Rabu, 24 Juni 2020

Pakar China Klaim Wabah Corona di Beijing Akan Segera Berakhir

 Wabah virus Corona yang dimulai di pasar makanan grosir Beijing disebut sudah terkendali. Feng Zijian, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, mengatakan wabah di Beijing telah dikendalikan.
"Dengan menganalisis jumlah infeksi timbulnya gejala dan sumber infeksi, kita dapat melihat (wabah) di antara mereka yang memiliki paparan langsung dengan Xinfadi akan segera berakhir," katanya dikutip dari South China Morning Post.

Pakar menambahkan bahwa mungkin ada kasus virus baru dalam beberapa hari mendatang, tetapi kemungkinan akan ditemukan selama proses pengujian, bukan transmisi baru. Respons cepat pihak berwenang terhadap kluster Xinfadi disebut kunci penyebaran Corona bisa terkontrol.

"Wabah Beijing ditemukan sangat awal dan langkah-langkah kontrol yang kuat telah secara efektif mengendalikan penyebaran penyakit ini," tambahnya.

Namun, para penyelidik masih berusaha menentukan bagaimana pasar menjadi pusat transmisi untuk Corona di Beijing.

Beijing telah memulai program pengujian besar-besaran untuk mereka yang mungkin berhubungan dengan patogen yang ditemukan di Xinfadi. Biro kesehatan kota mengatakan pengujian untuk Corona telah ditingkatkan sebanyak 1 juta orang per hari.

Disebut Makan Mi Instan Bisa Picu Kanker, Ini Penjelasan Dokter

Akibat terlalu banyak makan mi instan, seorang pria di Bogor mengaku divonis dokter tak bisa lagi mengonsumsi produk makanan itu selamanya. Dikatakan ia mengalami radang kerongkongan dan khawatir berkembang menjadi kanker bila pola makannya tidak dijaga.
"Berhenti total makan mi sejak kena radang kerongkongan itu. Sejak dibilang sama dokter supaya berhenti, karena kalau diteruskan saya bisa kena kanker kerongkongan," kata pria berinisial T (32), Selasa (23/6/2020).

Diketahui selain gemar mengonsumsi mi instan, T juga rutin mengonsumsi makanan pedas dan asam, makanan ringan (kripik), kopi, dan soda. Hal ini dilakukan T selama bertahun-tahun, dari tahun 2008 hingga 2020. Malangnya, nasi sudah menjadi bubur, kerongkongan dan lambungnya tiba-tiba terasa panas seperti terbakar dan ia mengalami muntah darah sebanyak dua kali.

Menurut ahli pencernaan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, pola makan tidak sehat yang dilakukan T, seperti mengonsumsi mi instan, kopi, soda, dan makanan pedas bila dilakukan secara berlebihan bisa menyebabkan gastroesophageal reflux (GERD). GERD merupakan munculnya rasa terbakar di dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.

"GERD dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Hal ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan. Awalnya hanya perlukaan, luka yang terjadi bisa makin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah," jelas Prof Ari kepda detikcom, Rabu (24/6/2020).

"Bahkan, GERD dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan dan menyebabkan terjadinya penyakit barrett's (penyakit saluran pencernaan bagian atas) yang merupakan lesi prakanker," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/star/john-corbett/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar