Selasa, 17 November 2020

Sentilan Satgas COVID-19 Soal Kerumunan Massa Sambut Kepulangan Habib Rizieq

 Pada Selasa (10/11/2020) kemarin, Habib Rizieq Syihab tiba di Indonesia, tepatnya di Bandara Soekarno-Hatta. Para pendukung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut berbondong-bondong dan berkerumun untuk menyambut kedatangannya. Ini tentunya membuat mereka berkumpul dalam jumlah yang sangat besar.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, hal ini akan membuat masyarakat semakin sulit untuk mencegah risiko penularan virus Corona.


"Kerumunan menyulitkan kita untuk bisa jaga jarak, ditambah jika tidak menggunakan masker akan meningkatkan risiko penularan yang lebih besar lagi," ujar Prof Wiku saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.


Jika masyarakat terus lalai dan tidak peduli terhadap kondisi pandemi saat ini, lanjut Prof Wiku, penularan akan terus terjadi dan bisa membahayakan banyak nyawa. Tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga orang lain yang berada di sekitarnya.


"Saya imbau bagi seluruh elemen masyarakat agar memiliki kepedulian bahwa kita masih berada dalam kondisi pandemi COVID-19," kata Prof Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB.


Jika ikut melakukan atau terjebak dalam kerumunan, apa perlu melakukan isolasi mandiri?

Diwawancara secara terpisah, Dr Sholah Imari, MSc, dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), mengatakan tidak perlu melakukan isolasi mandiri, kecuali orang tersebut melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19.


"Yang penting adalah kewaspadaan diri. Semua dari kita berisiko, ketika kita semakin banyak kontak dengan orang lain, maka akan semakin besar risiko tertular," jelasnya.


"Tindakannya, jangan menyembunyikan diri kalau misalnya dia sakit. Mesti konsultasi dan pemeriksaan sampai tuntas untuk memastikan dirinya tertular atau tidak," tegas Dr Sholah.

https://cinemamovie28.com/movies/seduction/


Kematian Relawan Vaksin COVID-19 Sinovac di Brasil Disebut Bunuh Diri


Otoritas kesehatan Brasil, Anvisa, saat ini dilaporkan menangguhkan uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac di San Paulo, Brasil. Alasan pemberhentian disebut adanya dugaan efek samping serius yang ditimbulkan vaksin COVID-19 buatan China tersebut.

Dikutip dari Reuters, pemerintah San Paulo, tempat uji klinis dilakukan, menyebut kematian relawan vaksin Sinovac merupakan kasus bunuh diri dan saat ini tengah diselidiki. Laporan polisi tentang insiden itu dilihat langsung oleh Reuters.


Penangguhan tersebut semakin meningkatkan ketegangan antara Presiden Brasil Jail Bolsonaro dan Gubernur San Paulo Joao Doria, yang telah menggantungkan ambisi politiknya pada vaksin China yang ia rencanakan untuk diluncurkan di negara bagiannya pada awal Januari, dengan atau tanpa bantuan federal.


Anvisa mengatakan akan terus melakukan penangguhan dan tidak memberikan indikasi berapa lama itu akan berlangsung. Anvisa menegaskan keputusan tersebut tidak terkait politik namun murni masalah teknis.


Menteri Kesehatan San Paulo, Jean Gorinchteyn, mengatakan kematian relawan tidak berhubungan dengan vaksin COVID-19 Sinovac.


"Kami memiliki peristiwa eksternal yang membuat regulator diberitahu. Vaksin ini aman,"kata Gorinchteyn.


Meski demikian pihak Anvisa mengatakan, informasi awal yang mereka terima tidak menyebutkan bahwa kematian relawan adalah kasus bunuh diri.


"Kami tidak punya pilihan selain menangguhkan uji klinis mengingat kejadian tersebut," kata kepala Anvisa, Antônio Barra Torres.


Sementara itu Dimas Covas, kepala lembaga penelitian medis Sao Paulo, Butantan, yang melakukan uji coba Sinovac, mengatakan vaksin itu tidak menunjukkan efek samping yang serius.

https://cinemamovie28.com/movies/ten-brothers/

Jumat, 13 November 2020

Benarkah Morning Sex Setara Olahraga? Cek di Sini

 Aktivitas bercinta tak selalu harus dilakukan malam hari. Seks di pagi hari juga memiliki beragam manfaat di baliknya. Selain bisa menjadi aktivitas olahraga di pagi hari, ada sederet manfaat yang jarang diketahui.

Dikutip dari Insider, berikut 5 manfaat yang didapat dari rutinitas morning sex:


1. Dapat meningkatkan hubungan dengan pasangan

Salah satu manfaat utama dari seks pagi adalah meningkatkan hubungan positif antara pasutri. Meluangkan waktu untuk berhubungan intim adalah cara nyata untuk memprioritaskan hubungan dengan pasangan Anda.


2. Membuat mood lebih baik

Seks di pagi hari dapat memunculkan hormon oksitosin yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari otak. Hormon ini akan memuncak bagi pasutri selama orgasme, sehingga memberi kepuasan dan menurunkan tingkat stres.


3. Seks pagi hari setara dengan olahraga ringan

Olahraga ringan di pagi hari lewat seks dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta menghilangkan stres. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa seks pagi hari juga membakar 5 kalori per menit.


4. Seks pagi hari adalah waktu terbaik

Seks pagi hari dapat membuat wanita mengalami orgasme yang lebih kuat dari biasanya. Selain itu, seks pagi hari juga dapat meningkatkan testosteron pada pria yang dapat menyebabkan ereksi yang lebih tahan lama.


5. Tubuh terasa segar

Saat berhubungan intim di pagi hari, tubuh melepaskan oksitosin dan betaendorfin yang dapat membuat pasutri terlihat lebih awet muda. Selain itu, manfaat lainnya untuk melancarkan peredaran darah guna membantu membangun otot dan tulang.

https://nonton08.com/movies/lazy-hazy-crazy/


Diumumkan Hari Ini, Apa yang Akan Dikerjakan Satgas COVID-19 Joe Biden?


 Joe Biden, presiden terpilih Amerika Serikat, menempatkan penanganan COVID-19 sebagai prioritas. Direncanakan hari ini ia akan mengumumkan 12 anggota satuan tugas untuk menangani pandemi.

Selama kampanye, Biden banyak mengkritik presiden sebelumnya Donald Trump soal penanganan pandemi. Saat ini, COVID-19 telah menewaskan 237 ribu orang di AS.


Jumlah kasus baru belakangan ini juga mengalami lonjakan di Amerika Serikat. Total kasus di negara tersebut saat ini makin mendekati 10 juta.


Biden dalam pidato kemenangan menegaskan COVID-19 akan mendapat prioritas.


"Pekerjaan kita dimulai dengan membuat COVID terkendali," tegas Biden, Minggu (8/11/2020).


"Kita tidak bisa memperbaiki ekonomi, mengembalikan vitalitas, atau menikmati momen paling berharga, memeluk cucu, ulang tahun, menikah, wisuda, dan semua momen yang berarti bagi kita, hingga kita berhasil membuat virus terkendali," lanjutnya.


Satgas COVID-19 Biden akan mengerjakan cetak biru untuk meng-contain atau mengendalikan penyakit tersebut saat presiden baru mulai resmi menjabat. Satgas akan dipimpin oleh 3 orang yakni mantan pejabat kesehatan Viviek Murthy, mantan komisioner Food and Drug Administration David Kessler, dan Dr Marcella Nunez-Smith dari Yale University.


Tim tersebut akan dinamakan Transition Advisor. Para pakar dan ilmuwan akan mendapat tempat utama di tim tersebut.


"Rencana tersebut akan dibangun di atas landasan sains. Akan dibangun dengan kasih sayang, empati, dan perhatian," kata Biden.

https://nonton08.com/movies/laura-sex-partner/