Kamis, 06 Agustus 2020

Jahe Bisa Dongkrak Libido, Mitos atau Fakta?

 Jahe dikenal sebagai ramuan penghangat dan dipercaya dapat memperbaiki sirkulasi darah di dalam. Bagi kesehatan seksual, jahe juga punya khasiat mendongkrak libido.
Ini diungkap antara lain oleh Simone Matthews, penulis sekaligus pendiri UniversalLifeTools.com. Dikutip dari SBS, Matthews tak sengaja menemukan efek ini saat mengonsumsi jahe untuk mengatasi flu dan pileknya.

"Saya menemukan bahwa saya merasakan semacam keinginan yang lebih besar, untuk berhubungan intim dengan suami saya," katanya.

Ahli bedah saraf Dr Charlie Teo membenarkan bahwa jahe dapat meningkatkan libido. Dia sering menggunakan jahe sebagai obat bagi pria yang mengalami masalah libido.

Sebuah studi diterbitkan dalam jurnal Translational Andrology and Urology tahun 2017 mengatakan jahe banyak digunakan sebagai stimulan peredaran darah. Selain itu, jahe juga dapat membantu pria dewasa meningkatkan libido dan mengobati disfungsi ereksi.

Libido rendah antara lain disebabkan oleh kurangnya asupan mineral. Makanan hangat seperti jahe dan ginseng bisa mengatasi masalah tersebut.

WHO Tak Bisa Pastikan Hewan Jadi Sumber Penularan Corona Pertama di Wuhan

Hingga kini, asal-usul virus Corona masih menjadi pertanyaan banyak orang termasuk para ilmuwan di dunia. Sebelumnya, kasus virus Corona COVID-19 sendiri pertama kali dilaporkan terjadi di Wuhan, China. Kala itu kasus Corona masih diidentifikasi sebagai 'wabah pneumonia misterius'.
Dikutip dari Xinhua, pakar senior atau kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Wuhan belum tentu menjadi tempat pertama kali virus Corona menyebar atau berpindah dari hewan ke manusia.

"Fakta bahwa ancaman virus Corona pertama kali merebak di Wuhan, tidak berarti bahwa di situlah penyakit tersebut berpindah dari hewan ke manusia," kata dr Michael Ryan, pakar darurat WHO, Senin (3/8/2020).

Michael Ryan mengatakan pada pengarahan rutin COVID-19, bahwa 'studi epidemiologi pengambilan data yang jauh lebih luas' harus dilakukan untuk memahami sepenuhnya hubungan antara kasus-kasus tersebut. Dia menekankan perlunya memulai studi pada kasus Corona yang dilaporkan pertama kali di manusia. Bertujuan untuk secara sistematis mencari sinyal pertama di mana hewan menjadi inang yang menyebarkan virus Corona ke manusia.

Tim ahli WHO melakukan perjalanan ke China dalam persiapan untuk misi internasional demi mengidentifikasi sumber zoonosis COVID-19, telah menyelesaikan misinya baru-baru ini, menurut pakar WHO. Studi selanjutnya akan didasarkan pada investigasi awal yang dilakukan oleh para ahli China di sekitar pasar makanan laut Wuhan.

Ryan juga mencatat bahwa WHO bergerak maju dengan menyetujui tim internasional, dan memastikan bahwa para ahli yang tepat akan tersedia untuk bekerja dengan rekan-rekan China. Demi merancang dan melaksanakan studi lebih lanjut.

Alami Lonjakan Kasus Corona, Prancis Hadapi Ancaman Gelombang Kedua COVID-19

Para ilmuwan memprediksi Prancis mungkin akan dilanda gelombang kedua virus Corona COVID-19 tahun ini. Gelombang kedua ini diprediksi akan terjadi pada musim gugur sekitar bulan September, atau musim dingin di Desember 2020 ini.
Peringatan akan gelombang kedua muncul setelah angka kasus di negara tersebut semakin melonjak. Hal ini terjadi karena dicabutnya kebijakan lockdown demi memperbaiki perekonomian negara.

"Sangat mungkin bahwa kita akan mengalami gelombang epidemi kedua di musim gugur atau musim dingin ini," kata komite ilmiah Prancis yang dikutip dari Reuters, Rabu (5/8/2020).

Menurut komite ilmiah tersebut, jika masih banyak orang yang tidak mematuhi aturan menjaga jarak sosial itu bisa mempengaruhi terjadinya penyebaran virus Corona baru yang lebih banyak dalam waktu dekat, sehingga kasus semakin banyak terjadi.
https://kamumovie28.com/merem-melek-2/

Kenapa Diabetes Banyak Jadi Penyakit Penyerta pada COVID-19? Ini Penjelasannya

Merebaknya wabah virus Corona COVID-19 yang menjadi pandemi di dunia, menimbulkan banyak kekhawatiran di tengah masyarakat. Hal ini terutama dirasakan oleh para penyandang penyakit-penyakit komorbid yang disebut bisa memperburuk kondisi seseorang yang terinfeksi virus Corona, salah satunya adalah diabetes.
Diabetes atau diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang terjadi akibat pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin yang cukup. Dengan kata lain, tidak mampu menggunakan insulin yang telah diproduksi tubuh secara efektif. Bagaimana diabetes ini bisa memperburuk kondisi seseorang yang terinfeksi COVID-19?

Dokter spesialis endokrin, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, mengatakan jika seseorang yang sudah mengidap diabetes kemudian terinfeksi COVID-19, kondisinya sudah fatal. Sebab, orang diabetes itu imunitas atau sistem kekebalan tubuhnya sangat rendah.

"Kalau dia kena diabetes dan COVID-19, itu sudah fatal, nggak bisa kita tolong. Orang diabetes itu imunitasnya rendah, lalu dimasukin COVID-19 akan semakin rentan," jelas dr Roy melalui diskusi daring, Rabu (5/8/2020).

Selain itu, dr Roy juga menyebutkan 4 hal yang menjadi alasan diabetes bisa memperburuk kondisi orang yang terinfeksi COVID-19.

1. Imunitas menurun
Orang yang mengidap diabetes daya tubuhnya atau imunitasnya menurun. Saat titik gula darah tinggi, kemampuan sel-sel yang membuat zat-zat imunitas akan berkurang.

2. Pembuluh darah yang rusak
Pada pengidap diabetes yang sudah lama, pembuluh darahnya rusak. Itu bisa membuat organ-organ tubuh lainnya juga rusak.

3. Faktor usia
Umumnya pengidap diabetes berusia lanjut. Kebanyakan dari mereka berusia di atas 60 tahun, di mana pada kondisi itu membuat kesehatan tubuh semakin memburuk.

"Contohnya nggak mau minum, usia segitu jarang minum. Akibatnya akan membuat stres bertambah, lalu penyakit juga bertambah," kata dr Roy.

4. Adanya penyakit penyerta lainnya
Pada pengidap diabetes, banyak penyakit lain yang mengikuti. Misalnya seperti darah tinggi, kolesterol, dan asam urat. Dengan kondisi ini, orang tersebut akan semakin buruk jika terinfeksi COVID-19.

"Jadi ada penyakit yang ngikut, dia jadi semakin rentan sekali untuk terjadinya perburukan kalau kena (COVID-19)," jelasnya.

Jahe Bisa Dongkrak Libido, Mitos atau Fakta?

 Jahe dikenal sebagai ramuan penghangat dan dipercaya dapat memperbaiki sirkulasi darah di dalam. Bagi kesehatan seksual, jahe juga punya khasiat mendongkrak libido.
Ini diungkap antara lain oleh Simone Matthews, penulis sekaligus pendiri UniversalLifeTools.com. Dikutip dari SBS, Matthews tak sengaja menemukan efek ini saat mengonsumsi jahe untuk mengatasi flu dan pileknya.

"Saya menemukan bahwa saya merasakan semacam keinginan yang lebih besar, untuk berhubungan intim dengan suami saya," katanya.

Ahli bedah saraf Dr Charlie Teo membenarkan bahwa jahe dapat meningkatkan libido. Dia sering menggunakan jahe sebagai obat bagi pria yang mengalami masalah libido.

Sebuah studi diterbitkan dalam jurnal Translational Andrology and Urology tahun 2017 mengatakan jahe banyak digunakan sebagai stimulan peredaran darah. Selain itu, jahe juga dapat membantu pria dewasa meningkatkan libido dan mengobati disfungsi ereksi.

Libido rendah antara lain disebabkan oleh kurangnya asupan mineral. Makanan hangat seperti jahe dan ginseng bisa mengatasi masalah tersebut.
https://kamumovie28.com/bridezilla/