Kamis, 03 Desember 2020

Fakta-fakta Pesta Seks Swinger Berujung Ledakan COVID-19

 Pesta seks swinger atau tukar pasangan di Amerika Serikat berbuntut ledakan virus Corona. Setidaknya 41 dari 300 peserta dinyatakan positif COVID-19.

Bob Hannaford, penyelenggara pesta tersebut, mengaku sudah melakukan tindakan pencegahan COVID-19. Di antaranya dengan menyediakan gelang yang menunjukkan bahwa seseorang telah memiliki antibodi.


Upaya pencegahan lainnya adalah dengan mewajibkan para peserta untuk menjaga jarak dalam antrean dan mengenakan masker.


"Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan mengadakan acara ini lagi. Padahal sebagian besar dari 41 kasus positif sebagian besar merupakan kasus asimtomatik atau sangat ringan," kata Hannaford dikutip dari Fox Live, Rabu (2/12/2020).


Swinger sendiri merupakan fantasi seks yang terbilang ekstrem. Beberapa orang saling bertukar pasangan untuk mendapatkan kepuasan seksual, yang tentunya sangat berisiko menularkan berbagai masalah kesehatan.


Dikutip dari Insider, berikut 3 fakta tentang swinger yang perlu diketahui:


1. Apa itu swinger?

Swinger atau yang dikenal dengan perilaku seks bertukar pasangan adalah kecenderungan untuk mendapatkan kepuasan seksual saat bertukar pasangan. Hal ini didapat ketika pelaku melihat atau melakukan hubungan seks bersama pasangan lain.


2. Alasan pelaku swinger serta risiko setelahnya

Alasan pelaku melakukan swinger karena mereka merasa tidak puas dengan pasangan sendiri. Perilaku seks ini bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi pelaku, seperti herpes, HIV, dan klamidia.

https://movieon28.com/movies/original-sin/


3 Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan, Anda yang Mana?


 Posisi tidur Anda berperan besar dalam kualitas tidur Anda. Bisa saja Anda sakit karena salah posisi tidur.

Meluangkan waktu untuk melatih diri secara bertahap untuk tidur dalam posisi baru bisa menjadi rahasia untuk meningkatkan kualitas tidur Anda. Namun, jika itu adalah sesuatu yang Anda tidak nyaman, jangan stres karenanya.


Anda juga dapat mencoba mengubah posisi tidur favorit Anda untuk memastikan Anda mendapatkan hasil yang maksimal.


Berikut posisi tidur yang baik untuk kesehatan dilansir healthline:



1. Posisi Seperti Janin

Ada alasan mengapa ini adalah posisi tidur paling populer. Posisi seperti janin memiliki banyak manfaat.


Tidak hanya bagus untuk nyeri punggung bawah, tidur dalam posisi janin dapat membantu mengurangi dengkuran.


Sayangnya, tidur dalam posisi janin memiliki beberapa kelemahan. Pastikan postur tubuh Anda rileks. Jika tidak, posisi nyaman Anda dapat membatasi pernapasan dalam saat Anda tidur.


Selain itu, jika Anda mengalami masalah dengan nyeri sendi atau kekakuan, tidur dengan posisi janin yang ketat dapat membuat Anda sakit di pagi hari.


2. Tidur Miring

Tidur miring sebenarnya cukup baik untuk Anda. Tidur tipe ini dapat membantu mengurangi dengkuran.


Selain itu tidur miring baik untuk pencernaan Anda dan bahkan mungkin mengurangi mulas.


Disarankan untuk menempatkan bantal di antara kaki bagian bawah. Hal ini akan membantu menyelaraskan pinggul dengan lebih baik untuk menghindari nyeri punggung bawah.



3. Telentang

Tidur telentang menawarkan manfaat kesehatan paling banyak. Tidak hanya membuatnya lebih mudah untuk melindungi tulang belakang Anda, posisi tidur yang baik ini juga dapat membantu meredakan nyeri pinggul dan lutut.


Tidur tipe ini menggunakan gravitasi untuk menjaga tubuh Anda tetap sejajar di atas tulang belakang, yang dapat membantu mengurangi tekanan yang tidak perlu pada punggung atau persendian Anda. Ketika Anda sedang hamil besar, posisi telentang satu-satunya yang terbaik untuk tidur.


Bantal di belakang lutut Anda dapat membantu menopang lekuk alami punggung.


Selain itu, jika khawatir kulit Anda akan terlihat segar, tidur telentang melindunginya dari bantal atau kerutan yang disebabkan oleh gravitasi.


