Senin, 29 Juni 2020

Pasien Sembuh Corona Disebut Tak Pulih 'Sepenuhnya', Ini Alasannya

Para ahli mengklaim beberapa pasien virus Corona COVID-19 yang sembuh kemungkinan tidak akan pernah kembali ke kondisi kesehatan sebelum terinfeksi. Diyakini, ada efek jangka panjang yang terjadi pada tubuh.
Dikutip dari Daily Star, para ahli menemukan bahwa virus Corona COVID-19 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mungkin bertahan selama beberapa tahun ke depan. Penelitian menunjukkan virus Corona COVID-19 telah menyerang beberapa organ.

Seperti yang dikatakan Dr Eric Topil, ahli jantung direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, virus Corona COVID-19 tidak hanya menyerang organ pernapasan.

"Kami pikir ini hanya virus pernapasan. Ternyata, ini (virus Corona) juga menyerang jantung, hati, otak, ginjal, dan organ-organ lain. Awalnya kita tidak menerima itu," jelas Topil.

Dr Helen, dari Universitas Oxford dalam British Medical Journal juga menemukan kekhawatiran serupa pada pasien sembuh Corona atau yang sudah dinyatakan negatif selama dua kali.

"Jika Anda sebelumnya berlari 5 ribu meter tiga kali dalam seminggu dan sekarang merasa terengah-engah hanya dengan menaiki tangga menuju lantai berikutnya, atau jika Anda batuk tanpa henti dan terlalu lelah untuk kembali bekerja, maka ketakutan bahwa Anda mungkin tidak akan pernah mendapatkan kembali kesehatan Anda sebelumnya adalah sangat nyata," jelas Dr Helen.

Gejala virus Corona COVID-19 biasanya sembuh usai dua atau tingga minggu mengalami gejala Corona berkepanjangan. Selain gangguan pernapasan, pasien virus Corona COVID-19 berisiko mengalami pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke dan peradangan ekstrem di mana menyerang berbagai sistem organ.

Virus Corona juga disebut dapat menyebabkan komplikasi neurologis yang membuat sakit kepala muncul, pusing, hingga kehilangan kemampuan merasa atau mencium sesuatu. Gejala Corona lain bahkan disebut bisa mengalami kejang dan kebingungan.

Dr Sadiya Khan, ahli jantung di Northwestern Medicine di Chicago mengatakan, yang mengejutkan tentang virus Corona adalah tingkat komplikasi yang terjadi di luar paru-paru. Khan percaya akan ada pengeluaran besar untuk perawatan kesehatan dan beban bagi individu yang sembuh dari COVID-19. Pasien yang berada di unit perawatan intensif atau menggunakan ventilator selama berminggu-minggu perlu menghabiskan waktu yang lama untuk direhabilitasi.

"Diperlukan waktu hingga tujuh hari untuk setiap hari Anda dirawat di rumah sakit untuk memulihkan kekuatan seperti itu," kata Kahn.

"Lebih sulit jika umur pasien Corona sudah semakin tua, kemungkinan tidak akan pernah kembali ke tingkat fungsi yang sama," jelas Khan.

Jay Butler, wakil direktur penyakit menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) juga melakukan studi baru untuk memahami efek jangka panjang pada pasien Corona.

"Kami mendengar laporan anekdotal tentang orang-orang yang kelelahan terus-menerus, sesak napas," kata Butler.

"Berapa lama itu akan berlangsung sulit dikatakan," pungkasnya.
https://indomovie28.net/cast/max-adler/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar