang biasa dilakukan oleh pengidap kanker prostat yaitu androgen deprivation therapies (ADT). Terapi ini bertujuan untuk membantu pria yang mengidap kanker prostat dalam mencegah produksi testosteron.

Para peneliti menemukan bahwa pria yang menerima terapi tersebut memiliki risiko lebih rendah terkena virus Corona COVID-19. Dibandingkan dengan mereka yang mengidap kanker prostat tetapi tidak menggunakan terapi, lapor IFLScience.

Mengutip Medical Daily, kanker membuat pria 1,8 kali lebih mungkin terinfeksi virus Corona COVID-19. Namun menekan produksi testosteron melalui terapi tersebut dapat membalikkan efek penyakit dan bahkan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap virus.

Selama penelitian, pria dengan kanker prostat tanpa menggunakan terapi tersebut memiliki tingkat infeksi 0,31 persen. Namun, lebih dari 5.000 pria dengan penyakit yang sama menggunakan terapi ini memiliki risiko virus Corona COVID-19 lebih rendah.

"Kami telah menemukan bahwa mereka yang dirawat dengan terapi androgen deprivation untuk kanker prostat dilindungi, meskipun semua pasien dengan kanker memiliki risiko lebih besar infeksi COVID-19 daripada pasien non-kanker," kata Andrea Alimonti, seorang profesor di Università della Svizzera Italiana di Swiss, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Semua pria yang memakai terapi tersebut selama penelitian dilaporkan selamat dari COVID-19. Tetapi penyakit ini membunuh seperenam pasien kanker yang tidak menerima terapi untuk memblokir testosteron mereka.

Alimonti mengatakan bahwa pria dengan gejala COVID-19 yang parah dan kanker prostat yang agresif dapat mempertimbangkan untuk menggunakan terapi ini demi meningkatkan kelangsungan hidup mereka. Tetapi peneliti mengatakan mereka harus terus memblokir testosteron mereka selama risiko tertular virus corona tetap tinggi.

Alimonti mencatat kadar testosteron akan kembali normal setelah pasien berhenti melakukan terapi tersebut.

Sudah 161 Ribu Lebih Spesimen Diperiksa, Total 249.105 ODP dan 31.994 PDP

Hingga Senin (11/5/2020) tercatat 161.351 spesimen virus Corona COVID-19 telah diperiksa di seluruh Indonesia. Didapatkan hasil positif sebanyak 14.265 dan hasil negatif sebanyak 102.093 orang.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan 161.351 spesimen, ini kita periksa menggunakan dua metode baik menggunakan tes PCR maupun menggunakan tes cepat molekuler," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (11/5/2020).

Berikut data lengkap pemeriksaan virus Corona COVID-19 pada Senin (11/5/2020).

UJI PCR
Jumlah lab reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR): 57 lab
Jumlah lab tes cepat molekuler (TCM): 1 lab (wisma atlet)
Jumlah spesimen diperiksa: 161.351 spesimen
- RT-PCR: 160.768 spesimen
- TCM: 583 spesimen
Jumlah kasus yang diperiksa spesimen: 116.358 orang
- RT-PCR: 116.019 orang
- TCM: 339 orang
Hasil positif: 14.265 orang
- RT-PCR: 14.073 orang
- TCM: 192 orang
Hasil negatif: 102.093 orang
- RT-PCR: 101.946 orang
- TCM: 147 orang

PASIEN
ODP (Orang dalam Pemantauan): 249.105 orang
PDP (Pasien dalam Pengawasan): 31.994 orang
Konfirmasi COVID-19: 14.265 orang
Kasus sembuh: 2..881 orang
Kasus meninggal: 991 orang
Provinsi terdampak: 34 provinsi
Kabupaten/kotaterdampak: 373kab/kota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar