Senin, 29 Juni 2020

Disinggung dr Reisa, Ini 5 Protokol Kesehatan Saat di Kolam Renang

Di masa pandemi virus Corona COVID-19 ini, olahraga jadi salah satu cara warga untuk menjaga kebugaran tubuh agar bisa tetap sehat. Terkait hal tersebut, ada pertanyaan apakah kolam renang aman untuk digunakan?
Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro menjawab saat ini sebetulnya boleh saja berenang di kolam renang. Hanya saja sekali lagi ada protokol kesehatan yang perlu dipatuhi untuk meminimalisir risiko terpapar virus.

Berikut 5 protokol kesehatan di kolam renang:

1. Air kolam menggunakan disinfektan
dr Reisa menyebut pengelola kolam renang harus bisa memastikan bahwa air kolam dibersihkan secara rutin dan menggunakan disinfektan. Informasi terkait kondisi air ini harus tersedia di papan pengumuman sehingga seluruh pengunjung dapat mengetahuinya.

"Apakah sudah boleh ke kolam renang? Iya, apabila bisa dipastikan air kolam renang menggunakan disinfektan dengan klorin 1-10 ppm atau bromin 3-8 ppm, sehingga ph air mencapai 7,2 sampai dengan delapan. Setiap hari hasilnya diinformasikan di papan informasi agar semua pengguna tahu," kata dr Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Minggu (28/6/2020).

2. Area sekitar kolam rutin didisinfeksi
Area sekitar kolam seperti meja-meja dan ruang ganti harus secara rutin dibersihkan juga dengan disinfektan. Tujuannya untuk menghindari risiko pengunjung tertular karena dari permukaan yang sering disentuh.

3. Pengunjung isi formulir dan dibatasi
dr Reisa menyebut pengunjung kolam renang harus mengisi formulir terkait penilaian diri risiko terhadap paparan COVID-19. Mereka yang termasuk ke dalam kelompok berisiko maka jangan dulu menggunakan kolam renang.

Pengelola juga harus bisa membatasi jumlah pengunjung yang masuk dalam satu periode waktu. Tujuannya agar jaga jarak bisa diterapkan dan tidak terjadi kerumunan.

4. Bawa alat renang sendiri
Pengunjung harus membawa sendiri peralatan yang biasa dipakai untuk berenang, seperti handuk dan alat bilas lainnya.

5. Pakai masker
Saat mengunjungi kolam renang jangan lupa tetap memakai masker. Alat pelindung diri ini hanya dilepas ketika berenang dan kembali dipakai setelahnya.

"Gunakan masker, sebelum dan setelah berenang," pungkas dr Reisa.

Pasien Sembuh Corona Disebut Tak Pulih 'Sepenuhnya', Ini Alasannya

Para ahli mengklaim beberapa pasien virus Corona COVID-19 yang sembuh kemungkinan tidak akan pernah kembali ke kondisi kesehatan sebelum terinfeksi. Diyakini, ada efek jangka panjang yang terjadi pada tubuh.
Dikutip dari Daily Star, para ahli menemukan bahwa virus Corona COVID-19 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mungkin bertahan selama beberapa tahun ke depan. Penelitian menunjukkan virus Corona COVID-19 telah menyerang beberapa organ.

Seperti yang dikatakan Dr Eric Topil, ahli jantung direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, virus Corona COVID-19 tidak hanya menyerang organ pernapasan.

"Kami pikir ini hanya virus pernapasan. Ternyata, ini (virus Corona) juga menyerang jantung, hati, otak, ginjal, dan organ-organ lain. Awalnya kita tidak menerima itu," jelas Topil.

Dr Helen, dari Universitas Oxford dalam British Medical Journal juga menemukan kekhawatiran serupa pada pasien sembuh Corona atau yang sudah dinyatakan negatif selama dua kali.

"Jika Anda sebelumnya berlari 5 ribu meter tiga kali dalam seminggu dan sekarang merasa terengah-engah hanya dengan menaiki tangga menuju lantai berikutnya, atau jika Anda batuk tanpa henti dan terlalu lelah untuk kembali bekerja, maka ketakutan bahwa Anda mungkin tidak akan pernah mendapatkan kembali kesehatan Anda sebelumnya adalah sangat nyata," jelas Dr Helen.

Gejala virus Corona COVID-19 biasanya sembuh usai dua atau tingga minggu mengalami gejala Corona berkepanjangan. Selain gangguan pernapasan, pasien virus Corona COVID-19 berisiko mengalami pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke dan peradangan ekstrem di mana menyerang berbagai sistem organ.

Virus Corona juga disebut dapat menyebabkan komplikasi neurologis yang membuat sakit kepala muncul, pusing, hingga kehilangan kemampuan merasa atau mencium sesuatu. Gejala Corona lain bahkan disebut bisa mengalami kejang dan kebingungan.

Dr Sadiya Khan, ahli jantung di Northwestern Medicine di Chicago mengatakan, yang mengejutkan tentang virus Corona adalah tingkat komplikasi yang terjadi di luar paru-paru. Khan percaya akan ada pengeluaran besar untuk perawatan kesehatan dan beban bagi individu yang sembuh dari COVID-19. Pasien yang berada di unit perawatan intensif atau menggunakan ventilator selama berminggu-minggu perlu menghabiskan waktu yang lama untuk direhabilitasi.

"Diperlukan waktu hingga tujuh hari untuk setiap hari Anda dirawat di rumah sakit untuk memulihkan kekuatan seperti itu," kata Kahn.
https://indomovie28.net/cast/shane-p-allen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar