Kamis, 11 Juni 2020

Ahli Jelaskan Potensi Penyebaran Virus Corona di Dalam Pesawat

Penyakit menular, seperti flu, influenza dan virus Corona mudah menyebar di dalam ruangan, salah satunya dalam mode transportasi pesawat. Direktur medis pengawasan antimikroba dan pengendalian infeksi di University of Chicago Medicine, Emily Landon, pun menyebut penularan bisa terjadi dalam jarak satu meter selama 10 menit atau lebih.
Berbagai penyakit pernapasan, termasuk virus Corona bisa menyebar melalui droplet yang menempel di permukaan, seperti kursi pesawat dan meja. Bahkan virus tersebut bisa bertahan dalam hitungan jam atau mungkin lebih lama.

Sebelumnya pada 2018 lalu, sebuah riset dilakukan kelompok penelitian bernama FlyHealthy Research Team yang mempelajari bagaimana virus bisa menyebar di dalam pesawat selama perjalanan berlangsung. Mereka mengobservasi perilaku penumpang dan kru kabin dari 10 rute penerbangan Amerika Serikat, dengan rentang waktu 3,5-5 jam.

Dari studi ini, peneliti melihat para penumpang tidak hanya duduk selama penerbangan. Mereka bisa berjalan untuk pergi ke toilet, mengambil barang yang ada di bagasinya, hingga merenggangkan kaki. Hal ini yang memungkinkan terjadinya penyebaran virus.

Penelitian yang dipimpin oleh Vicki Stover Hertzberg dan Howard Weiss dari Emory University tak hanya mengamati perilaku penumpang, tetapi juga pada bagaimana penularan dari kontak fisik yang terjadi. Mereka mengestimasi sebanyak apa kedekatan fisik antar manusia yang bisa menyebabkan transmisi penyakit di dalam pesawat.

"Misalnya Anda duduk di kursi lorong (aisle) dan saya berjalan ke toilet. Kita akan berada dalam jarak yang dekat, sekitar satu meter," kata Howard Weiss, Profesor Biologi dan Matematika di Penn State University, yang dikutip dari National Geographic, Kamis (11/6/2020).

"Jika saya terinfeksi virus itu, saya bisa mentransmisikan (menularkan) penyakit tersebut pada Anda," lanjutnya.

Studi yang dilakukan pada 2018 ini membuktikan mayoritas penumpang yang meninggalkan bangkunya untuk dua hal, bisa karena berjalan ke toilet atau sekedar mengecek tempat penyimpanan barang di atas kepala.

Sebanyak 38 persen penumpang meninggalkan bangkunya setidaknya sekali selama penerbangan, sedangkan 24 persen bisa melakukannya lebih dari sekali. Sisanya, 38 persen penumpang memilih untuk tidak beranjak dari bangkunya sama sekali.

Penelitian ini juga membuktikan penumpang yang duduk di bangku dekat jendela memiliki kontak atau interaksi yang lebih sedikit dibandingkan tempat duduk lainnya. Mereka yang duduk di dekat jendela melakukan 12 interaksi, sementara bangku lainnya bisa mencapai 58-64 interaksi.

Namun, ini akan berbeda jika yang terinfeksi adalah kru kabin pesawat. Hal ini karena interaksi yang dilakukan antara kru kabin dan penumpang berlangsung lebih lama.

"Itulah kenapa para kru kabin yang sakit tidak diperbolehkan ikut terbang," ujar Weiss.

3 Cara Mudah Hindari Bau Miss V Tak Sedap Saat Bercinta

 Vagina memang memiliki aroma yang unik dan normal dialami para wanita. Namun bau yang tidak sedap pada vagina bisa mengganggu sesi bercinta.
Bau tidak sedap pada vagina ini bisa jadi tanda-tanda awal infeksi dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Banyak faktor yang bisa menyebabkan bau tidak sedap pada vagina.

Salah satunya disebabkan karena bakteri yang berbahaya. Seperti bacteriak vaginosis, kondisi ini dapat menyebabkan bau tidak sedap pada vagina muncul.

Catat 3 hal mudah yang bisa dilakukan untuk mengatasi bau vagina tak sedap seperti dikutip dari Medical News Today:

1. Jangan gunakan pelumas yang beraroma
Salah satu hal yang bisa menimbulkan bau tidak sedap pada vagina adalah menggunakan pelumas saat berhubungan intim. Beberapa pelumas dapat mempengaruhi tingkat keasaman atau pH yang ada pada vagina. Hal ini disebut dapat membuat daerah vagina menimbulkan bau tidak sedap. Maka dari itu, hindari pelumas yang beraroma.

2. Segera mandi usai bercinta
Setelah berhubungan intim, umumnya sebagian orang berkeringat. Karena, keringat yang berlebihan bisa terperangkap pada vagina dan membuat bau tidak sedap akhirnya muncul. Bersihkan vagina cukup dengan air, jangan menggunakan sabun yang berisiko mempengaruhi pH vagina.

3. Segera buang air kecil setelah berhubungan intim
Segera buang air kecil setelah berhubungan intim. Hal ini untuk menghindari sisa air mani usai berhubungan intim. Sisa air mani yang tertinggal bisa menimbulkan bau tidak sedap pada vagina.
https://kamumovie28.com/vacation-sex-2/

Tweet soal George Floyd Banjir Kecaman, Pendiri CrossFit Mundur

Pendiri CrossFit, Greg Glassman, mengundurkan diri sebagai CEO usai cuitannya heboh diperbincangkan di media sosial. Pasalnya, tweet Glassman soal kematian George Floyd dinilai rasis oleh netizen.
Dikutip dari The Washington Post, beberapa brand yang bekerja sama dengan CrossFit bahkan mengancam untuk tidak lagi memakai brand CrossFit. Perusahaan pakaian olahraga Reebok yang selama ini bermitra dikabarkan juga mengakhiri sponsorhip.

"FLOYD-19," begitu balasan Greg Glassman pada tweet Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington bahwa rasis merupakan isu kesehatan.

Newsletter CrossFit Morning Chalk Up melaporkan bahwa Glassman telah mengundurkan diri dari posisi CEO. Ia digantikan oleh direktur CrossFit Games, Dave Castro.

Pengumuman itu dibuat oleh Mr Castro saat melakukan panggilan dengan staf seminar CrossFit pada hari Selasa (9/6/2020). Lebih dari 1.000 gym afiliasi, sponsor perusahaan besar, atlet, dan beberapa event yang sebelumnya bekerja sama bersama CrossFit kini tidak lagi mencantumkan CrossFit usai twit Glassman heboh di dunia kebugaran.

Dikutip dari news.com.au, meski sudah meminta maaf twit Glassman yang menuai banyak kritikan tersebut belum dihapus.

"Saya, CrossFit HQ, dan komunitas CrossFit tidak akan berpihak pada rasisme. Saya membuat kesalahan dengan kata-kata yang saya pilih kemarin," tulis akun CrossFit mengatasnamakan CEO.

"Hati saya sangat sedih dengan rasa sakit yang disebabkannya. Itu adalah kesalahan, bukan rasis tetapi kesalahan," lanjutnya meyakinkan.

Ahli Jelaskan Potensi Penyebaran Virus Corona di Dalam Pesawat

Penyakit menular, seperti flu, influenza dan virus Corona mudah menyebar di dalam ruangan, salah satunya dalam mode transportasi pesawat. Direktur medis pengawasan antimikroba dan pengendalian infeksi di University of Chicago Medicine, Emily Landon, pun menyebut penularan bisa terjadi dalam jarak satu meter selama 10 menit atau lebih.
Berbagai penyakit pernapasan, termasuk virus Corona bisa menyebar melalui droplet yang menempel di permukaan, seperti kursi pesawat dan meja. Bahkan virus tersebut bisa bertahan dalam hitungan jam atau mungkin lebih lama.

Sebelumnya pada 2018 lalu, sebuah riset dilakukan kelompok penelitian bernama FlyHealthy Research Team yang mempelajari bagaimana virus bisa menyebar di dalam pesawat selama perjalanan berlangsung. Mereka mengobservasi perilaku penumpang dan kru kabin dari 10 rute penerbangan Amerika Serikat, dengan rentang waktu 3,5-5 jam.

Dari studi ini, peneliti melihat para penumpang tidak hanya duduk selama penerbangan. Mereka bisa berjalan untuk pergi ke toilet, mengambil barang yang ada di bagasinya, hingga merenggangkan kaki. Hal ini yang memungkinkan terjadinya penyebaran virus.

Penelitian yang dipimpin oleh Vicki Stover Hertzberg dan Howard Weiss dari Emory University tak hanya mengamati perilaku penumpang, tetapi juga pada bagaimana penularan dari kontak fisik yang terjadi. Mereka mengestimasi sebanyak apa kedekatan fisik antar manusia yang bisa menyebabkan transmisi penyakit di dalam pesawat.

"Misalnya Anda duduk di kursi lorong (aisle) dan saya berjalan ke toilet. Kita akan berada dalam jarak yang dekat, sekitar satu meter," kata Howard Weiss, Profesor Biologi dan Matematika di Penn State University, yang dikutip dari National Geographic, Kamis (11/6/2020).
https://kamumovie28.com/the-snow-queen-2/