Kamis, 09 Juli 2020

Anak dari Tenaga Medis Kena Corona, Meninggal Dunia Setelah Diobati di Rumah

Gejala terinfeksi COVID-19 memang sulit diidentifikasi dengan jelas tanpa bantuan pemeriksaan lab lebih lanjut, mengingat gelanya yang mirip dengan penyakit pernapasan, seperti flu. Salah-salah menyimpulkan penyakit yang diderita bisa membuatmu salah memilih pengobatan yang tepat. Akibatnya, nyawa yang menjadi taruhannya.
Seperti dikutip dari Today, seorang remaja dari Fort Myers, Florida, pada Juni dikabarkan meninggal karena kesalahan pengobatan yang diterimanya. 13 hari sebelum kepergiannya, tepatnya tanggal 10 Juni, remaja 17 tahun itu pergi ke acara di tempat ibadahnya bersama 100 anak-anak lainnya tanpa menerapkan aturan untuk jaga jarak sosial dan menggunakan masker.

Pada 13 Juni, remaja bernama Carsyn Leigh Davis itu mulai memperlihatkan gejala seperti pusing, sinus, dan batuk ringan. Kedua orangtuanya, ibunya yang bekerja sebagai suster, dan ayahnya yang seorang asisten dokter lalu memberikan Carsyn obat azithromycin, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Azithromycin sendiri bukanlah obat yang tepat untuk mengobati infeksi COVID-19.

Sekitar 6 hari setelah mengonsumsi obat tersebut gejala yang dialami Carsyn semakin parah. Bahkan sang ibu mulai menyadari jika warna kulit Carsyn mulai berubah menjadi abu-abu ketika Carsyn tidur. Melihat hal itu, ibunya segera mengukur kadar oksigen Carsyn dan menemukan bahwa oksigen dalam tubuh Carsyn berada dalam level yang berbahaya, yaitu hanya sekitar 40 an. Level oksigen di bawah 90 dianggap sudah sangat memprihatinkan.

Setelahnya sang ibu langsung memasangkan Carsyn selang oksigen milik kakeknya. Berkat bantuan oksigen tersebut, level oksigen dalam tubuh Carsyn meningkat menjadi 60. Selain itu, kabarnya kedua orangtuanya juga memberikan Carsyn obat hydroxychloroquine, obat yang biasanya diberikan untuk mengobati malaria dan lupus.

Setelah kedua orangtua Carsyn memberikannya beberapa rangkaian pengobatan di rumah, mereka akhirnya memutuskan untuk membawa putrinya ke rumah sakit setempat. Pada 19 Juni, hasil tes Carsyn menunjukkan bahwa dirinya positif terinfeksi Corona. Empat hari setelahnya Carsyn lalu dipindahkan ke Nicklaus Children's Hospital di Miami untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun sayang hal itu sudah terlambat karena pada akhirnya Carsyn menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit tersebut.

Menurut pemeriksaan medis yang telah dilakukan, Carsyn memang memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik selama hidupnya. Hingga usianya lima tahun, dia menderita kelainan sistem saraf yang langka dan obesitas.

Pihak tempat ibadah di mana Carsyn sempat berkunjung sebelum dirinya meninggal juga mengatakan bahwa mereka telah melakukan tindakan pencegahan. Namun mereka memang tidak bisa memaksa anak-anak untuk mengikuti aturan jaga jarak sosial.

Cerita di Balik Istri yang Viral karena Rindu Suami, Hilang di Laut 10 Bulan

Wanita yang bernama Ega Nurlaelasari ini menjadi perhatian publik karena mengunggah kisah pilunya di TikTok. Ega kehilangan kontak dengan suaminya yang bekerja sebagai pelaut.

"Saya adalah istri seorang pelaut. Kami hanya menikmati rindu bukan temu. Kami menikah awal tahun 2019. Kami menikmati masa cuti suamiku saat di rumah. Tidak menunggu lama saya jadi ibu hamil, suamiku sangat gembira dapat kabar saya hamil. Tapi suamiku harus kembali bekerja dan meninggalkan saya saat hamil muda. LDR dimulai, komunikasi hanya by telpon. Suamiku sibuk bekerja. Aku di rumah menikmati menjadi bumil walaupun tidak ditemani suamiku. Tiba-tiba ada kabar dari perusahaan suamiku bahwa kapal dan abknya menghilang. Hancur, rapuh, terpukul. Saat itu kehamilanku usia 8 bulan. Setelah 1 bulan berlalu saat suamiku menghilang aku melahirkan. Alhamdulillah lancar. Entah dimana suamiku? Belum pernah bertemu dengan anaknya. Sampai anakku sudah berumur 8 bulan suamiku belum kembali," tulis Ega @eganurla31 di TikTok belum lama ini.

