Minggu, 28 Juni 2020

Viral Curhat Mahasiswa yang Nilainya Turun Gara-gara Kuliah Online

Pandemi virus Corona membuat aktivitas belajar mengajar diadakan dengan pertemuan non tatap muka atau kuliah online secara streaming. Sistem belajar online ini cukup banyak mendapat keluhan dari para siswa, mulai dari yang duduk di sekolah dasar hingga universitas.
Kali ini giliran para mahasiswa yang ramai-ramai mengeluhkan hasil kuliah online mereka. Salah satunya curhat viral seorang mahasiswa dengan nama Amanda di Twitter.

"Kuliah online bukannya nilai makin bagus, malah makin ***. Kuota abis, ilmu ga dapet, tugas numpuk, begadang tiap hari tp nilai kek setan," unggahnya pada Senin (22/6/2020).

Tweet Amanda itu disambut meriah mahasiswa lainnya yang bernasib serupa. Hingga kini tweet tersebut sudah di-retweet lebih dari 11.900 kali dan diserbu lebih dari 1.000 komentar.

Saat dikonfirmasi Wolipop, Amanda yang kuliah di salah satu universitas di Padang, Sumatera Barat itu mengaku setelah kuliah online, nilainya semakin menurun. Dia juga merasakan ugasnya semakin menumpuk dan menjadi lebih sering begadang.

Amanda mulai kuliah online sejak akhir Maret 2020. Dia awalnya mengira kuliah online ini hanya berlangsung sesaat, namun ternyata berlangsung terus hingga sekarang.

"Aku nggak terima banget sih sebenernya dan banyak banget di luar sana yang nggak terima karena penyelenggaraan kuliah onlinenya bener-bener nggak efektif, Itu yang kurasain," ungkap Amanda saat dihubungi oleh Wolipop, Selasa (23/6/2020).

Demi menjalani kuliah online, Amanda mengaku dia harus menyiapkan kuota yang banyak. Pastinya dia juga menyiapkan laptop.

"Aku harus siap-siap begadang tiap hari karena sejak pertama kuliah online sampe hari terakhir UAS tuh nggak ada seharipun yang terlewatkan tanpa tugas," curhatnya.

Merasa kuliah online yang dijalani sangat berat dan ternyata nilainya malah semakin turun, Amanda pun menuliskan keluh-kesahnya di Twitter yang kini viral. Amanda mengungkapkan alasannya kenapa dia sampai curhat di Twitter.

"Kemaren awalnya aku dapet kabar kalo lembar hasil studi (LHS) sudah keluar. Jadi aku buru-buru liat nilaiku di portal. Aku semangat dan ngarep banget IPK aku semester ini naik karena aku ngerasa udah total banget ngerjain semua tugas dan ngikutin kuliah online. Kalau IPK aku nggak jauh dari IPK semester sebelumnya, mungkin aku nggak akan ngetweet kayak gitu. Tapi setelah aku liat LHS-nya, IP aku jauh banget turunnya sampe nyentuh angka 2. Karena selama ini aku nggak pernah dapet segitu," tutur Amanda yang sebelumnya memiliki IPK 3,4 itu.

Amanda sangat kaget dengan hasil akhir yang didapatnya karena dia merasa sudah sangat total dalam mengerjakan tugas kuliah. "Aku tahu uang kuliah tunggal (UKT) mahal dan juga aku nggak siap buat ngulang mata kuliahnya karena aku udah semester 6. Jadi ya gitu, aku kesel dan spontan aja gitu. Dan juga kebetulan kami udah komplain sama dosennya dan nuntut janji universitas yang katanya bakal kasi nilai B paling rendah buat yang ngikutin semua rangkaian kuliah online, cuma ternyata nihil," paparnya panjang lebar.

Setelah Amanda menuliskan curhatnya di Twitter dan menjadi viral, para mahasiswa lainnya pun ikut menumpahkan keluh-kesah mereka di Twitter. Salah satu mahasiswa yang juga merasakan nilainya turun setelah kuliah online adalah Julian, mahasiswa jurusan keperawatan di salah satu universitas di Solo.

"Nilai lumayan ada perubahan dan itu ke arah yang menurun karena penyesuaian dari sistem onlinenya itu sendiri. Yang tadinya paling kecil AB sekarang bisa ke B- atu C+," katanya.

Julian pun meluapkan curahan hatinya lewat Twitter tentang kuliah online. "Kuliah online, dosen ngaa pernah ngajar sekali pun, ngasih tugas seabrek, yang dinilai buat KHA cuman tugas terakhir. Ternyata beneran ada dosen yang sebecanda itu," tulis Julian Kamis (25/6/2020).

Mahasiswa lainnya yang merasakan hal yang serupa adalah Ferdy. Saat menjalani kuliah online ia merasa kurang memahami materi dan jadwal mata kuliahnya sering bentrok satu dengan yang lainnya.

"Ada beberapa dosen yang nggak ngejelasin tentang materi yang dipelajarin, malahan ada yang nggak kasih materi sama sekali," keluhnya saat dihubungi Wolipop melalui WhatsApp, Rabu (24/6/2020).

Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang itu menambahkan ada beberapa mata kuliah yang tak efektif ketika diberikan lewat kuliah online. "Saat pertama kali tahu bakal kuliah online, rasanya bakal aneh dan ternyata beneran karena mungkin juga baru pertama kali ngerasain. Anehnya karena ada beberapa mata kuliah yang memang nggak cocok aja kalo dibikin online," ucapnya.

Bagaimana dengan kamu? Apakah juga merasakan drama kuliah online seperti tiga mahasiswa di kisah ini? Share cerita kamu yuk di kolom komentar.
https://nonton08.com/the-hateful-eight/

Tolak Layani Pembeli Tak Bermasker, Barista Dapat Tip Rp 500 Juta

Memakai masker kini menjadi kewajiban di tempat-tempat umum demi memutus rantai penularan COVID-19. Sayangnya, tak semua orang merasa perlu bermasker ketika bepergian. Namun, perempuan yang satu ini sebaiknya bisa memetik hikmah setelah memarahi barista yang menolak melayaninya karena tidak memakai masker.

Perempuan tersebut bernama Amber Lynn Gilles. Seperti dikabarkan Today baru-baru ini, Amber kesal lantaran seorang barista di sebuah gerai Starbucks di San Diego, California, AS, tak mau melayaninya. Alasannya, ia tidak memakai masker sebagaimana aturan di gerai tersebut.

Merasa menjadi korban, Amber mengunggah pengalamannya tersebut di Facebook, disertai dengan foto barista yang menolaknya.

"Inilah Lenin, pegawai Starbucks yang menolak melayaniku karena aku tidak memakai masker. Lain kali, aku akan datang bersama polisi dan membawa surat keterangan dokter," tulis Amber.

Bukan balasan bernada simpati yang didapat Amber, kolom komentarnya justru dipenuhi hujatan untuk dia. Netizen malah berpihak pada sang barista yang diketahui bernama lengkap Lenin Gutierrez itu.

Amber sempat membalas salah satu komentar untuknya dengan menulis, "Masker adalah sebuah kebodohan, begitu pula orang yang memakainya."

Unggahan yang menimbulkan perdebatan tersebut lantas berujung viral. Hingga Jumat (26/6/2020), unggahan Amber telah mendapat 133 ribu komentar dan dibagikan ulang sebanyak 50 ribu kali.

Di luar hujatan, banyak netizen yang berkomentar ingin memberi tip buat Lenin. Sebuah penggalangan dana online pun digagas oleh seorang pria bernama Matt Cowan yang mengaku tidak mengenal Lenin ataupun Amber.

Tanpa disangka, dana yang masuk melampaui target US$ 1.000. Bahkan, tip yang terkumpul sudah menembus angka US$ 36 ribu atau sekitar Rp 500 juta.

Lenin mengaku tak menyangka banyak orang yang mendukungnya. Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, ia mengucapkan terima kasih atas apresiasi tersebut.

"Aku ingin mengingatkan juga, berbaik hatilah satu sama lain, saling mencintai, dan jangan lupa untuk selalu memakai masker," katanya.

Di video tersebut, Lenin juga bercerita sedikit soal kejadian yang menimpanya. Menurut pengakuan Lenin, Amber sempat diminta untuk memakai masker tapi menolak karena merasa tidak butuh.

Tadinya Lenin ingin memberi penjelasan soal aturan Starbucks yang mewajibkan konsumen memakai masker. "Tapi belum sempat kami menjelaskan, dia sudah marah-marah dan mengeluarkan umpatan," cerita Lenin.

Melihat reaksi orang-orang, Amber tetap kukuh pada pendiriannya dan tak berniat untuk meminta maaf. Kepada NBC San Diego, ibu tiga anak yang mengklaim dirinya sebagai penganut paham antivaksin, meyakini bahwa masker tidaklah efektif.

"Ini dimulai dari kopi, tapi berakhir dengan pengakuan digital dan pemaksaan vaksin," katanya.

Viral Curhat Mahasiswa yang Nilainya Turun Gara-gara Kuliah Online

Pandemi virus Corona membuat aktivitas belajar mengajar diadakan dengan pertemuan non tatap muka atau kuliah online secara streaming. Sistem belajar online ini cukup banyak mendapat keluhan dari para siswa, mulai dari yang duduk di sekolah dasar hingga universitas.
Kali ini giliran para mahasiswa yang ramai-ramai mengeluhkan hasil kuliah online mereka. Salah satunya curhat viral seorang mahasiswa dengan nama Amanda di Twitter.

"Kuliah online bukannya nilai makin bagus, malah makin ***. Kuota abis, ilmu ga dapet, tugas numpuk, begadang tiap hari tp nilai kek setan," unggahnya pada Senin (22/6/2020).

Tweet Amanda itu disambut meriah mahasiswa lainnya yang bernasib serupa. Hingga kini tweet tersebut sudah di-retweet lebih dari 11.900 kali dan diserbu lebih dari 1.000 komentar.

Saat dikonfirmasi Wolipop, Amanda yang kuliah di salah satu universitas di Padang, Sumatera Barat itu mengaku setelah kuliah online, nilainya semakin menurun. Dia juga merasakan ugasnya semakin menumpuk dan menjadi lebih sering begadang.

Amanda mulai kuliah online sejak akhir Maret 2020. Dia awalnya mengira kuliah online ini hanya berlangsung sesaat, namun ternyata berlangsung terus hingga sekarang.

"Aku nggak terima banget sih sebenernya dan banyak banget di luar sana yang nggak terima karena penyelenggaraan kuliah onlinenya bener-bener nggak efektif, Itu yang kurasain," ungkap Amanda saat dihubungi oleh Wolipop, Selasa (23/6/2020).

Demi menjalani kuliah online, Amanda mengaku dia harus menyiapkan kuota yang banyak. Pastinya dia juga menyiapkan laptop.

"Aku harus siap-siap begadang tiap hari karena sejak pertama kuliah online sampe hari terakhir UAS tuh nggak ada seharipun yang terlewatkan tanpa tugas," curhatnya.

Merasa kuliah online yang dijalani sangat berat dan ternyata nilainya malah semakin turun, Amanda pun menuliskan keluh-kesahnya di Twitter yang kini viral. Amanda mengungkapkan alasannya kenapa dia sampai curhat di Twitter.
https://nonton08.com/steel-cold-winter/