Rabu, 03 Juni 2020

Di Tengah Corona, Gojek Diguyur Modal oleh Facebook hingga Google

Aplikator transportasi, Gojek, mengumumkan Facebook dan PayPal resmi menjadi investor di dalam penggalangan dana perseroan putaran terkini. Pada penggalangan dana putaran yang sama, Google dan Tencent kembali menambah investasi setelah kedua perusahaan itu menanamkan investasi di Gojek di putaran sebelumnya.
Dalam keterangannya, Rabu (3/7/2020) bergabungnya Facebook dan PayPal sebagai investor akan mendukung Gojek dalam misi mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan. Meski, belum disebutkan berapa dana yang diinvestasikan.

Layanan pembayaran digital dari Gojek, yaitu GoPay sejak lama berfokus untuk meningkatkan akses ekonomi digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bergabungnya perusahaan-perusahaan teknologi global ini bersama Gojek akan membantu mempercepat misi tersebut di tengah mayoritas UMKM di Asia Tenggara masih mengandalkan uang tunai dalam bertransaksi karena sebagian besar masyarakat di wilayah ini belum memiliki layanan perbankan.

"Bergabungnya Facebook, PayPal, Google dan Tencent merupakan pengakuan di mana perusahaan teknologi paling inovatif di dunia melihat dampak positif Gojek terhadap Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan bekerja sama, kami memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang betul-betul unik seiring dengan upaya kami mendukung lebih banyak digitalisasi di dunia usaha dan memastikan jutaan pelanggan mendapat manfaat dari ekonomi digital," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo.

"Pandemi COVID-19 dan dampaknya mengingatkan kita bahwa supaya perekonomian menjadi lebih kuat dan tangguh, maka harus didukung dengan infrastruktur digital yang mumpuni dan memberikan berbagai opsi untuk masyarakat dalam melakukan transaksi. Kami melihat peran Gojek dalam mensinergikan para ahli di seluruh dunia, memfasilitasi kolaborasi guna menghasilkan masa depan yang lebih baik di Asia Tenggara," tambahnya.

Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, menuturkan, bergabungnya perusahaan teknologi terbaik dunia ke Gojek akan mendorong peningkatan pelayanan.

"Sejak berdiri, sepanjang perjalanannya Gojek selalu berkaitan dengan mendukung pertumbuhan UMKM dan ini selalu menjadi perhatian kami. Sekarang, dengan sejumlah perusahaan teknologi terbaik di dunia sebagai mitra, kami percaya bahwa kami bisa tetap memberikan produk dan layanan berkelas dunia yang unik bagi seluruh pihak di ekosistem Gojek," katanya

Gojek adalah perusahaan Indonesia pertama yang menerima investasi dari Facebook, seiring dengan keinginan Facebook menciptakan peluang bagi dunia bisnis di Indonesia, termasuk melalui layanan instant messaging yang sudah digunakan secara luas yakni Whatsapp.

"Gojek, WhatsApp, dan Facebook adalah layanan yang penting di Indonesia. Melalui kerja sama, kita bisa membantu jutaan UMKM dan pelanggannya untuk bergabung di komunitas ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," kata Matt Idema, Chief Operating Officer, Whatsapp.

Sementara itu terkait investasi yang dilakukan PayPal, kedua pihak yakni Gojek dan PayPal menyepakati bahwa layanan pembayaran PayPal akan diintegrasikan ke Gojek. Kedua perusahaan ini akan berkolaborasi dan membuka akses bagi para pengguna GoPay ke jaringan PayPal yang terdiri dari 25 juta merchant di seluruh dunia.

"Asia Tenggara sedang berada di titik yang sangat krusial dalam proses adopsi digital yang dapat menciptakan kesempatan baru untuk memberikan layanan finansial kepada konsumen maupun penyedia layanan atau merchant yang selama ini belum terhubung ke layanan perbankan. Kami sangat bersemangat dalam memasuki sebuah hubungan strategis dengan Gojek untuk memperluas akses dan memberikan pengalaman baru bagi para pengguna kami di pasar yang sangat dinamis ini dan di seluruh dunia," ujar Farhad Maleki, Head of Corporate Development and Ventures for APAC, PayPal.
https://indomovie28.com/the-adopted-daughter-family-secret-2/

Senin, 01 Juni 2020

5 Fakta Social Distancing, Jarak Aman hingga Alternatif Jabat Tangan

Social distancing jadi cara yang disarankan agar penularan virus corona COVID-19 tidak meluas. Alasannya karena virus diketahui menular lewat kontak langsung dengan penderita.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut orang-orang tertular ketika droplet atau percikan air liur dari pasien terinfeksi virus corona masuk ke dalam tubuh. Bisa dengan tidak sengaja menghirup droplet atau menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor oleh virus.

Bagaimana social distancing yang baik dilakukan? Ini fakta-faktanya

1. Saling jaga jarak
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), virus corona bisa menyebar dalam radius sekitar 1,8 meter dari orang yang terinfeksi. Atas dasar tersebut beberapa instansi seperti misalnya Harvard Medical School menyarankan agar orang-orang saling menjaga jarak minimal 1,8 meter.

WHO sendiri menyarankan individu saling menjaga jarak minimal satu meter.

2. Ganti kebiasaan jabat tangan
Beberapa negara mengimbau warganya untuk mulai mengganti kebiasaan jabat tangan setiap bertemu orang lain. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko tertular dari tangan yang kotor.

China misalnya merekomendasikan gestur tradisional gong shou (tangan terkepal di telapak tangan lainnya), sementara Uni Emirat Arab menyarankan gestur sentuhan hidung diganti lambaian tangan, dan Australia mendorong gestur tepukan lembut di punggung.

3. Hindari keramaian
Menghindari keramaian di tempat umum jadi salah satu cara melakukan social distancing. Pemerintah dalam hal ini dapat melakukan penutupan sementara tempat-tempat umum seperti sekolah, restoran, hingga tempat wisata.

4. Kurangi bepergian
Para ahli menyarankan agar orang-orang mengurangi aktivitas bepergian bila tak diperlukan. Alasannya karena bepergian jadi salah satu aktivitas berisiko yang mendorong penyebaran virus lebih luas.

5. Kerja di rumah
Kerja di rumah atau work from home kini mulai diterapkan berbagai instansi di dunia. Tujuannya untuk melindungi para karyawan terhadap risiko paparan virus di tempat kerja.

Donald Trump Ketahuan Mau 'Bajak' Peneliti Vaksin Corona dari Jerman

Ramai dibicarakan soal Donald Trump yang ingin 'bajak' peneliti vaksin Jerman. Bahkan di media sosial tak sedikit yang menjadikan hal ini ke dalam sebuah 'meme'.
Mengutip NBC News, Berlin dilaporkan tengah berusaha menghentikan Washington yang sedang membujuk sebuah perusahaan di Jerman. Perusahaan tersebut diketahui sedang meneliti vaksin untuk virus corona COVID-19.

Namun pihak AS bersikeras untuk memindahkan penelitian tersebut ke negaranya. Pihaknya mendorong politisi Jerman untuk bersikeras bahwa tidak ada negara yang seharusnya memonopoli vaksin.

Pemerintah Jerman mengatakan pada Reuters, kalau pemerintah AS sedang mencari cara bagaimana mendapatkan akses vaksin yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Jerman, yaitu CureVac.

Sebelumnya, surat kabar Welt am Sonntag Jerman melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah menawarkan sejumlah dana untuk memikat CureVac mengalihkan penelitian soal vaksinnya ke pihak Amerika Serikat. Namun pemerintah Jerman membuat penawaran balasan untuk membuat CureVac tetap tinggal.

"Pemerintah Jerman sangat tertarik untuk memastikan bahwa vaksin dan zat aktif melawan virus corona baru juga dikembangkan di Jerman dan Eropa," kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan, membenarkan kutipan di surat kabar itu.

"Dalam hal ini, pemerintah melakukan pertukaran intensif dengan perusahaan CureVac," tambahnya.