Di sisi lain, tidur telentang bisa jadi sulit bagi Anda yang suka mendengkur. Bisa juga sulit bagi siapa saja yang sudah berjuang dengan sakit punggung.


Selain posisi tidur Anda harus mempraktikan beberapa hal seperti:


1. Membersihkan Tempat Tidur


2. Hindari Kafein Berlebih


3. Berolahraga Secara Teratur

https://movieon28.com/movies/the-english-patient/

3 Bulan Usai Suntik, Apa Kabar Para Relawan Vaksin COVID-19 di Bandung?

 Relawan uji klinis kandidat vaksin COVID-19 di Bandung, kembali melaksanakan pemeriksaan lanjutan untuk mengecek imunogenisitas dari vaksin, yang diberikan terakhir pada tiga bulan yang lalu. Lalu dampak medis apa yang dirasakan relawan sekarang ?

Salah seorang relawan uji klinis, Lina (30) mengatakan, secara umum tak ada yang berbeda dalam kunjungannya yang keempat di klinik Unpad, Dipatiukur pada Rabu (2/12). Petugas memeriksa kondisi fisik, tensi dan pengetesan medis umum lainnya.


"Awalnya tidak ada pemanggilan setelah tiga bulan diberi vaksin, tetapi kami dipanggil lagi. Saya termasuk kelompok subset imunogenisitas, jadi yang dicek imunnya setelah tiga bulan. Katanya tidak semua, tadi mendengar penjelasan lagi, harusnya ada kunjungan tambahan setelah tiga bulan vaksin, diambil darah untuk dicek imunnya," ujar Lina.


Ia mengatakan, selama tiga bulan ini ia tak merasakan ada dampak negatif pada kesehatannya. Ia sempat merasakan pegal dan mengantuk setelah disuntik, tetapi keadaan itu tak berlangsung lama.


"Pekerjaan saya riset pasar ke lapangan, saya rentan kena COVID-19, istilahnya dengan menjadi relawan saya menjaga diri saya sendiri, semoga setelah saya ikut uji klinis ada manfaatnya untuk masyarakat," tuturnya.


Relawan uji klinis lainnya, Ali (40) mengatakan, pengambilan darah ini merupakan yang kedua. Sama seperti Lina, setelah tiga bulan berlalu tak ada reaksi negatif dari vaksin yang diterimanya.


"Saya menjadi relawan, salah satu tujuannya untuk mendapatkan informasi yang akurat, buat saya pribadi itu ya. Saya jadi dapat informasi COVID-19 ini jadi lebih tahu apa yang sedang kita hadapi, dan sampai kapan ini akan selesai, jadi lebih terinformasikan," katanya.

https://movieon28.com/movies/call-boy/


Fakta-fakta Pesta Seks Swinger Berujung Ledakan COVID-19


Pesta seks swinger atau tukar pasangan di Amerika Serikat berbuntut ledakan virus Corona. Setidaknya 41 dari 300 peserta dinyatakan positif COVID-19.

Bob Hannaford, penyelenggara pesta tersebut, mengaku sudah melakukan tindakan pencegahan COVID-19. Di antaranya dengan menyediakan gelang yang menunjukkan bahwa seseorang telah memiliki antibodi.


Upaya pencegahan lainnya adalah dengan mewajibkan para peserta untuk menjaga jarak dalam antrean dan mengenakan masker.


"Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan mengadakan acara ini lagi. Padahal sebagian besar dari 41 kasus positif sebagian besar merupakan kasus asimtomatik atau sangat ringan," kata Hannaford dikutip dari Fox Live, Rabu (2/12/2020).


Swinger sendiri merupakan fantasi seks yang terbilang ekstrem. Beberapa orang saling bertukar pasangan untuk mendapatkan kepuasan seksual, yang tentunya sangat berisiko menularkan berbagai masalah kesehatan.


Dikutip dari Insider, berikut 3 fakta tentang swinger yang perlu diketahui:


1. Apa itu swinger?

Swinger atau yang dikenal dengan perilaku seks bertukar pasangan adalah kecenderungan untuk mendapatkan kepuasan seksual saat bertukar pasangan. Hal ini didapat ketika pelaku melihat atau melakukan hubungan seks bersama pasangan lain.


2. Alasan pelaku swinger serta risiko setelahnya

Alasan pelaku melakukan swinger karena mereka merasa tidak puas dengan pasangan sendiri. Perilaku seks ini bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi pelaku, seperti herpes, HIV, dan klamidia.

https://movieon28.com/movies/perfume-the-story-of-a-murderer/