Minggu, 28 Juni 2020

Tolak Layani Pembeli Tak Bermasker, Barista Dapat Tip Rp 500 Juta

Memakai masker kini menjadi kewajiban di tempat-tempat umum demi memutus rantai penularan COVID-19. Sayangnya, tak semua orang merasa perlu bermasker ketika bepergian. Namun, perempuan yang satu ini sebaiknya bisa memetik hikmah setelah memarahi barista yang menolak melayaninya karena tidak memakai masker.

Perempuan tersebut bernama Amber Lynn Gilles. Seperti dikabarkan Today baru-baru ini, Amber kesal lantaran seorang barista di sebuah gerai Starbucks di San Diego, California, AS, tak mau melayaninya. Alasannya, ia tidak memakai masker sebagaimana aturan di gerai tersebut.

Merasa menjadi korban, Amber mengunggah pengalamannya tersebut di Facebook, disertai dengan foto barista yang menolaknya.

"Inilah Lenin, pegawai Starbucks yang menolak melayaniku karena aku tidak memakai masker. Lain kali, aku akan datang bersama polisi dan membawa surat keterangan dokter," tulis Amber.

Bukan balasan bernada simpati yang didapat Amber, kolom komentarnya justru dipenuhi hujatan untuk dia. Netizen malah berpihak pada sang barista yang diketahui bernama lengkap Lenin Gutierrez itu.

Amber sempat membalas salah satu komentar untuknya dengan menulis, "Masker adalah sebuah kebodohan, begitu pula orang yang memakainya."

Unggahan yang menimbulkan perdebatan tersebut lantas berujung viral. Hingga Jumat (26/6/2020), unggahan Amber telah mendapat 133 ribu komentar dan dibagikan ulang sebanyak 50 ribu kali.

Di luar hujatan, banyak netizen yang berkomentar ingin memberi tip buat Lenin. Sebuah penggalangan dana online pun digagas oleh seorang pria bernama Matt Cowan yang mengaku tidak mengenal Lenin ataupun Amber.

Tanpa disangka, dana yang masuk melampaui target US$ 1.000. Bahkan, tip yang terkumpul sudah menembus angka US$ 36 ribu atau sekitar Rp 500 juta.

Lenin mengaku tak menyangka banyak orang yang mendukungnya. Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, ia mengucapkan terima kasih atas apresiasi tersebut.

"Aku ingin mengingatkan juga, berbaik hatilah satu sama lain, saling mencintai, dan jangan lupa untuk selalu memakai masker," katanya.

Di video tersebut, Lenin juga bercerita sedikit soal kejadian yang menimpanya. Menurut pengakuan Lenin, Amber sempat diminta untuk memakai masker tapi menolak karena merasa tidak butuh.

Tadinya Lenin ingin memberi penjelasan soal aturan Starbucks yang mewajibkan konsumen memakai masker. "Tapi belum sempat kami menjelaskan, dia sudah marah-marah dan mengeluarkan umpatan," cerita Lenin.

Melihat reaksi orang-orang, Amber tetap kukuh pada pendiriannya dan tak berniat untuk meminta maaf. Kepada NBC San Diego, ibu tiga anak yang mengklaim dirinya sebagai penganut paham antivaksin, meyakini bahwa masker tidaklah efektif.

"Ini dimulai dari kopi, tapi berakhir dengan pengakuan digital dan pemaksaan vaksin," katanya.

Viral Curhat Mahasiswa yang Nilainya Turun Gara-gara Kuliah Online

Pandemi virus Corona membuat aktivitas belajar mengajar diadakan dengan pertemuan non tatap muka atau kuliah online secara streaming. Sistem belajar online ini cukup banyak mendapat keluhan dari para siswa, mulai dari yang duduk di sekolah dasar hingga universitas.
Kali ini giliran para mahasiswa yang ramai-ramai mengeluhkan hasil kuliah online mereka. Salah satunya curhat viral seorang mahasiswa dengan nama Amanda di Twitter.

"Kuliah online bukannya nilai makin bagus, malah makin ***. Kuota abis, ilmu ga dapet, tugas numpuk, begadang tiap hari tp nilai kek setan," unggahnya pada Senin (22/6/2020).

Tweet Amanda itu disambut meriah mahasiswa lainnya yang bernasib serupa. Hingga kini tweet tersebut sudah di-retweet lebih dari 11.900 kali dan diserbu lebih dari 1.000 komentar.

Saat dikonfirmasi Wolipop, Amanda yang kuliah di salah satu universitas di Padang, Sumatera Barat itu mengaku setelah kuliah online, nilainya semakin menurun. Dia juga merasakan ugasnya semakin menumpuk dan menjadi lebih sering begadang.

Amanda mulai kuliah online sejak akhir Maret 2020. Dia awalnya mengira kuliah online ini hanya berlangsung sesaat, namun ternyata berlangsung terus hingga sekarang.

"Aku nggak terima banget sih sebenernya dan banyak banget di luar sana yang nggak terima karena penyelenggaraan kuliah onlinenya bener-bener nggak efektif, Itu yang kurasain," ungkap Amanda saat dihubungi oleh Wolipop, Selasa (23/6/2020).

Demi menjalani kuliah online, Amanda mengaku dia harus menyiapkan kuota yang banyak. Pastinya dia juga menyiapkan laptop.

"Aku harus siap-siap begadang tiap hari karena sejak pertama kuliah online sampe hari terakhir UAS tuh nggak ada seharipun yang terlewatkan tanpa tugas," curhatnya.

Merasa kuliah online yang dijalani sangat berat dan ternyata nilainya malah semakin turun, Amanda pun menuliskan keluh-kesahnya di Twitter yang kini viral. Amanda mengungkapkan alasannya kenapa dia sampai curhat di Twitter.
https://nonton08.com/steel-cold-winter/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar