Sabtu, 03 Oktober 2020

Tersedia Pekan Depan, Ini Dia Obat Corona yang Dijual Indofarma

 Holding BUMN Farmasi ikut ambil bagian dalam program penanggulangan COVID-19 atau beken disebut Corona. Setelah PT Kimia Farma Tbk yang sedang menyiapkan vaksin, kali ini PT Indofarma Tbk akan memasarkan obat anti-Corona bernama DESREM.

Berdasarkan surat yang diperoleh detikcom, Informasi tentang DESREM ini ditujukan pihak Indofarma kepada profesor, dokter dan apoteker. Berikut isi surat tersebut:


Sebagai grup BUMN farmasi kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19. Bersama ini kami sampaikan bahwa DESREM sudah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk.


DESREM disetujui untuk penggunaan emergensi pada pasien COVID-19 usia dewasa dan remaja (usia 12 tahun atau lebih yang memiliki berat badan 40 kg atau lebih), dan merupakan pasien COVID-19 berat yang dirawat inap di rumah sakit.


Berikut adalah informasi detail mengenai DESREM:


Zat aktif: Remdesivir


Nama: DESREM


Komposisi: Tiap vial mengandung Remdesivir 100 mg


Bentuk sediaan: Serbuk injeksi liofiliasi


Kemasan: Dus, 1 vial@100 mg


Produsen: Mylan Laboratories Limited, Bangalore, India


Atas lisensi dari: Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America


Distributor: PT Indofarma Global Medika untuk PT Indofarma Tbk


detikcom pun mengonfirmasi obat Corona tersebut kepada Dirut Indofarma, Arief Pramuhanto. Menurut Arief, obat tersebut akan tersedia mulai minggu depan.


"Iya sudah tersedia mulai minggu depan. Kamis atau Jumat minggu depan," ujarnya kepada detikcom, Jumat malam (2/10/2020).


Sebelumnya ada PT Kalbe Farma Tbk mengumumkan distribusi antivirus Covifor (remdesivir) untuk pasien COVID-19 di Indonesia. Obat tersebut diimpor dari perusahaan asal India, Hetero melalui anak perusahaannya bernama PT Amarox Pharma Global.


Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius selaku distributor menjelaskan Covifor dijual di Indonesia seharga Rp 3 juta per dosis.


"Mengenai harga, bahwa harga memang saat ini sekitar Rp 3 juta," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

https://indomovie28.net/good-people-2/


BUMN Farmasi Bagi-bagi Tugas Garap Vaksin Corona


 Indonesia makin agresif menambah pasokan vaksin Corona sebagai salah satu cara menghabisi pandemi COVID-19. Beberapa pihak telah ditunjuk untuk bergerak cepat mengembangkan vaksin ini.

Baru-baru ini, pemerintah kembali menunjuk 2 BUMN Farmasi lainnya untuk turut mengembangkan vaksin Corona. Adapun perusahaan farmasi yang ditunjuk adalah Kimia Farma dan Indofarma.


Berikut pembagian tugas masing-masing BUMN Farmasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin Corona:


1. Bio Farma

Bio Farma diberi tugas untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin COVID-19. Dalam hal ini, Bio Farma akan bekerja sama dengan Sinovac, perusahaan asal China dan Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI). Sinovac berperan untuk transfer bibit vaksin dan teknologi sedangkan CEPI untuk membantu Indonesia membangun pabrik vaksin COVID-19 di Bandung.


Uji klinis atas vaksin itu akan dilakukan bersama Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Saat ini, Bio Farma diketahui telah melakukan uji klinis fase III vaksin Corona Sinovac di Bandung, Jawa Barat. Uji klinis ini dijadwalkan berjalan selama 6 bulan dan diperkirakan selesai pada Januari 2021. Ditargetkan vaksin ini bisa diproduksi pada kuartal pertama 2021.


2. Kimia Farma

PT Kimia Farma akan bekerja sama dengan G42 Healthcare AI Holding Rsc Ltd. asal Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama keduanya fokus untuk mengembangkan produk-produk vaksin, termasuk vaksin COVID-19.


Selain itu, keduanya juga akan mengembangkan produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan uji klinis, serta pemasaran dan distribusinya. Pada kuartal III-2021 mendatang, G42 berencana mengirimkan 10 juta dosis vaksin COVID-19 yang kini tengah menjalani uji klinis tahap III ke manusia di Abu Dhabi.


"Sebagai hasil pertemuan, kami berdua menyaksikan pertukaran dokumen kerja sama yang telah ditandatangani antara pertama nota kesepahaman antara PT Kimia Farma dengan G42 Healthcare Holding tentang kerja sama pengembangan produk-produk vaksin," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2020).


3. Indofarma

PT Indofarma juga akan berkolaborasi dengan G42. Keduanya fokus untuk pengadaan test kit intelligence dengan teknologi berbasis laser dan AI untuk screening COVID-19. Alat tersebut akan membantu melakukan tracing untuk orang-orang yang terpapar virus COVID-19.


"Kami berdua tidak hanya membahas kerja sama yang sedang berjalan saat ini, namun kerja sama yang lebih strategis untuk jangka panjang, misalnya penelitian bersama menggunakan AI tidak saja untuk mendeteksi COVID-19 namun juga penyakit lainnya," ungkap Retno.

https://indomovie28.net/extinction/


Kamis, 01 Oktober 2020

Efek Samping Remdesivir, Obat COVID-19 yang Sudah Disetujui BPOM

 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan obat remdesivir untuk pasien COVID-19 di Indonesia. Total ada 25 pasien yang akan menjalani uji coba remdesivir terlebih dahulu.

Spesialis paru dari RS Persahabatan, dr Erlina Burhan MSc, SpP, menjelaskan ada efek samping dari remdesivir. Efek samping disebut dapat mempengaruhi beberapa organ tubuh.


"Jadi efek samping dari remdesivir ini adalah diduga akan mempengaruhi hati atau liver dan juga ginjal," jelas dr Erlina Burhan dalam konferensi pers Kalbe dan PT Amarox Pharma Global, Kamis (1/10/2020).


"Oleh sebab itu pada uji coba yang akan kita lakukan, kita akan mengeluarkan pasien-pasien dengan masalah liver dan juga sakit ginjal," lanjutnya.


Maka dari itu, dr Erlina menyebut ada beberapa kriteria yang ditetapkan untuk pasien COVID-19 yang menerima uji klinis ini. Salah satunya usia harus di atas 18 tahun.


Berikut detail syarat pasien penerima obat remdesivir:


- Pasien berusia di atas 18 tahun

- Terkonfirmasi positif COVID-19

- Pasien-pasien dengan gejala berat

- Saturasi oksigen di bawah 94 persen

- Pasien bersedia menandatangani sukarela ikut penelitian


Sementara pasien yang di-eksklusi:


- Pasien dengan riwayat alergi

- Pasien dengan kelainan liver

- Pasien dengan kelainan ginjal

- Pasien yang sudah atau sedang menjalani atau mendapat obat penelitian lainnya

https://indomovie28.net/assassins-run-2/


Imunisasi Balita Terganggu COVID-19, Program Indonesia Emas 2045 Terancam


Sebagian besar pelayanan kesehatan di Indonesia terganggu oleh pandemi COVID-19. Dilaporkan sebanyak 83,9 persen pelayanan kesehatan tidak bisa berjalan dengan optimal, termasuk posyandu.

Hal ini membuat masa depan jutaan anak Indonesia terancam, baik dari sisi kesehatan maupun tumbuh kembangnya. Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan, jika kondisi ini terus berlangsung maka program Indonesia emas 2045 bisa terancam.


"Ada 25 juta balita terancam untuk dua hal ini, yakni imunisasi yang turun dan kualitas tahan balita yang kurang baik," kata Ede dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).


"Ketika menyambut sebuah bangsa lahir yang baru adalah bagaimana kita menyambut kehadiran seorang anak, memberikan gizi yang baik, diberikan imunisasi yang komplit, karena ini tahap balita yang sangat kritikal, karena ini dapat memberikan dampak yang sangat panjang pada pendidikan dan perkembangan intelektual lainnya," jelasnya.


Lebih lanjut, Ede menjabarkan saat ini pelaksanaan imunisasi pada balita menurun hingga 35 persen. Sebanyak 84 persen fasilitas kesehatan juga melaporkan pelayanan imunisasinya terganggu. "Layanan imunisasi di posyandu (90 persen) dan puskesmas (65 persen) terdampak COVID-19," ucap Ede.


"Mengapa penurunan ini berbahaya... Risiko anak meninggal karena penyakit infeksi juga semakin tinggi, kualitas SDM juga akan semakin rendah, itulah mengapa kami menyampaikan bonus demografi dan juga Indonesia emas terancam," tegasnya.


Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih pun merasa khawatir jika ketidakseimbangan pelayanan kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini terjadi secara terus-menerus, maka bisa menimbulkan dampak kesehatan lainnya di masa yang akan datang.


"Kalau ini terjadi, maka dampak kesehatan masyarakat berikutnya akan menjadi masalah bagi kita semua," ujar dr Daeng dalam kesempatan yang sama.

https://indomovie28.net/wrath-of-the-titans-2/