Selasa, 16 Juni 2020

Kamu Harus Tahu, Ini 7 Mitos COVID-19 yang Terbantahkan di Dunia

Begitu banyak mitos-mitos yang bermunculan selama wabah virus corona COVID-19 berlangsung. Tak hanya di Indonesia, nyatanya berbagai macam mitos ini pun terjadi di dunia.
Berkembangnya mitos ini salah satunya karena faktor penyebaran informasi yang begitu mudah dan cepat. Beberapa oknum memilih untuk memperkeruh suasana dengan berita-berita yang tak akurat dan belum terbukti kebenarannya.

Berikut 7 mitos COVID-19 yang telah dibantah di dunia, seperti dikutip dari CNN.

1. COVID-19 buatan manusia
Ketika wabah COVID-19 menjadi krisis kesehatan masyarakat di dunia, berbagai macam teori tentang asal-usul virus corona mulai bermunculan seperti virus ini bukan berasal dari alam. Ada yang berpendapat virus sengaja dibuat di laboratorium untuk dijadikan senjata biologis.

Para ilmuwan dari China dan negara bagian barat telah secara kompak menolak berbagai macam teori tersebut. Hingga kini para peneliti pun masih mencari asal-usul virus penyebab COVID-19 dan dugaan saat ini masih tertuju pada kelelawar.

2. Obat rumahan dapat mencegah penularan COVID-19
Memakan bawang putih, meminum air setiap 15 menit, atau mengonsumsi vitamin C, hingga kini belum terbukti kebenarannya dapat melindungi seseorang dari COVID-19.

Cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah rutin mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik, menjaga jarak dengan orang yang sakit, serta menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk dengan siku atau tisu.

3. Perlu pakai masker
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mengingatkan bahwa mengenakan masker justru akan meningkatkan risiko infeksi bila tak dipakai dengan benar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut masyarakat umum sebetulnya tak perlu memakai masker karena tidak bermanfaat dalam mencegah penularan virus. Masker hanya dipakai untuk mereka yang sakit agar tidak menyebarkan penyakitnya.

4. Suhu udara panas bisa membunuh virus corona
Hingga kini para ahli kesehatan masyarakat di dunia tidak bisa menemukan kebenaran ini. Alasannya karena di berbagai negara beriklim tropis atau yang panas sekali pun tetap terdapat kasus infeksi COVID-19.

5. COVID-19 dapat ditularkan melalui paket dari China
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut mendapatkan surat atau paket dari China tak akan membuatmu berisiko tertular virus corona. Sementara itu, para ilmuwan hingga kini masih meneliti apakah virus ini bisa bertahan lama atau tidak di atas permukaan benda.

6. COVID-19 tidak bisa menular pada anak-anak
Kenyataannya siapa pun dari segala rentang usia bisa terinfeksi virus corona. Terlebih bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

7. Orang yang terinfeksi COVID-19 akan meninggal
Tingkat kematian dari penyakit virus ini hanya sekitar 2-3 persen dan para peneliti pun memperkirakan jumlah itu akan menurun. Orang yang terinfeksi COVID-19 biasanya akan meninggal apabila sebelumnya memiliki penyakit penyerta lain seperti kanker, diabetes, kolesterol tinggi, dan lain-lain.
https://kamumovie28.com/cast/sipiwe-moyo/

Senin, 15 Juni 2020

Tak Sampai Semenit, Wanita Korsel Terinfeksi Virus Corona di Lift

Seorang wanita usia 40 tahun dari Korea Selatan didiagnosis positif virus corona Covid-19. Diduga ia tertular setelah menggunakan lift yang sama dengan pasien terinfeksi.
Menurut laporan Oriental Daily, wanita tersebut adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di Seongdong-gu, Seoul. Ia berpapasan dengan pasien yang positif di tempat tinggalnya saat menggunakan lift.

"Mengejutkan karena wanita tersebut berada di dalam lift bersama pasien positif kurang dari semenit. Saat itu keduanya tidak ada yang mengenakan masker," demikian dikutip dari situs tersebut.

Choi Jae-wook, presiden Asosiasi Medis Korea mengatakan bahwa ruang dalam lift sangat sempit dan menyulitkan untuk menjaga jarak aman lebih dari dua meter. Karena itu, virus dapat ditularkan melalui tetesan kecil di udara atau melalui kontak dengan tombol lift.

Inilah sebabnya sangat penting bagi untuk tidak menyentuh tombol elevator karena mungkin permukaannya paling banyak disentuh. Selalu ingat untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air dan jangan menyentuh wajah saat berada di tempat umum.

Saat ini kasus Covid-19 di Korea Selatan telah menyentuh angka 6,767. Pemerintah Korea Selatan telah menyerukan 'perang' dengan virus corona setelah masyarakat yang terinfeksi di sana bisa mencapai 100 orang per harinya.

Makanan yang Wajib Dikonsumsi Pria Jika Ingin Tahan Lama di Ranjang

 Menjaga stamina saat berhubungan seks adalah hal yang penting. Hubungan seks harus memberi kepuasan bagi kedua pasangan. Namun terkadang hubungan seks juga dapat melelahkan bagi beberapa pasangan bahkan sebelum mencapai orgasme.
Kelelahan pada saat berhubungan seks dapat diatasi dengan istirahat yang cukup atau olahraga rutin. Selain dua hal tersebut, kamu juga bisa mengonsumsi beberapa makanan ini untuk menjaga stamina saat berhubungan seks.

Melansir dari Health Me Up, ini adalah makanan yang dapat membantu pria bertahan lebih lama saat berhubungan seks.

1. Bayam
Bayam mengandung magnesium yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah. Sehingga aliran darah ke area kelamin menjadi lebih lancar.

2. Alpukat
Buah yang satu ini mengandung lemak alami yang sehat dan bisa meningkatkan stamina pria saat berhubungan seks.

3. Telur
Telur kaya akan vitamin B5 dan B6 yang berperan sebagai penyeimbang kadar hormon sehingga bisa menambah stamina pria saat berada di atas ranjang.

4. Daging
Mengandung zat besi, membuat daging menjadi makanan penambah stamina yang wajib dikonsumsi oleh pria. Selain itu, daging juga baik untuk kesehatan sperma pria.

5. Pisang
Pisang memiliki kandungan potasium, vitamin B, dan riboflavin yang menjadikannya sebagai makanan penambah stamina selanjutnya. Kandungan dalam pisang berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron, sehingga meningkatkan kualitas sperma.

Ketahui Bahaya Tidur Tengkurap Bagi Kesehatan

Posisi tidur tengkurap mungkin menjadi favorit beberapa orang untuk bersantai sambil menonton film, mengerjakan tugas, atau bermain ponsel.
Selain untuk bersantai, posisi ini juga sering dilakukan untuk tidur atau membaca buku. Namun, ternyata posisi tengkurap memiliki bahaya bagi kesehatan kita.

Pada posisi ini, tubuh akan meregangkan leher, menaikkan bahu hingga menyentuh telinga, dan meletakkan tangan dalam posisi yang kurang nyaman. Hal ini akan memberi banyak tekanan pada persendian yang menimbulkan rasa nyeri.

Selain itu, masih ada bahaya lain yang mengancam karena kebiasaan melakukan posisi tengkurap. Berikut beberapa alasan kenapa kamu harus menghindari posisi ini, dilansir dari Healthline.

1. Kekurangan oksigen
Saat tidur dengan posisi tengkurap, dada kamu akan tertekan dan menyebabkan lubang hidung tidak terbuka secara bebas.

Hal itu bisa membuat kamu sulit bernapas sehingga tubuh kekurangan oksigen dan akibatnya kamu mungkin tetap merasa lelah ketika bangun di pagi hari.

2. Menyebabkan nyeri leher
Posisi tengkurap mengharuskan kamu memiringkan kepala agar tetap bisa bernapas. Jika itu dilakukan dalam waktu yang lama, maka akan membuat leher kamu menjadi nyeri.

3. Mengganggu kesehatan usus
Ketika tengkurap, bagian punggung bawah akan menahan banyak tekanan dan hal ini dapat meningkatkan risiko sciatica atau kondisi nyeri yang disebabkan oleh saraf rusak atau terjepit.

Sebuah studi juga menemukan, masalah pada punggung bagian bawah dapat menyebabkan sembelit dan masalah usus.