Kamis, 03 Desember 2020

3 Bulan Usai Suntik, Apa Kabar Para Relawan Vaksin COVID-19 di Bandung?

 Relawan uji klinis kandidat vaksin COVID-19 di Bandung, kembali melaksanakan pemeriksaan lanjutan untuk mengecek imunogenisitas dari vaksin, yang diberikan terakhir pada tiga bulan yang lalu. Lalu dampak medis apa yang dirasakan relawan sekarang ?

Salah seorang relawan uji klinis, Lina (30) mengatakan, secara umum tak ada yang berbeda dalam kunjungannya yang keempat di klinik Unpad, Dipatiukur pada Rabu (2/12). Petugas memeriksa kondisi fisik, tensi dan pengetesan medis umum lainnya.


"Awalnya tidak ada pemanggilan setelah tiga bulan diberi vaksin, tetapi kami dipanggil lagi. Saya termasuk kelompok subset imunogenisitas, jadi yang dicek imunnya setelah tiga bulan. Katanya tidak semua, tadi mendengar penjelasan lagi, harusnya ada kunjungan tambahan setelah tiga bulan vaksin, diambil darah untuk dicek imunnya," ujar Lina.


Ia mengatakan, selama tiga bulan ini ia tak merasakan ada dampak negatif pada kesehatannya. Ia sempat merasakan pegal dan mengantuk setelah disuntik, tetapi keadaan itu tak berlangsung lama.


"Pekerjaan saya riset pasar ke lapangan, saya rentan kena COVID-19, istilahnya dengan menjadi relawan saya menjaga diri saya sendiri, semoga setelah saya ikut uji klinis ada manfaatnya untuk masyarakat," tuturnya.


Relawan uji klinis lainnya, Ali (40) mengatakan, pengambilan darah ini merupakan yang kedua. Sama seperti Lina, setelah tiga bulan berlalu tak ada reaksi negatif dari vaksin yang diterimanya.


"Saya menjadi relawan, salah satu tujuannya untuk mendapatkan informasi yang akurat, buat saya pribadi itu ya. Saya jadi dapat informasi COVID-19 ini jadi lebih tahu apa yang sedang kita hadapi, dan sampai kapan ini akan selesai, jadi lebih terinformasikan," katanya.

https://movieon28.com/movies/call-boy/


Fakta-fakta Pesta Seks Swinger Berujung Ledakan COVID-19


Pesta seks swinger atau tukar pasangan di Amerika Serikat berbuntut ledakan virus Corona. Setidaknya 41 dari 300 peserta dinyatakan positif COVID-19.

Bob Hannaford, penyelenggara pesta tersebut, mengaku sudah melakukan tindakan pencegahan COVID-19. Di antaranya dengan menyediakan gelang yang menunjukkan bahwa seseorang telah memiliki antibodi.


Upaya pencegahan lainnya adalah dengan mewajibkan para peserta untuk menjaga jarak dalam antrean dan mengenakan masker.


"Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan mengadakan acara ini lagi. Padahal sebagian besar dari 41 kasus positif sebagian besar merupakan kasus asimtomatik atau sangat ringan," kata Hannaford dikutip dari Fox Live, Rabu (2/12/2020).


Swinger sendiri merupakan fantasi seks yang terbilang ekstrem. Beberapa orang saling bertukar pasangan untuk mendapatkan kepuasan seksual, yang tentunya sangat berisiko menularkan berbagai masalah kesehatan.


Dikutip dari Insider, berikut 3 fakta tentang swinger yang perlu diketahui:


1. Apa itu swinger?

Swinger atau yang dikenal dengan perilaku seks bertukar pasangan adalah kecenderungan untuk mendapatkan kepuasan seksual saat bertukar pasangan. Hal ini didapat ketika pelaku melihat atau melakukan hubungan seks bersama pasangan lain.


2. Alasan pelaku swinger serta risiko setelahnya

Alasan pelaku melakukan swinger karena mereka merasa tidak puas dengan pasangan sendiri. Perilaku seks ini bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi pelaku, seperti herpes, HIV, dan klamidia.

https://movieon28.com/movies/perfume-the-story-of-a-murderer/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar