Jumat, 15 Mei 2020

Bandara Soetta Sempat Padat Penumpang, Ahli Kesehatan Jelaskan Risikonya

Pihak Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mengirim laporan kronologi antrean yang terjadi di Terminal 2E ke juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. Dalam laporan tersebut pihak bandara membenarkan adanya antrean panjang yang terjadi. Antrean ini terjadi pada Kamis Pagi (14/5/2020) Sekitar pukul 06.00-08.00 WIB.
"Bahwa itu kejadian jam 06.00-08.00 WIB, di mana antrean tersebut mengantre pemeriksaan dokumen di pintu depan sebelum penumpang masuk terminal untuk check-in," tulis laporan pihak Bandara Soetta kepada Yuri seperti dilihat, Kamis (14/5/2020).

Antrean yang terjadi di Bandara Soetta itu pun menuai banyak kritikan dari masyarakat. Terlebih terjadi di tengah larangan mudik dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH, mengatakan telah terjadi pelanggaran protokol kesehatan apabila kondisinya antrean berdesak-desakkan.

"Berarti kan protokol kesehatannya dilanggar, itu berbahaya. Kan kita udah berkali kali bilang di dunia ini penyebarannya antara manusia ke manusia. Maka memutuskan mata rantai itu adalah antara manusia ke manusia," ujar Prof Ascobat saat dihubungi detikcom, Kamis (14/5/2020).

Mengenai waktu antrean yang dilaporkan pihak bandara hanya berlangsung dua jam, Prof Ascobat juga menjelaskan bahwa virus Corona tidak mengenal waktu penyebaran. Bahkan penyebaran virus Corona dapat terjadi dimanapun dan kapanpun.

"Soal waktu tidak ada, satu detik kena ya kena. Ini bukan soal waktu tapi soal protokol kesehatan, itu diikuti apa tidak," kata Prof Ascobat.

"Di protokol itu tidak ada soal waktu terpapar," tambahnya.

Dalam protokol kesehatan dijelaskan orang yang boleh bepergian, di antaranya petugas kesehatan, kedua keamanan, perbankkan, orang yang mengurus logistik, dan seseorang yang memiliki urusan penting atau mendesak. Ia mengingatkan agar orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan seperti disebutkan protokol kesehatan untuk tetap di rumah.

"Setiap orang yang tidak penting, jangan lah pergi-pergi, kan sudah jelas pedomannya," tutupnya.

Sebaran Pasien Virus Corona di Indonesia, 3.518 Sembuh, 1.043 Meninggal

Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Kamis (14/5/2020) telah mencapai 16.006 kasus. Sebanyak 3.518 pasien dinyatakan sembuh, 1.043 pasien meninggal.
"Kasus sembuh meningkat 231 orang menjadi 3.518 orang. Kasus meninggal bertambah 15 orang sehingga menjadi 1.043 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Kamis (14/5/2020).

Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.

SEMBUH
Aceh 13
Bali 223
Banten 158
Bangka Belitung 7
Bengkulu 1
DI Yogyakarta 68
DKI Jakarta 1.162
Jambi 3
Jawa Barat 242
Jawa Tengah 229
Jawa Timur 278
Kalimantan Barat 22
Kalimantan Timur 57
Kalimantan Tengah 40
Kalimantan Selatan 24
Kalimantan Utara 20
Kepulauan Riau 77
Nusa Tenggara Barat 138
Sumatera Selatan 73
Sumatera Barat 86
Sulawesi Utara 30
Sumatera Utara 53
Sulawesi Tenggara 17
Sulawesi Selatan 293
Sulawesi Tengah 21
Lampung 22
Riau 49
Maluku Utara 11
Maluku 17
Papua Barat 2
Papua 48
Sulawesi Barat 20
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 13

MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 57
Bangka Belitung 1
Bengkulu 2
DI Yogyakarta 7
DKI Jakarta 452
Jawa Barat 99
Jawa Tengah 66
Jawa Timur 167
Kalimantan Barat 3
Kalimantan Timur 3
Kalimantan Tengah 7
Kalimantan Selatan 9
Kalimantan Utara 1
Kepulauan Riau 11
Nusa Tenggara Barat 7
Sumatera Selatan 9
Sumatera Barat 21
Sumatera Utara 24
Sulawesi Utara 5
Sulawesi Tenggara 3
Sulawesi Selatan 51
Sulawesi Tengah 4
Sulawesi Barat 2
Lampung 5
Riau 6
Maluku 4
Papua 6
Papua Barat 1
Gorontalo 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar