Jumat, 13 November 2020

Gatot Brajamusti Meninggal, Ada Riwayat Stroke dan Diabetes

  - Aa Gatot Brajamusti meninggal dunia karena sakit. Sang anak, Suci Patia, mengabarkan hal tersebut lewat Instagram Stories miliknya.

"Selamat menuju keabadian papa sayang. Usia tak lagi ada, namun papa akan bersemayam hidup dalam hati ini selamanya," tulis Suci Patia.


Mangan guru spiritual Reza Artamevia ini disebut sudah sakit sejak lama. Namun tidak disebutkan penyakit apa yang diidap sebelum meninggal.


Pada 2018, Aa Gatot sempat mengalami stroke ringan yang membuatnya sulit berjalan. Ketika itu, ia sampai harus menggunakan kursi roda.


Sedangkan pada 2017, pengacaranya Achmad Rifai menyebut ada riwayat asma dan diabetes. Kala itu, kondisi tersebut sempat mengganggu agenda persidangan.


"Gatot menderita diabetes sama asma. Itu sudah dari dulu. Otomatis kondisi dia di dalam lapas tidak bebas dengan udara seadanya, kondisi kesehatan menyesuaikan," sebut sang pengacara kala itu.


Aa Gatot meninggal pada Minggu (8/11/2020) pada pukul 16:11 WIB. Kabag Humas dan protokol Ditjen PAS Rika Apriyanti menyebut ada keluhan hipertensi dan gula darah tinggi.


"Yang bersangkutan dirujuk ke RS Pengayoman Jakarta hari ini dengan keluhan hipertensi dan gula darah tinggi," katanya, Minggu (8/11/2020).

https://kamumovie28.com/movies/nice-sister-in-law/


Gatot Brajamusti Meninggal dengan Riwayat Stroke, Kenali Faktor Risikonya


 Terpidana kasus narkoba Gatot Brajamusti meninggal dengan riwayat stroke. Sebelum meninggal, ia disebut mengalami hipertensi dan tekanan darah tinggi.

Hal itu diungkap oleh Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Rika Apriyanti. "Yang bersangkutan dirujuk ke RS Pengayoman Jakarta hari ini dengan keluhan hipertensi dan gula darah tinggi," katanya, Minggu (8/11/2020).


Sebelumnya, Gatot yang merupakan mantan guru spiritual Reza Artamevia ini memang memiliki riwayat stroke ringan dan diabetes. Dalam beberapa kesempatan, ia sampai harus menggunakan kursi roda.


Sedikitnya ada 2 tipe stroke yang dikenal. Yang paling umum adalah stroke ischemic, yang terjadi karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di otak. Penumpukan lemak di pembuluh darah merupakan salah satu penyebabnya.


Tipe yang kedua adalah stroke hemorrhagic, yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu pemicunya.


Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor risiko stroke yang perlu diwaspadai.


Faktor risiko

Faktor gaya hidup:

Obesitas

Kurang olahraga

Minuman keras

Penyalahgunaan obat terlarang

Faktor medis:

Tekanan darah tinggi

Riwayat merokok

Kolesterol tinggi

Diabetes

Berbagai masalah jantung dan pembuluh darah

Riwayat dalam keluarga.


Dialami Gatot Brajamusti Sebelum Meninggal, Ini Kaitan Gula Darah-Hipertensi


 Gatot Brajamusti meninggal dengan riwayat stroke, Minggu (8/11/2020). Sebelum meninggal ia disebut mengalami hipertensi dan gula darah tinggi.

"Yang bersangkutan dirujuk ke RS Pengayoman Jakarta hari ini dengan keluhan hipertensi dan gula darah tinggi," kata Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS Rika Apriyanti, Minggu (8/11/2020).


"Yang bersangkutan memiliki riwayat stroke," sebutnya.


Diabetes yang dicirikan dengan kadar gula darah tinggi diketahui merupakan faktor risiko berbagai masalah jantung dan pembuluh darah, termasuk stroke dan hipertensi. Berbagai penyakit ini bisa saling mempengaruhi.


"Tingginya kadar gula dalam tubuh merusak pembuluh darah hingga lebih mudah terjadi serangan jantung," kata pakar penyakit kardiovaskular Dr dr Eka Ginanjar, SpPD, KKV, FINASIM, FACP, FICA, dalam perbincangan dengan detikcom akhir 2019.


Selain itu, dikutip dari Medicalnewstoday, hipertensi dan diabetes memiliki faktor risiko yang sama. Di antaranya:


Obesitas

Radang

Stres oksidatif

Resistensi insulin.

Sebuah riset tahun 2012 menyebut 30 persen pasien diabetes tipe 1 dan 50-80 persen pasien diabetes tipe 2 juga memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ada 3 hal yang membuat keduanya saling berhubungan.


Pembuluh darah jadi tidak elastis

Cairan dalam tubuh meningkat, terutama jika diabetes sudah mempengaruhi fungsi ginjal

Resistensi insulin berpengaruh pada terjadinya hipertensi.

https://kamumovie28.com/movies/obscene-a-portrait-of-barney-rosset-and-grove-press/

WHO Beri Panggung untuk Terawan, Kemenkes Klaim Sukses Tangani COVID-19

  Setelah sekian lama jarang muncul di depan publik, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendadak jadi perbincangan. Organisasi kesehatan dunia WHO mengundangnya dalam konferensi pers virtual.

Sesi konferensi pers tersebut juga dihadiri Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. Menteri kesehatan dari 3 negara lain yakni Thailand, Afrika Selatan, dan Uzbekistan, juga turut diundang untuk berbagi pelajaran.


Kabar soal undangan ini ramai diperbincangkan karena Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Oscar Primadi menilainya sebagai apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi virus Corona.


"Tentunya ini merupakan kesempatan baik, Indonesia sudah dipandang berhasil dalam mengendalikan pandemi COVID-19 ini dan WHO secara khusus mengundang bapak Menteri Kesehatan, bersama Dirjen WHO Tedros untuk sharing dan memberikan informasi bagaimana Indonesia mampu mengendalikan pandemi ini dengan baik," katanya dalam rilis untuk media.


Sementara dalam undangannya, WHO meminta Menkes Terawan untuk membagikan pelajaran dari pelaksanaan IAR (Intra Action Review) nasional yang telah dilakukan.


IAR Bukan Ukuran Sukses


Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko menjelaskan bahwa IAR merupakan perencanaan kegiatan dalam menangani pandemi. Perencanaan ini nantinya akan di-review oleh WHO.


Soal klaim keberhasilan menangani COVID-19 sebagaimana disampaikan Kemenkes, Miko memberikan sejumlah catatan. Salah satunya soal testing yang masih perlu ditingkatkan, begitu juga dengan karantina.


"Kemudian pelayanan kesehatannya masih terbatas, maka kemungkinan case fatality rate (CFR) masih tinggi di Indonesia karena keterbatasan ventilator, dan rumah sakit," jelasnya.


Apa yang disampaikan Menkes Terawan dalam konferensi pers tersebut? Klik halaman selanjutnya.


Menkes Terawan dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat (6/11/2020) tersebut memaparkan sejumlah upaya yang dilakukan dalam penanganan COVID-19. Di antaranya termasuk kerja sama 9 pilar utama.


"Satu, komando koordinasi, dua, komunikasi risiko dan pemberdayaan komite, ketiga, surveilans atau pengawasan, keempat, pintu masuk internasional, kelima, laboratorium, keenam, pengendalian infeksi, ketujuh, manajemen, kedelapan, dukungan operasional dan logistik, kesembilan, pemeliharaan layanan kesehatan," ungkap Menkes Terawan.


Kemunculan Menkes Terawan di konferensi pers WHO banyak diperbincangkan karena selama ini dianggap jarang tampil di depan publik, terutama di media massa. Presenter Najwa Shihab dalam salah satu videonya mengkritik ketidakhadiran Menkes Terawan dengan mewawancarai bangku kosong.

https://kamumovie28.com/movies/natalie/


Gatot Brajamusti Meninggal, Ada Riwayat Stroke dan Diabetes


 - Aa Gatot Brajamusti meninggal dunia karena sakit. Sang anak, Suci Patia, mengabarkan hal tersebut lewat Instagram Stories miliknya.

"Selamat menuju keabadian papa sayang. Usia tak lagi ada, namun papa akan bersemayam hidup dalam hati ini selamanya," tulis Suci Patia.


Mangan guru spiritual Reza Artamevia ini disebut sudah sakit sejak lama. Namun tidak disebutkan penyakit apa yang diidap sebelum meninggal.


Pada 2018, Aa Gatot sempat mengalami stroke ringan yang membuatnya sulit berjalan. Ketika itu, ia sampai harus menggunakan kursi roda.


Sedangkan pada 2017, pengacaranya Achmad Rifai menyebut ada riwayat asma dan diabetes. Kala itu, kondisi tersebut sempat mengganggu agenda persidangan.


"Gatot menderita diabetes sama asma. Itu sudah dari dulu. Otomatis kondisi dia di dalam lapas tidak bebas dengan udara seadanya, kondisi kesehatan menyesuaikan," sebut sang pengacara kala itu.


Aa Gatot meninggal pada Minggu (8/11/2020) pada pukul 16:11 WIB. Kabag Humas dan protokol Ditjen PAS Rika Apriyanti menyebut ada keluhan hipertensi dan gula darah tinggi.


"Yang bersangkutan dirujuk ke RS Pengayoman Jakarta hari ini dengan keluhan hipertensi dan gula darah tinggi," katanya, Minggu (8/11/2020).

https://kamumovie28.com/movies/fishing-naked/