Jumat, 19 Juni 2020

Sri Mulyani Anggap Corona Sebagai Perfect Storm, Maksudnya Apa?

 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut virus Corona alias COVID-19 sebagai perfect storm atau badai yang sempurna dalam memporakpondakan perekonomian Indonesia.

Dalam beberapa bulan belakangan, Sri Mulyani menyebut seluruh sektor perekonomian nasional terdampak, terutama pada sosial, ekonomi, dan keuangan.

"Market bergejolak karena semua panik, saham merosot, SBN yield merosot, nilai tukar terguncang, semua jadi perfect storm bagi pengelola keuangan negara. Jadi COVID mempengaruhi sosial, ekonom, keuangan," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di hadapan PNS Kemenkeu dalam acara Townhall Meeting via virtual, Jumat (19/6/2020).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan Corona juga membuat laju pertumbuhan ekonomi dunia ke level negatif. Hal ini juga akan dialami oleh banyak negara termasuk Indonesia.

"Dampak ekonominya luar biasa, dengan COVID ada pembatasan sosial, ekonomi menurun, dunia disebutkan perekonomiannya negatif, kalau di negara maju, semua negara di kuartal II mengalami kontraksi, di beberapa negara sudah resesi, Inggris, Jerman, Jepang, Malaysia," jelasnya.

"Kita beruntung pada kuartal I bertahan di 2,97%. Namun kuartal II kita alami tekanan kemungkinan dalam kondisi negatif," tambahnya.

Corona yang dianggap sebagai badai juga karena membuat pemerintah harus merevisi beberapa kali APBN tahun anggaran 2020. Revisi pun dilakukan bersamaan pemerintah menyusun kebijakan penanggulangan penyebaran virus Corona.

Untuk menyeimbangi perubahan akibat COVID-19, pemerintah pun menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 untuk memiliki fleksibilitas dalam mengelola keuangan negara atau menyesuaikan perkembangan kasus penyebaran agar mitigasinya cepat dilakukan.

"Bagaimana risikonya dimitigasi dan mulai pikirkan pemulihannya, jadi kita kejar-kejaran dengan masalah dan memikirkan pemulihannya itu yang sedang dan terus dilakukan," ungkapnya.

Softbank Mau Investasi ke 14 Startup Milik Kulit Hitam

SoftBank Group Corp, raksasa teknologi asal Jepang, akan berinvestasi pada 14 lebih startup di Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh pengusaha kulit hitam dan kalangan minoritas lainnya.
Kepala Eksekutif SoftBank Vision Fund, Rajeev Misra menjelaskan alasan dari rencana tersebut. Menurut Misra, perusahaannya telah berkomitmen untuk mendorong keberagaman serta ingin menghancurkan penghalang bagi minoritas di AS. Selain itu, misi investasi ini adalah untuk mengembangkan program akselerator SoftBank yang diberi nama program Emerge.

"Dengan secara signifikan memperluas jangkauan akselerator kami, kami akan bermitra lebih dekat dengan pendiri yang luar biasa dan membantu mereka meningkatkan startup mereka," kata Misra dikutip dari Reuters, Jumat (19/6/2020).

SoftBank akan mengucurkan sebanyak US$ 2 juta atau US$ 150 ribu untuk masing-masing startup terpilih. Di antaranya ada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manajemen energi seperti SHYFT Power Solutions dan startup air, Aquagenuity.

Salah satu pendiri dari startup itu, Ugwem Eneyo mengatakan bahwa program ini membantu mereka berkembang dan berkolaborasi dengan pendiri lainnya.

"Pada saat orang lebih banyak membicarakan tentang rasisme sistematis, bias dan ketidaksetaraan lainnya, saya sangat senang melihat Emerge berkomitmen untuk mendukung para pendiri yang kurang terwakili," kata Eneyo.

Sebelumnya, SoftBank juga sudah mengucurkan bantuan sebesar US$ 100 juta pada awal bulan ini untuk para pendiri kulit hitam di tengah permasalahan rasisme di AS. Dana itu diinvestasikan melalui suntikan modal untuk perusahaan modal ventura.
https://nonton08.com/sherlock-the-abominable-bride/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar