Selasa, 23 Juni 2020

RI Tembus 47.896 Kasus Corona, 8 Wilayah Nihil Kasus Baru Per 23 Juni

- Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus virus Corona COVID-19. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Selasa (23/6/2020) sudah ada 47.896 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut, ada 19.241 pasien yang sembuh sementara 2.535 lainnya meninggal dunia.

Berikut wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 23 Juni.

1. Aceh

2. Bangka Belitung

3. Kalimantan Utara

4. Kepulauan Riau

5. Lampung

6. Papua Barat

7. Sulawesi Barat

8. Nusa Tenggara Timur

Sedangkan wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

1. Jawa Timur = 258 kasus

2. DKI Jakarta = 160 kasus

3. Sulawesi Selatan = 154 kasus

4. Sumatera Utara = 117 kasus

5. Papua = 55 kasus

Update Corona di Indonesia 23 Juni: 47.896 Positif, 19.241 Sembuh, 2.535 Meninggal

 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Selasa (23/6/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 47.896 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 19.241 dan yang meninggal menjadi 2.535.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Selasa (23/6/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 1.051 menjadi 47.896.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 506 menjadi 19.241.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 35 menjadi 2.535.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Senin (22/6/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 46.845 dengan 18.735 di antaranya sembuh dan 2.500 meninggal.

Mundur! Vaksin Corona dari Oxford Tidak Akan Siap Hingga Oktober

Peneliti dari Universitas Oxford mengatakan bahwa vaksin virus Corona yang kini ditelitinya tidak akan siap sampai Oktober mendatang. Hal ini pun menghancurkan harapan masyarakat dunia untuk bisa mendapatkan vaksin dalam waktu dekat.
Sebelumnya, kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca ini akan mulai uji klinis fase 3 pada Agustus mendatang. Bahkan vaksin direncanakan akan dibuat hingga jutaan dosis yang tersedia mulai September tahun ini.

Direktur dari Jenner Institute di Universitas Oxford, Profesor Adrian Hill, mengatakan skenario terbaiknya adalah hasil uji klinis vaksin fase 3. Itu bisa dilihat pada Agustus atau September, dan didistribusikan dari Oktober. Saat ini, harapan masih bergantung pada perusahaan obat AstraZeneca yang bisa memproduksi 30 juta unit vaksin dengan cukup cepat.

"Vaksin ini telah menunjukkan hasil yang sangat baik dalam uji coba pada simpanse. Tahap berikutnya, vaksin ini akan diuji coba pada manusia. Bahkan berdasarkan penelitian dan tes sebelumnya, vaksin ini aman bagi manusia," kata Prof Hill, yang dikutip dari The Sun, Selasa (23/6/2020).

Namun, masih ada keraguan terkait seberapa lama vaksin ini bisa bertahan di dalam tubuh untuk mencegah infeksi virus. Beberapa pihak percaya bahwa virus ini bisa bermutasi di musim dingin. Ini berarti orang-orang harus mendapatkan suntikan vaksin itu setiap tahunnya.

Di antara kandidat lain yang sedang dikembangkan, vaksin virus Corona dari Oxford ini adalah yang terdepan dalam uji coba manusia. Dengan pencapaian seperti itu peneliti utama vaksin, Profesor Sara Gilbert, sampai percaya vaksin ini bisa selesai di awal September.

Tetapi karena jumlah kasus di Inggris menurun, percobaan fase 3 terpaksa harus dilaksanakan di luar negeri, termasuk Brasil. Prof Gilbert menegaskan akan memfokuskan vaksinasi ini pada petugas kesehatan, karena mereka memiliki tingkat infeksi virus tertinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar