Kamis, 25 Juni 2020

Ilmuwan Berhasil Mencoba Teleportasi Pada Tingkat Elektron

 Jika tahun lalu para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa informasi dapat diberikan di antara foton (partikel dasar dalam fenomena elektromagnetik) pada chip komputer bahkan ketika foton tidak terhubung secara fisik, kini menurut penelitian baru dari University of Rochester dan Purdue University, teleportasi dimungkinkan antar elektron.

Teleportasi kuantum adalah sarana penting untuk mentransmisikan informasi dalam komputasi kuantum. Sementara komputer tipikal terdiri dari miliaran transistor, yang disebut bit.

Komputer kuantum menyandikan informasi dalam bit kuantum, atau qubit. Sebuah bit memiliki nilai biner tunggal, yang bisa berupa '0' atau '1', qubit dapat berupa '0' dan '1' pada saat yang sama. Kemampuan masing-masing qubit untuk secara bersamaan menduduki sejumlah keadaan mendasari potensi terwujudnya teleportasi.

Para ilmuwan baru-baru ini mendemonstrasikan teleportasi kuantum dengan menggunakan foton elektromagnetik untuk membuat pasangan qubit yang terjerat dari jarak jauh. Qubit yang dibuat dari masing-masing elektron, juga menjanjikan untuk mentransmisikan informasi dalam semikonduktor.

"Elektron individual adalah qubit yang menjanjikan karena mereka berinteraksi dengan sangat mudah satu sama lain, dan masing-masing elektron qubit dalam semikonduktor juga dapat diukur. Menciptakan interaksi jarak jauh antara elektron sangat penting untuk komputasi kuantum," kata John Nicol Asisten Profesor Ilmu Fisika di University of Rochester.

Untuk menunjukkan teleportasi kuantum menggunakan elektron, para peneliti memanfaatkan teknik yang baru dikembangkan berdasarkan prinsip kopling pertukaran Heisenberg.

"Kami memberikan bukti untuk 'pertukaran keterikatan,' di mana kami menciptakan keterikatan antara dua elektron meskipun partikel tidak pernah berinteraksi, dan 'teleportasi gerbang kuantum,' teknik yang berpotensi berguna untuk komputasi kuantum menggunakan teleportasi. Penelitian kami menunjukkan bahwa ini dapat dilakukan bahkan tanpa foton," sambung Nichol.

Hasil studi ini tentunya membuka jalan bagi penelitian masa depan meskipun nampaknya masih butuh waktu lama untuk mengadopsi teleportasi layaknya yang ada di film-film Hollywood. Demikian melansir Sci Tech Daily.

UMKM Terdampak Pandemi, Grab Bantu dengan Go Online

Grab Singapura mengadakan Small Business Booster Programme untuk membantu usaha kecil di Asia Tenggara beradaptasi dengan masa New Normal. Program ini merupakan upaya Grab dalam mendigitalkan bisnis UMKM, khususnya yang masih konvensional. Dengan begitu para UMKM dapat berkembang di kala pandemi ini.
Co-Founder Grab Tan Hooi Ling mengatakan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Asia Tenggara, tetapi sebagian besar masih dijalankan secara offline. Sementara ketergantungan pada layanan online sedang tumbuh-tumbuhnya di masa pandemi ini, sehingga risiko kesenjangan digital harus diantisipasi.

"Mereka perlu merangkul teknologi dan digitalisasi. Jika tidak, bisnis mereka akan berisiko tertinggal jauh di belakang. Melalui Small Business Booster Programme Grab, pihaknya berharap dapat membantu UMKM menyesuaikan diri dengan new normal ini," ujarnya, dikutip dari situs resmi Grab Singapura, Kamis (25/6/2020).

Diketahui, program penguat bisnis kecil tersebut akan memfasilitasi pegiat UMKM tradisional baik dengan memberi mereka etalase digital pada platform Grab atau melalui integrasi pembayaran elektronik.

"Di antara usaha kecil yang sudah ada di platform Grab, survei internal menemukan bahwa 76 persen dari mereka menginginkan lebih banyak dukungan untuk meningkatkan visibilitas mereka, dan 56 persen menginginkan alat untuk membantu mereka berinovasi dan memberikan wawasan untuk mengembangkan bisnis mereka," ungkapnya.
https://nonton08.com/cast/alfon/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar