Senin, 29 Juni 2020

Terinfeksi Bakteri Listeria Jamur Enoki, ini Gejalanya!

Menurut laporan dari CNN, di Amerika Serikat (AS) sudah ada empat orang yang meninggal dan 31 dirawat karena jamur enoki yang diimpor dari salah satu perusahaan Korea Selatan. Kementerian Pengawas Obat dan Makanan Korea Selatan (MDFS) pada 18 Maret 2020 mengonfirmasi memang ada jejak bakteri Listeria monocytogenes pada produk jamur enoki dari dua perusahaan.
Dengan adanya laporan tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan mengatakan beberapa produk tidak memenuhi persyaratan edar karena kandungan bakteri listeria monocytogenes sudah melewati ambang batas.

"Pemusnahan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2020 dan 19 Juni 2020 di PT. Siklus Mutiara Nusantara, Bekasi, yang dihadiri oleh perwakilan dari pelaku usaha dan BKP, sejumlah 1.633 karton dengan berat 8.165 kg," demikian tulis rilis tersebut seperti yang diterima detikcom, Kamis (25/6/2020).

Kementerian Pertanian RI (Kementan) pastikan belum ada kasus wabah listeria di Indonesia.

Terkait bakteri listeria jamur enoki, dilansir dalam mayoclinic.org infeksi listeria adalah penyakit bakteri bawaan dari makanan yang bisa sangat serius bagi wanita hamil, orang yang berusia lebih dari 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Bakteri listeria dapat bertahan hidup dalam pendinginan dan bahkan beku. Sehingga orang yang berisiko lebih tinggi mengalami infeksi serius harus menghindari makanan yang berisiko mengandung bakteri listeria.

Apa yang menjadi penyebab terinfeksinya listeria?
Dikutip webmd, orang yang paling sering terinfeksi listeria ini karena mengonsumsi makanan yang tidak diproses dengan baik seperti produk susu yang tidak dipasteurisasi hingga jamur enoki yang tidak di masak dengan benar.

Bakteri listeria bisa ditemukan di tanah, air dan kotoran hewan. Orang dapat terinfeksi listeria karena mengonsumsi makanan berikut ini:
1. Sayuran mentah yang telah terkontaminasi dari tanah atau dari kotoran yang terkontaminasi digunakan sebagai pupuk.
2. Daging yang terkontaminasi.
3. Susu yang tidak dipasteurisasi atau makanan yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi.
4. Makanan olahan tertentu seperti keju lunak, hot dog dan daging yang telah terkontaminasi setelah diproses.

Berikut gejala yang dialami akibat terinfeksi bakteri listeria :
- Demam
- Panas dingin
- Nyeri otot
- Mual
- Diare

Gejala mungkin bisa terjadi beberapa hari setelah Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Tetapi bisa memakan waktu 30 hari atau lebih sebelum tanda-tanda dan gejala infeksi pertama dimulai.

Jika infeksi listeria menyebar ke sistem saraf Anda, tanda dan gejalanya dapat seperti ini:


- Sakit kepala
- Leher kaku
- Kebingungan atau perubahan kewaspadaan
- Kehilangan keseimbangan
- Kejang
- Gejala selama kehamilan dan bayi baru lahir. Selama kehamilan, infeksi listeria kemungkinan hanya menyebabkan tanda dan gejala ringan pada ibu. Namun, konsekuensi bagi bayi itu bisa sangat berisiko, bayi bisa meninggal dalam rahim atau memiliki infeksi yang mengancam jiwa dalam beberapa hari setelah dilahirkan.

Untuk mencegah infeksi listeria sebaiknya jaga selalu kebersihan. Cuci tangan dengan sabun sebelum atau sesudah menyiapkan makanan. Pastikan pengolahan makanan dilakukan dengan benar dan matang sempurna.
https://indomovie28.net/star/emad-kiyaei/

Pasien Sembuh Corona Disebut Tak Pulih 'Sepenuhnya', Ini Alasannya

Para ahli mengklaim beberapa pasien virus Corona COVID-19 yang sembuh kemungkinan tidak akan pernah kembali ke kondisi kesehatan sebelum terinfeksi. Diyakini, ada efek jangka panjang yang terjadi pada tubuh.
Dikutip dari Daily Star, para ahli menemukan bahwa virus Corona COVID-19 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mungkin bertahan selama beberapa tahun ke depan. Penelitian menunjukkan virus Corona COVID-19 telah menyerang beberapa organ.

Seperti yang dikatakan Dr Eric Topil, ahli jantung direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, virus Corona COVID-19 tidak hanya menyerang organ pernapasan.

"Kami pikir ini hanya virus pernapasan. Ternyata, ini (virus Corona) juga menyerang jantung, hati, otak, ginjal, dan organ-organ lain. Awalnya kita tidak menerima itu," jelas Topil.

Dr Helen, dari Universitas Oxford dalam British Medical Journal juga menemukan kekhawatiran serupa pada pasien sembuh Corona atau yang sudah dinyatakan negatif selama dua kali.

"Jika Anda sebelumnya berlari 5 ribu meter tiga kali dalam seminggu dan sekarang merasa terengah-engah hanya dengan menaiki tangga menuju lantai berikutnya, atau jika Anda batuk tanpa henti dan terlalu lelah untuk kembali bekerja, maka ketakutan bahwa Anda mungkin tidak akan pernah mendapatkan kembali kesehatan Anda sebelumnya adalah sangat nyata," jelas Dr Helen.

Gejala virus Corona COVID-19 biasanya sembuh usai dua atau tingga minggu mengalami gejala Corona berkepanjangan. Selain gangguan pernapasan, pasien virus Corona COVID-19 berisiko mengalami pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke dan peradangan ekstrem di mana menyerang berbagai sistem organ.

Virus Corona juga disebut dapat menyebabkan komplikasi neurologis yang membuat sakit kepala muncul, pusing, hingga kehilangan kemampuan merasa atau mencium sesuatu. Gejala Corona lain bahkan disebut bisa mengalami kejang dan kebingungan.

Dr Sadiya Khan, ahli jantung di Northwestern Medicine di Chicago mengatakan, yang mengejutkan tentang virus Corona adalah tingkat komplikasi yang terjadi di luar paru-paru. Khan percaya akan ada pengeluaran besar untuk perawatan kesehatan dan beban bagi individu yang sembuh dari COVID-19. Pasien yang berada di unit perawatan intensif atau menggunakan ventilator selama berminggu-minggu perlu menghabiskan waktu yang lama untuk direhabilitasi.

"Diperlukan waktu hingga tujuh hari untuk setiap hari Anda dirawat di rumah sakit untuk memulihkan kekuatan seperti itu," kata Kahn.

"Lebih sulit jika umur pasien Corona sudah semakin tua, kemungkinan tidak akan pernah kembali ke tingkat fungsi yang sama," jelas Khan.

Jay Butler, wakil direktur penyakit menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) juga melakukan studi baru untuk memahami efek jangka panjang pada pasien Corona.

"Kami mendengar laporan anekdotal tentang orang-orang yang kelelahan terus-menerus, sesak napas," kata Butler.

"Berapa lama itu akan berlangsung sulit dikatakan," pungkasnya.
https://indomovie28.net/cast/max-adler/