Ketika berbincang dengan Wolipop, Ega mengaku terkejut jika video unggahannya menjadi viral. Dia sebenarnya hanya mau menyimpan kenangan bersama dengan sang suami yang hingga kini belum ditemukan.
https://indomovie28.net/cast/sigourney-weaver/

7 Cara Mengatasi Rambut Bercabang

Memiliki masalah rambut bercabang memang menyebalkan. Rambut bercabang bisa terjadi akibat beberapa faktor seperti sering terkena panas dari alat penata rambut, dehidrasi dan polusi udara.

Cara mengatasi rambut bercabang bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Mulai dari memperlakukan rambut dengan baik sampai perawatannya.

1. Memperlakukan Rambut dengan Lembut

Ternyata rambut juga perlu diperlakukan lembut oleh kamu. Seperti saat kamu keramas, menyisir, melepaskan rambut yang kusut, menata bahkan sampai menyentuh rambut. Salah satu penyebab rambut bercabang yaitu karena kerusakan yang terus terjadi pada rambut. Jadi dengan memperlakukan rambut kamu dengan halus bisa memperlambat perkembangan ujung rambut bercabang.

2. Hindari Alat Panas

Mencatok atau mengeringkan rambut dengan hair dryer terkadang menjadi kebutuhan bagi sebagian wanita. Tapi tahukah kamu faktor nomor satu yang menyebabkan ujung rambut bercabang adalah karena alat panas yang dipakai setiap harinya?

Maka cara mengatasi rambut bercabang yang kedua adalah mengurangi penggunaan alat styling yang panas. Coba keringkan rambut dengan cara diangin-anginkan, bukan menggunakan hair dryer untuk sementara waktu. Jika harus tetap catok, oleskan rambut terlebih dahulu dengan serum atau minyak yang berkhasiat menutrisi rambut.

3. Minum Air Putih Lebih Banyak

Meminum air putih ternyata juga baik sebagai cara mengatasi rambut bercabang. Rambut yang terhidrasi dari dalam akan bertahan lebih lama terhadap polusi udara. Dengan begitu rambut jadi tak mudah bercabang.

4. Pakai Vitamin Rambut

Memberi nutrisi untuk rambut dapat menguatkan agar tidak mudah bercabang. Gunakan vitamin-vitamin khusus rambut agar tetap sehat dan berkilau. Biasanya dalam bentuk kapsul, minyak, serum atau tonik.

5. Hindari Mengeringkan Rambut dengan Handuk

Ternyata handuk bisa menyebabkan gesekan yang dapat meningkatkan ujung rambut kamu bercabang. Sebagai gantinya kamu bisa gunakan handuk microfiber atau biarkan rambut mengering dengan sendirinya.

6. Lindungi Rambut dengan Satin atau Sutera

Hal Ini berlaku hanya untuk malam hari. Kamu bisa gunakan sarung bantal dan seprai berbahan satin atau sutera untuk mencegah ujung rambut bercabang. Material licin dan halus akan membantu rambut agar tak mudah kusut dan bercabang.

7. Gunakan Produk yang Bebas Dari Bahan Kimia Keras

Zat kimia dapat merusak dan melemahkan rambut kamu seiring waktu. Sehingga tidak disarankan untuk menggunakannya, pilihlah produk yang dibuat dengan bahan alami agar rambut tidak bercabang.

Semoga tips ini membantu kamu mengatasi rambut bercabang, ya.

Anak dari Tenaga Medis Kena Corona, Meninggal Dunia Setelah Diobati di Rumah

Gejala terinfeksi COVID-19 memang sulit diidentifikasi dengan jelas tanpa bantuan pemeriksaan lab lebih lanjut, mengingat gelanya yang mirip dengan penyakit pernapasan, seperti flu. Salah-salah menyimpulkan penyakit yang diderita bisa membuatmu salah memilih pengobatan yang tepat. Akibatnya, nyawa yang menjadi taruhannya.
Seperti dikutip dari Today, seorang remaja dari Fort Myers, Florida, pada Juni dikabarkan meninggal karena kesalahan pengobatan yang diterimanya. 13 hari sebelum kepergiannya, tepatnya tanggal 10 Juni, remaja 17 tahun itu pergi ke acara di tempat ibadahnya bersama 100 anak-anak lainnya tanpa menerapkan aturan untuk jaga jarak sosial dan menggunakan masker.

Pada 13 Juni, remaja bernama Carsyn Leigh Davis itu mulai memperlihatkan gejala seperti pusing, sinus, dan batuk ringan. Kedua orangtuanya, ibunya yang bekerja sebagai suster, dan ayahnya yang seorang asisten dokter lalu memberikan Carsyn obat azithromycin, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Azithromycin sendiri bukanlah obat yang tepat untuk mengobati infeksi COVID-19.
https://indomovie28.net/cast/ron-wear/