Minggu, 21 Juni 2020

Donald Trump Puji Ilmuwan yang Dipercaya Kembangkan Vaksin AIDS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikenal kerap melontarkan ucapan kontroversial, membingungkan, tapi terkadang juga membawa angin segar dan harapan. Baru-baru ini, ia memuji ilmuwan yang diklaimnya tengah mengembangkan vaksin untuk AIDS. AIDS adalah stadium lanjut dari infeksi HIV yang virusnya merusak sistem imun dengan sangat parah.
"Orang-orang ini -- terbaik, tercerdas, paling brilian dari mana saja dan sedang mengerjakan vaksin AIDS. Seperti yang kalian ketahui, ada banyak hal, dan sekarang berbagai perusahaan terlibat," ungkapnya dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari Time.

Trump kemudian melanjutkan perkataannya dengan menyebutkan, adalah suatu keajaiban jika pejuang HIV di masa sekarang bisa bertahan hidup dengan obat. Kemungkinan ia merujuk pada obat antiretroviral, yang telah terbukti sangat efektif dalam mengendalikan HIV.

HIV sendiri merupakan penyakit yang dianggap seperti 'hukuman mati' pada hampir 40 tahun yang lalu. Jika tidak diawasi, virus berkembang menjadi AIDS, suatu bentuk penyakit lanjut yang menelan jiwa.

Syukurlah, orang yang berisiko terkena HIV kini dapat meminum obat pencegahan yang dikenal sebagai PrEP. PrEP dapat mengurangi risiko infeksi oleh setidaknya 74% pada orang yang menggunakan obat secara konsisten, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Meski begitu, ucapannya terbilang kontroversial karena hingga sekarang, belum ada vaksin yang terbukti efektif untuk AIDS. Di tahun 2018, sebanyak 1,7 juta orang didiagnosis HIV dan masih menanti obat untuk kesembuhan total. Kendati demikian, uji coba dan pengembangan vaksin HIV/AIDS layak untuk kita doakan segera rampung dan terbukti efektif.

CFD Jakarta Dibuka, Netizen Sindir Corona Free Day

Pembukaan kembali Car Free Day (CFD) Jakarta Minggu pagi tadi (21/6) memancing komentar. Meski sebagian menyambutnya dengan antusias, sebagian lainnya menyindir pedas dengan memplesetkannya menjadi Corona Free Day.
Suasana CFD tadi pagi memang terlihat ramai. Sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin, Jakarta, didominasi warga yang berlari, namun tidak sedikit juga masyarakat yang bersepeda.

Karena ramai, warga terus diingatkan untuk tetap menerapkan pedoman protokol kesehatan selama berkegiatan CFD. Kondisi ini memancing sebagian masyarakat khawatir akan penyebaran virus Corona di kegiatan tersebut. Corona Free Day pun bertengger di deretan trending topic Twitter sejak pagi.

CFD Sudirman-Thamrin mulai berlaku kembali berlaku hari ini (21/6). Namun, para pedagang belum diperbolehkan berjualan di CFD untuk meminimalkan kerumunan.

Sebanyak 500 personel Satpol PP dikerahkan untuk memantau kegiatan CFD. Personel Satpol PP juga disiagakan untuk warga yang membandel tak menerapkan pedoman protokol kesehatan.

Tafsir Kalender Suku Maya soal Kiamat 21 Juni, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Jagat media sosial digemparkan dengan isu kiamat. Bahkan, tagar #kiamat dan topik Maya jadi trending topic di Twitter. Begini penjelasan ilmiah dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Informasi terjadinya kiamat ini dikaitkan dengan dengan tafsir kalender Suku Maya di mana menurut kalender Suku Maya, usia Bumi akan berakhir pada 21 Juni 2020. Kebetulan pula, di hari ini terjadi fenomena alam Gerhana Matahari Cincin (GMC) sehingga dugaan mengenai kabar ini kian liar.

Ramalan kiamat berdasarkan kalender Suku Maya ini pun pernah viral dan menggegerkan di tahun 2012. Saat itu, kalender Suku Maya disebut-sebut memprediksi umur dunia berakhir pada 21 Desember 2012.

"Tidak ada isu kiamat dari Suku Maya. Yang ada hanya akhir siklus panjang sistem kalender mereka. Artinya, setelah berakhir siklus itu, ya memulai siklus baru. Bukan berarti kiamat," ungkap Kepala Lapan Thomas Djamaluddin saat dihubungi detikINET, Minggu (21/6/2020).

Masyarakat pun diimbau agar tidak panik dengan isu yang beredar di media sosial ini. Ditegaskan Djamal yang merupakan profesor astronomi ini, siklus kalender tidak terkait dengan ramalan kiamat.

"Siklus kalender tidak terkait dengan ramalan kiamat. Kalau ada yang mengaitkan, abaikan saja. Sistem kalender mana pun, bila telah berakhir berarti memulai siklus baru. Tidak bisa ditafsirkan sebagai kiamat," ujarnya.

Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menegaskan sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan kemunculan kiamat.
https://nonton08.com/cast/lukas-bech/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar