Kamis, 03 September 2020

'George Floyd Challenge' Viral, Tantangan di Medsos yang Bikin Netizen Geram

Semenjak kematian George Floyd, seruan 'Black Lives Matter' atau 'Nyawa Orang Kulit Hitam itu Penting' banyak digunakan sebagai bentuk protes masyarakat terhadap tindakan rasisme. Sayangnya, beberapa orang justru membuat lelucon dari kejadian tersebut melalui sebuah tantangan yang disebut 'George Floyd Challenge'.
Seperti dikutip dari World of Buzz, baru-baru ini muncul tantangan George Floyd yang telah cukup banyak diikuti oleh para pengguna internet. Tantangan itu mengharuskan para pengikutnya untuk memerankan kembali cara George Floyd terbunuh, seperti dalam videonya yang viral di internet.

Foto-foto tantangan yang memperlihatkan salah satu orang berlutut di atas leher orang lainnya itu lalu banyak beredar di media sosial dan menimbulkan banyak perdebatan. Tidak sedikit netizen yang meminta para pelaku 'George Floyd Challenge' itu segera diidentifikasi.

"Ini SANGAT MENJIJIKAN, dan jika kamu berpikir bahwa ini lucu, kamu mungkin memiliki masalah. Untuk orang-orang yang saya ikuti jika saya mendapatkanmu melakukan ini #GeorgeFloydChallenge maka saya sendiri akan mengacaukanmu. #BlackLivesMatter," kata salah seorang pengguna Twitter.

"Bagaimana mungkin saat orang sedang hampir mati di luar, seluruh komunitas afro mengatakan dengan keras, bahwa #CukupSudahCukup, dan kita berjuang untuk hak-hak kita & menuntut perubahan sosial tentang bagaimana kekuasaan semestinya. Kamu datang dengan tantangan menjijikkan ini #GeorgeFloydChallenge ? MEMALUKAN," komentar pengguna Twitter lainnya.

Menurut NY Post tren ini awalnya berasal dari tiga orang remaja Inggris yang ditangkap dan diinvestigasi karena berpose mirip dengan cara George Floyd meninggal. Ketiganya tersebut dituduh telah melakukan kejahatan dengan kebencian.

Tidak lama setelahnya, banyak foto-foto dengan pose serupa menyebar di media sosial dengan tulisan "George Floyd Challenge." Untungnya saat ini tren tersebut mulai mereda karena sudah tidak ditemukan foto-foto baru lagi terkait tantangan tersebut.

Sinopsis The Man from U.N.C.L.E. di Trans TV dan Fakta Menariknya

 Bioskop Trans TV akan menghadirkan film The Man from U.N.C.L.E. malam ini, Jumat (5/6/2020), pada pukul 21.30. Sebelum menyaksikan, simak dulu sinopsis dan fakta menariknya.
Dirilis pada 2015, The Man from U.N.C.L.E. merupakan film yang diangkat dari serial berjudul sama yang nge-hits di era 1960-an. Adalah Guy Ritchie, sutradara kenamaan yang dipercayakan untuk menggarap film bergenre laga komedi ini.

Deretan aktor papan atas terlibat di film The Man from U.N.C.L.E. Mereka di antaranya Henry Cavill, Alicia Vikander, Hugh Grant dan Armie Hammer.

The Man from U.N.C.L.E. berkisah tentang seorang agen CIA dan agen KGB yang harus bekerja sama setelah lama bertentangan. Misi utama mereka adalah menghentikan organisasi kriminal internasional yang misterius.

Aksi yang mendebarkan dengan bumbu humor serta deretan gaya vintage yang memukau menjadi daya tarik tersendiri di film berdurasi 116 menit ini. Menurut penilaian IMDb, The Man from U.N.C.L.E. mendapat rating yang lumayan bagus, yakni 7.3 dari 10 bintang.

Fun Facts:

1. Bertubuh atletis, Henry Cavill mengaku lega karena tak ada adegan yang mengharuskannya telanjang dada di The Man from U.N.C.L.E. Aktor yang pernah memerankan Superman ini senang bisa fokus pada performanya berakting.

2. Armie Hammer mempersiapkan perannya sebagai Illya Kuryakin dengan sangat matang. Aktor nomine Oscars ini bahkan menyaksikan lagi serial asli The Man from U.N.C.L.E.

3. Tom Cruise sempat mengikuti casting untuk tokoh utama Napoleon Solo yang diperankan oleh Henry Cavill. Namun, Tom Cruise 'drop-out' karena memilih fokus pada film Mission: Impossible - Rogeu Nation.
https://nonton08.com/x-tra-absurd/

Seperti Ini Kondisi Salon di Era New Normal

Sejumlah negara saat ini telah melonggarkan lockdown. Berbagai tempat seperti mall hingga salon di beberapa negara bahkan sudah buka. Seperti salon-salon di New York yang sudah diizinkan kembali dibuka oleh pemerintah. Sejumlah salon di sana memberikan gambaran bagaimana kondisi salon yang dibuka kembali di era new normal ini.

Pemilik salon Rivera's Hair, Jose dan Maria Rivera menceritakan bagaimana keadaan salonnya kini di masa new normal setelah lebih dari dua bulan tutup. Ada banyak perubahan yang kini ditetapkan pihak salon.

Sebelum dibuka, seluruh isi toko dibersihkan dan disemprot sanitizer untuk keamanan dan kenyamanan klien. Rivera Salon bahkan menyediakan cape (jubah salon) yang sekali pakai. Kursi tunggu disingkirkan, dan tidak lagi menjual produk dan aksesori rambut.

Seluruh pekerja dan pelanggan wajib menggunakan masker, dengan kapasitas 50% orang yang berada di dalam ruangan. Klien harus berjarak enam kaki dengan klien lainnya.

Sejumlah perawatan pun ditiadakan. Untuk saat ini hanya diizinkan memotong rambut, mengecat, dan styling. Facial dan mencukur jenggot tidak bisa lagi.

Di awal pembukaan, salon Rivera ramai pengunjung, bahkan sudah ada yang mengantre di depan salon sejak pukul 9 pagi, padahal salon baru dibuka pukul 10 pagi.

Sementara di salon Scott Miller, pihak salon meminta customer untuk membuat janji terlebih dahulu sebelum datang ke gerai. Pihak salon pun meminta klien datang dengan kondisi rambut yang sudah keramas untuk mempersingkat waktu kontak.

Semua tamu wajib menggunakan masker dan disediakan hand sanitizer. Ada tiga pertanyaan terkait kesehatan yang perlu dijawab, dan pengecekan suhu tubuh. Servis spa seperti perawatan kuku, facial, dan pijat saat ini masih ditutup. Rencananya baru dibuka pada fase ketiga.

Di Indonesia sendiri, salon, spa dan barbershop juga akan segera dibuka. Jika melihat timeline pemerintah terkait skenario pemulihan ekonomi, pembukaan salon akan dilakukan evaluasi pada 15 Juni 2020 mendatang. Sama seperti di Amerika Serikat, salon di Indonesia pun bisa beroperasi lagi dengan protokol new normal.

"Salon, salon kecantikan, dan spa akan diizinkan untuk beroperasi lagi dengan personel harus menggunakan masker dan sarung tangan. Para pegawai juga harus sering mencuci tangan dan membersihkan alat-alat mereka dengan cairan desinfektan," demikian aturan dari Surat Keputusan Mendagri.

'George Floyd Challenge' Viral, Tantangan di Medsos yang Bikin Netizen Geram

Semenjak kematian George Floyd, seruan 'Black Lives Matter' atau 'Nyawa Orang Kulit Hitam itu Penting' banyak digunakan sebagai bentuk protes masyarakat terhadap tindakan rasisme. Sayangnya, beberapa orang justru membuat lelucon dari kejadian tersebut melalui sebuah tantangan yang disebut 'George Floyd Challenge'.
Seperti dikutip dari World of Buzz, baru-baru ini muncul tantangan George Floyd yang telah cukup banyak diikuti oleh para pengguna internet. Tantangan itu mengharuskan para pengikutnya untuk memerankan kembali cara George Floyd terbunuh, seperti dalam videonya yang viral di internet.

Foto-foto tantangan yang memperlihatkan salah satu orang berlutut di atas leher orang lainnya itu lalu banyak beredar di media sosial dan menimbulkan banyak perdebatan. Tidak sedikit netizen yang meminta para pelaku 'George Floyd Challenge' itu segera diidentifikasi.
https://nonton08.com/the-amazing-spider-man-2/