Rabu, 17 Juni 2020

Aktor Ganteng Anjasmara Bagikan Tips Menangkal Corona

 Virus coronaCOVID-19 kini telah terdeteksi di Indonesia. Kasus positif pertama dilaporkan pada Senin (2/3/2020) oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Virus COVID-19 membuat masyarakat Indonesia ketakutan hingga memborong masker atau hand sanitizer dan membuat harga kedua nya melonjak di pasaran.

Menanggapi virus COVID-19 yang saat ini telah ada di Indonesia, aktor ganteng Anjasmara memberikan tips untuk menjaga tubuh agar terhindar dari COVID-19.

Menurut Anjasmara, berolahraga secara rutin adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan agar kita terhindar dari COVID-19.

"Selain mengajar yoga saya juga berolahraga," ujar Anjasmara saat ditemui di The Maj, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

Selain itu, ia juga mangatakatan bahwa kita harus dalam kondisi sehat, karena jika tubuh kita dalam kondisi sehat maka virus-virus tidak akan mendekat.

"Kalau kita sehat yang namanya virus-virus juga nggak akan deket," jelas Anjasmara

4 Manfaat Biji Nangka Bagi Kesehatan, Salah Satunya Cegah Kanker

Tidak hanya dagingnya yang bisa di makan, biji nangka juga bisa kamu makan dengan beberapa cara seperti direbus atau dijadikan sayur. Kandungan nutrisi pada biji nangka juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kamu.
Melansir dari Live Strong, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Food Chemistry Journal mencatat, biji nangka mengandung sekitar 92,8 sampai 94,5 persen pati. Sekitar 30 persen pati dalam biji nangka terbuat dari pati resisten, yang lebih sehat daripada karbohidrat. Konsumsi pati resisten dipercaya dapat membantu merangsang aliran darah di usus besar.

Selain itu, biji nangka juga mengandung protein, lemak, karbohidrat, magnesium, fosfor, kalium, zat besi, vitamin B1, B2, dan C. Biji nangka juga disebut mengandung berbagai senyawa antioksidan yang dikenal dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker.

Berikut beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dengan mengonsumsi biji nangka mengutip dari berbagai sumber.

1. Melawan bakteri
Biji nangka digunakan untuk mengatasi diare dalam pengobatan tradisional. Mengutip Healthline, beberapa penelitian menemukan bahwa biji memiliki sifat antibakteri.

Menurut studi, permukaan biji nangka ditutupi dengan partikel-partikel kecil yang menjadi antibakteri. Selain itu, biji nangka berpotensi untuk mencegah penyakit yang disebabkan bakteri dari makanan.

2. Mencegah kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji nangka memiliki sifat antikanker. Hal ini diyakini karena kandungan antioksidannya yang tinggi seperti flavonoid, saponin, dan fenolik pada biji nangka.

Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan dapat membantu memerangi peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki kerusakan DNA.

3. Mengatasi keriput
Biji nangka mengandung antioksidan yang dapat melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini dan mengurangi keriput pada wajah.

Kamu bisa menggiling biji nangka dan mencampur dengan susu hingga berbentuk pasta, lalu oleskan pasta tersebut pada permukaan wajah secara teratur sekitar 1-2 kali per hari.

4. Menjaga sistem pencernaan
Biji nangka memiliki kandungan serat yang dapat membantu menormalkan gerakan usus untuk memproduksi kotoran dan membuatnya lebih lembut, sehingga memperlancar pencernaan.

Serat juga dianggap sebagai prebiotik, yang memberi makan bakteri baik di dalam usus. Bakteri usus dipercaya dapat membantu pencernaan tetap sehat.
https://nonton08.com/the-swap/

Simulasi Penanganan Corona di RSUD Seoselo Tegal

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soeselo Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menggelar simulasi penanganan pasien yang terserang virus corona, Rabu (4/3/2020) siang. Simulasi ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan penderita yang tertular virus corona dari kalangan Tenaga Kerja Indonesia.
Simulasi ini dihadiri Wakil Bupati Tegal, Sabililah Ardi, Dirut dan jajaran medis RSUD Soeselo, Kepala Dinas Kesehatan, serta anggota Komisi IX DPRRI, Dewi Aryani. Kegiatan simulasi ini sekaligus melakukan pengecekan kesiapan RSUD Soeselo sebagai rumah sakit rujukan pasien virus corona yang meng-cover empat kabupaten dan kota di wilayah pantura barat.

Simulasi menggunakan skenario pasien datang sendiri tanpa rujukan dari Faskes lain. Diperankan, pasien dengan kondisi batuk, pilek, sesak nafas, datang ke IGD dan diterima oleh satpam. Kemudian di screening oleh satpam, selanjutnya diberi masker, dan diantar ke ruang Triase IGD.

Proses berikutnya dilakukan sampai pasien ini ditempatkan di ruang isolasi dan diperiksa laboratorium. Selama di ruang perawatan isolasi, pasien diawasi secara ketat dan tidak boleh melakukan kontak dengan siapapun.

Dirut RSUD Soeselo dr Guntur MT mengatakan, saat ini pihaknya sudah siap dalam menangani pasien virus corona. Termasuk ketersediaan tenaga medis dan fasilitas lainnya.

"Kebetulan hari ini dapat undangan work shop untuk penanganan terbaru covid 19 di kementeriabn kesehatan," ujar dr Guntur MT kepada wartawan.

Dirut RSUD Soeselo menambahkan, meski secara umum sudah siap, namun ada hal yang masih dianggap kurang, yakni ketersediaan APD. Alat pelindung diri yang ada di rumah sakit ini masih belum mencukupi jika terjadi lonjakan pasien.

"Alatnya ini kan disposible atau sekali pakai. Kami perlu antisipasi jika terjadi lonjakan pasien," imbuhnya.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut dr Guntur, ke depan akan ada lonjakan pasien yang terkena virus corona. Perkiraan lonjakan pasien corona ini didasari banyaknya warga Kabupaten Tegal yang bekerja di luar negeri sebagai TKI.

"Dengan jumlah TKI asal Kabupaten Tegal sekitar 50 ribu orang, kita harus antisipasi. Makanya kita butuh dukungan pemerintah untuk APD. Kita pesen (APD) dimanapun sudah tidak ada," tuturnya.

Soal kekhawatiran terjadinya lonjakan pasien dari kalangan TKI dan minimnya APD, Anggota Komisi IX, Dewi Aryani akan menyampaikan masalah ini langsung ke Kementerian Kesehatan. Masalah ini, menurut Dewi Aryani mendesak harus diperhatikan karena wilayah pantura barat baik Kabupaten Tegal, dan Brebes memiliki jumlah TKI yang cukup besar.

"Kita harus antisipasi barangkali ada serbuan pasien. Terutama di Kabupaten Tegal dan Brebes, banyak warga yang bekerja di negara negara yang terkena corona. Contohnya ABK baik kapal nelayan maupun niaga juga berlayarnya di Eropa, Hongkong, Taiwan, dan bahkan China. TKI perempuan banyak yang kerja di Hongkong Malaysia, China dan Singapura," bebernya.

Saat ini, tandas Dewi, mungkin belum terlihat adanya lonjakan, namun menjelang puasa dan lebaran akan banyak yang pulang kampung, sehingga harus antisipasi.

"Untuk saat saat ini sih cukup. Tapi nanti kalau terjadi lonjakan, rumah sakit jangan sampai tidak siap dalam menangani," tambahnya.

Mengenai banyaknya warga yang menjadi TKI dan berpotensi terpapar virus corona, Wakil Bupati Tegal, Sabililah Ardi menyatakan akan memberitahu camat camat agar berkoordinasi dengan para kades. Terutama camat atau desa yang warganya banyak menjadi TKI seperti di Kecamatan Surodadi dan Warureja.

"Jadi para lurah dan kades yang warganya ada ABK pulang kampung, wajib memberitahu kecamatan supaya bisa kita pantau. Apabila nanti dalam masa inkubasi ada keluhan bisa segera kita tindaklanjuti," papar Wakil Bupati Tegal.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji menegaskan, pada prinsipnya, untuk menghindari penularan virus yang dibawa para TKI, harus diwaspadai kontak dengan orang yang pernah ke luar negeri. Artinya bila ada warga desa yang baru pulang dari luar negeri, dalam waktu 14 hari harus dipantau. Namun bila dalam waktu setelah 14 hari tidak sakit artinya tidak terkena virus.

"Kalau dari luar negeri ada panas batuk dan sesak nafas dalam waktu sebelum 14 hari, ini harus diperhatikan," terusnya.

Hendadi Setiaji meminta jajaran puskesmas di Kabupaten Tegal agar mengawasi warga yang baru pulang dari luar negeri atau warga yany melakukan kontak dengan orang yang baru pulang dari luar negeri.
https://nonton08.com/lights-out/