Rabu, 20 Mei 2020

Anies 'Beri Kode' PSBB Terakhir 4 Juni, IDI: Baru Bisa Jika Kurva Melandai

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta akan berakhir pada 4 Juni jika warga disiplin untuk tetap di rumah. PB IDI berharap Pemprov DKI tidak serta merta melonggarkan PSBB apabila belum ada data yang menunjukkan pandemi sudah bisa dikendalikan.
"Pelonggaran kebijakan PSBB sebaiknya ditunda sampai ada hasil yang signifikan. Evaluasi terkait efektifitas dan dampak dari pelaksanaan PSBB di setiap wilayah menjadi dasar penetapan kelanjutan PSBB atau kebijakan lainnya," kata Humas IDI dr Halik Malik saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).

"Dalam artian kurva pandemi sudah melandai atau wabah sudah bisa dikendalikan," imbuhnya.

Halik mengatakan, tidak mungkin begitu saja manusia bisa berdamai dengan Corona. Dia meminta agar mempersiapkan segala kemungkinan untuk memerangi COVID-19.

"Menurut saya tidak mungkin sekonyong-konyong kita bisa berdamai dengan virus corona, yang ada adalah bagaimana setiap orang mempersiapkan diri untuk perang panjang melawan COVID-19," katanya.

Halik menyebut saat ini penularan corona masih di bawah 1% dari total populasi. Sehingga pemerintah harus hati-hati jika ingin melakukan pelonggaran PSBB.

"Saat ini cakupan penemuan orang terinfeksi masih di bawah 1% dari total populasi, sehingga mesti hati-hati dalam pelonggaran. Dalam melihat data agar menggunakan alat analisis standar epidemiologis," katanya.

Selain itu, IDI juga berharap akses data Corona lebih dipermudah sehingga bisa dilakukan analisis. Serta pemerintah pusat harus memberikan indikator PSBB untuk diterapkan di daerah.

"Akses terhadap data real dipermudah sehingga para pihak dapat melakukan analisis menggunakan data real, sebelum masuk ke tahap evaluasi PSBB. Perlunya standarisasi kriteria dan indikator pelonggaran PSBB dibuat secara nasional dan menjadi rujukan bagi pemerintah daerah dengan mempertimbangkan karakteristik lokal di wilayah masing-masing," ungkapnya.

Lebih lanjut, Halik berharap semua pihak dapat menghormati PSBB. Dia menyebut pandemi Corona cepat atau lambat akan segera berlalu.

"Saat ini semua pihak harus menghormati PSBB yang ada dan menjalankan protokol kesehatan. Kita semua harus semangat, tetap kompak, dan terus bersatu menghadapi virus corona ini. Kita harus optimis jika itu semua dilakukan cepat atau lambat pandemi ini akan berlalu," jelasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya resmi memperpanjang fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama dua minggu ke depan. Anies menyebut fase 2 minggu ke depan ini sebagai kunci.

"Bila kita melakukan kedisiplinan tetap berada di rumah 2 minggu ke depan, maka insyaallah setelah 2 minggu ini kita bisa keluar dari fase PSBB," kata Anies, Selasa (19/5/2020).

Anies berharap PSBB jilid ketiga ini bisa jadi yang terakhir. Jika PSBB berakhir, masyarakat bisa kembali beraktivitas normal dengan gaya baru atau new normal.

"Ini insyaallah bisa menjadi fase terakhir PSBB kita. Sesudah itu kita akan bisa kembali berkegiatan dengan meningkatkan kewaspadaan. Ada protokol yang harus diikuti menggunakan masker, cuci tangan rutin, jaga jarak, kalau sakit tidak pergi, kalau ada keluhan segera periksa. Kewaspadaan ditingkatkan," ucap Anies.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar