Sabtu, 30 Mei 2020

Beredar Penampakan Paru-paru Pasien Virus Corona Pertama di Italia

 Sebuah laporan ilmiah mengungkap penampakan paru-paru 2 pasien pertama virus corona COVID-19 di Italia. Keduanya adalah warga Wuhan yang sedang berlibur ke Eropa.
Kedua pasien adalah pria sehat 67 tahun, serta perempuan 65 tahun yang juga sehat meski mengonsumsi obat hipertensi. Keduanya terdiagnosis positif virus corona CODID-19 pada 29 Januari 2020.

Para ilmuwan di National Institute of Infectious Diseases mengungkap hasil pemindaian X-ray dan CT Scan yang menunjukkan kerusakan paru-paru pada keduanya. Izin untuk mempublikasikan foto tersebut, seperti tertulis dalam catatannya, didapat dari anak masing-masing pasien.

Setelah mengeluhkan masalah pernapasan dan menjalani pemeriksaan, kedua pasien terindikasi mengalami Adult Respiratory Distress Syndrome (ADRS). Hanya dalam 4 hari, keduanya mengalami kegagalan pernapasan, dan 2 hari kemudian hanya bisa bernapas dengan ventilator.

Pemindaian awal menunjukkan adanya 'ground-glass opacities' yakni rongga udara di paru yang terisi cairan. Fenomena yang disebut 'crazy paving' juga teramati, menandakan adanya penebalan yang mengganggu kinerja paru.

Pembuluh yang mengangkut darah kaya oksigen dari jantung ke paru juga tampak melebar atau hipertrofi. Gejala tersebut kemungkinan berhubungan dengan hyperemia, yakni kelebihan darah di pembuluh paru yang disebabkan oleh infeksi virus.

"Bukti radiologis baru ini menunjukkan pola yang berbeda dari yang teramati pada infeksi virus corona berat lainnya (SARS dan MERS)," tulis para peneliti, dikutip dari Sciencedirect.

4 Trik Agar Pasutri Bisa Mencapai Orgasme Bersamaan

Dibandingkan pria, wanita memang lebih sulit untuk mendapatkan orgasme saat bercinta. Bahkan sebuah penelitian mengatakan satu dari empat wanita yang melakukan hubungan seks tidak bisa mencapai orgasme.
Namun, tak perlu khawatir karena kamu tetap bisa mendapatkan orgasme pertamamu dengan 4 cara berikut ini, seperti dikutip dari Times of India.

1. Masturbasi
Hubungan seks terkadang memang bisa jadi tak adil kalau hanya pria saja yang yang mengalami orgasme. Oleh karena itu, masturbasi bisa menjadi pilihanmu untuk mengeksplorasi kebutuhan seksualmu lho!

Namun ingat, jangan jadikan orgasme sebagai tujuanmu saat masturbasi. Tapi gunakan kesempatan ini untuk mengetahui di mana letak kamu mudah terangsang.

2. Rangsang visual
Fantasi seksualmu akan lebih mudah terpancing bila sedang menonton film porno, sebab itu memberikan rangsang visual. Jadikan fantasimu itu untuk mengeksplorasi apa saja yang kamu butuhkan saat berhubungan seks agar bisa mencapai orgasme.

3. Percaya diri
Tak perlu merasa khawatir kamu tidak akan mendapatkan orgasme saat bercinta. Tetap fokus saja dengan hubungan seks yang sedang kamu lakukan dengan pasangan, sehingga kamu akan menjadi lebih percaya diri dan menikmati apa yang pasangan berikan padamu saat bercinta.

4. Beri tahu pasangan
Beri tahu pasangan apa yang kamu inginkan saat berhubungan seks. Dengan begitu pasangan akan lebih memahami apa yang kamu butuhkan, sehingga kamu akan lebih mudah mendapatkan orgasme saat bercinta.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-12/

5 Obat yang Dipercaya Bisa Atasi Corona, Termasuk Obat Malaria Klorokuin

Sejak virus corona COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, para ilmuwan di berbagai negara telah berlomba-lomba untuk menemukan obat atau vaksin dari penyakit ini. Beberapa negara pun mengaku telah berhasil menemukan obat dari penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 160.000 orang di dunia.
Namun menurut dr Dyah Agustina Waluyo, Sekretaris Satgas Virus Corona COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), hingga saat ini sebenarnya belum terdapat obat yang spesifik untuk mengobati virus ini termasuk klorokuin.

"Belum ada obat khusus untuk virus ini. Semuanya diobati sesuai gejala. Demam diberi obat demam, pilek batuk diberi obat pilek batuk, kalau dia sampai gagal napas ya tentu pakai ventilator," ungkap dr Dyah di Sekretariat PB IDI, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah 5 riset atau penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari beberapa negara dalam menemukan obat virus corona.

1. Tocilizumab
Tocilizumab atau yang lebih dikenal sebagai obat radang sendi dipercaya dapat membantu proses penyembuhan pasien virus corona. Hal ini dibuktikan dengan penelitian dan uji klinis yang dilakukan oleh ilmuwan di China kepada pasien dan telah menunjukkan hasil yang positif.

Ketika diuji coba obat ini memberikan efek memperbaiki kerusakan paru akibat virus. Namun, sayangnya obat ini belum mendapatkan persetujuan dari National Medical Product Administration untuk dipakai pada pasien virus corona.

2. Remdesivir
Organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa remdesivir memiliki potensi kemanjuran klinis terhadap virus Ebola dan infeksi filovirus. Selain itu, obat ini juga sebelumnya sempat digunakan dalam pengobatan SARS, dan terbukti efektif dalam proses penyembuhan pasien.

Ketika dilakukan penelitian melalui uji coba laboratorium oleh para ilmuwan di China, Remdesivir menunjukkan hasil yang positif untuk melawan virus corona. Bahkan China telah mengajukan hak paten obat ini pada 21 Januari kemarin.

3. Favilavir
Pada Minggu (16/2) lalu, pemerintah Taizhou di Provinsi Zhejiang, China mengumumkan bahwa favilavir sebagai antivirus untuk virus corona dan menjadikannya sebagai obat COVID-19 pertama yang telah disetujui secara sah.

4. Klorokuin fosfat
Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China, Sun Yanrong dalam konferensi pers, pada Selasa (18/2), menyatakan klorokuin mempunyai efek penyembuhan tertentu pada penyakit virus corona. Hal ini diketahui setelah dilakukannya berbagai macam uji klinis di rumah sakit di China.

Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun mendukung para akademisi dan lembaga di Jawa Barat khususnya untuk meneliti dan mengembangkan klorokuin fosfat sebagai obat virus corona.

5. Actemra
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Iran mengumumkan bahwa pengujian obat 'actemra' pada pasien virus corona dengan gejala berat, telah menunjukkan hasil yang positif. Tak tanggung-tanggung menurutnya obat tersebut bisa menurunkan gejala dari penyakit ini hanya dalam waktu 48 jam.

Kemenkes Iran pun menjelaskan uji coba actemra akan terus dilakukan kepada beberapa pasien lainnya. Apabila Efek yang dihasilkan relatif baik pada setiap pasien, actemra akan dimasukkan ke dalam daftar obat-obatan negara.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-10/