Rabu, 24 Juni 2020

Usai Jalani Perawatan untuk Hilangkan Double Chin, Wajah Wanita Ini Jadi Kotak

Upaya wanita untuk bisa lebih cantik tidak selalu berjalan mulus. Seperti yang terjadi pada wanita 19 tahun asal Australia.
Wajah wanita ini mengalami pembengkakan hingga memar di sekitar wajah. Pembengkakan tersebut membuat bentuk wajahnya berubah menjadi kotak.

Sofia Marroquin mengaku sebelumnya menjalani perawatan Kybella. Prosedur yang dijalani Sofia ini menggunakan teknik injeksi non-bedah yang digunakan untuk mengurangi kelebihan lemak di bawah dagu. Namun, membuat wajahnya sangat bengkak sehingga dagu yang sebelumnya lancip kini tampak benar-benar kotak.

Dikutip dari Healthline, Kybella adalah perawatan wajah untuk menghilangkan 'double chin' yang disetujui Food and Drug Administration. Perawatan wajah ini memang memiliki beberapa efek samping yang umum termasuk rasa sakit, bengkak, memar, kemerahan, dan mati rasa.

"Sekitar rahangku benar-benar berlemak, jadi aku hanya ingin menghilangkan lemak itu sedikit saja, hanya agar terlihat sedikit lebih baik. Itu saja," jelas Sofia, dikutip dari The Sun.

"Masih benar-benar bengkak dan mati rasa, aku tidak bisa merasakannya," katanya sambil menyentuh sisi wajahnya dalam video TikTok.

Sophia belum menunjukkan hasil akhir dari perawatannya. Sebab, masih ada pembengkakan di wajahnya, tetapi ia menyebut akan segera memamerkan hasil akhir.

Seberapa Sering Boleh Makan Mi Instan? Ini Saran Ahli Kanker

 Viral pria asal Bogor berinisial T mengaku divonis dokter tidak bisa mengonsumsi mi instan lagi seumur hidupnya. Pria ini diketahui terbiasa mengonsumsi mi instan setiap hari, bahkan dikatakan setengah kardus mi instan bisa habis dalam sepekan.
Kebiasaannya inilah yang membuat dirinya mengalami radang kerongkongan hingga muntah darah. Ia pun dipantang tidak makan mi instan seumur hidup karena khawatir kondisinya bisa berkembang menjadi kanker.

dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad dari Siloam Hospitals MRCCC Semanggi dan telekonsultasi di dokterkankerku.com, zat atau kandungan dalam mi instan yang beredar di pasaran seharusnya aman karena sudah melewati izin edar BPOM. Namun ada hal yang sering dilupakan seperti kandungan natrium dan MSG.

Selain itu, dr Denny menegaskan aman untuk konsumsi mi instan dalam sepekan satu hingga dua mi instan.

"Jadi kalau dimakan dalam jumlah yang cukup sesekali misalnya dalam seminggu satu atau dua, masih oke, tapi ya jangan pagi, siang, sore, makan mi instan," jelasnya saat dihubungi detikcom, Rabu (24/6/2020).

"Orang nggak bisa dibatasin satu hari boleh makan mi instan karena variasai mi insta kan banyak sekali jadi kita harus lebih cermat kalau makan sesuatu di belakang kan ada ingredientnya, di ingredient itu ada tulisannya kadar natrium dari jenis mi instan yang kita makan kadang beda merek, beda rasa pun kandungan natriumnya beda, kandungan MSG-nya beda, persentasenya beda, di belakang ada tulisan angka kecukupan gizi," lanjut dr Denny.

"Kalau tulisan itu misalnya kadar natriumnya itu setara dengan kebutuhan seseorang satu hari mencapai 50 persen, artinya dengan sebungkus mi instan kalau dia makan dua, dalam hari itu udah nggak boleh makan garam," pesan dr Denny.

Lain halnya jika kadar garam yang tertera dalam mi instan adalah 10 persen. Menurut dr Denny, artinya orang tersebut masih boleh mengonsumsi garam.

"Kalau misalnya tulisannya di belakang kadar garamnya adalah 10 persen artinya dari makanan lain dia masih boleh makan senilai 90 persen sisanya, jadi dilihat keseimbangan komposisinya," pungkasnya.
https://kamumovie28.com/star/cuba-gooding-jr/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar