Rabu, 30 Desember 2020

Drone DJI Dicekal Tapi Terlanjur Kuasai Pasar Amerika

 Menyusul Huawei dan sederet perusahaan teknologi asal China, produsen drone DJI masuk daftar blacklist Amerika Serikat. Namun demikian bukan berarti DJI akan langsung tumbang di Negeri Paman Sam lantaran terlanjur sudah menguasai pasar.

DJI masuk daftar blacklist karena dianggap sebagai risiko keamanan nasional AS, dan juga dianggap ikut serta dalam pelanggaran HAM di China. Dampaknya adalah perusahaan yang berbasis di AS dilarang berbisnis dengan DJI, misalnya menjual komponen atau teknologi pada DJI.


Walaupun begitu, DJI diperkirakan belum akan kehilangan posisi dominannya di AS. "Memang ada banyak opsi, tapi realitasnya DJI punya sekitar 75% market share (di AS)," kata Mike Winn selaku CEO lembaga analisis DroneDeploy.


DJI mendominasi penjualan drone lantaran harganya lumayan masuk akal, desain dan teknologi canggih serta termasuk pionir di pasar drone. Mendepak DJI dari pasar AS menurut Winn sama saja dengan mengeluarkan Apple dari pasar smartphone alias sangat sukar.


DJI masih bisa mendapatkan teknologi dan komponen AS, namun harus mendaftarkan lisensi khusus seperti Huawei. Prosesnya memang berbelit-belit tapi hal itu bisa menjadi salah satu solusi.


Terlebih lagi, DJI sebenarnya cukup mandiri dalam pembuatan software dan terutama hardware drone mereka. Memang sebagian software terbantu teknologi Amerika, namun basisnya adalah ciptaan DJI sendiri.


Untuk menenangkan para konsumen, DJI telah menyatakan bahwa warga yang tinggal di AS masih tetap membeli drone buatan mereka. Mereka pun menyatakan kekecewaannya karena dimasukkan ke dalam daftar tersebut.


"DJI kecewa dengan keputusan Kementerian Perdagangan AS. Namun konsumen di Amerika tetap bisa membeli dan menggunakan produk DJI secara normal," tulis DJI dalam pernyataannya baru-baru ini. Artinya dalam jangak pendek, sepertinya tidak akan ada imbas besar bagi bisnis DJI setelah terkena sanksi dari Amerika.

https://kamumovie28.com/movies/a-serious-man/


3 Cara Menciptakan Ekosistem Gaming yang Positif


Seiring dengan semakin populernya esports, ekosistem gaming pun jadi semakin besar. Sayangnya, lingkungan esports dan gaming masih penuh dengan komentar-komentar toxic yang berisi hujatan dan hinaan. Hal ini tentu menunjukkan betapa para gamers pada umumnya dan penggemar esports khususnya masih belum dewasa. Kalau mereka adalah penggemar yang dewasa, tentu ekosistem gaming dan esports di Indonesia akan lebih positif.

Nah, bagaimana kalau kita ingin menciptakan lingkungan gaming yang positif? Simak caranya di sini.


1. Pahami bahwa selera setiap orang berbeda

Salah satu komentar yang paling sering ditemukan di konten gaming adalah komentar yang membandingkan game yang satu dengan game yang lain. Sekadar membandingkan tidak masalah, namun sampai menghina dan menjelek-jelekkan game yang bahkan tidak dimainkan adalah tindakan yang kekanak-kanakan dan tentunya toxic. Yang perlu dipahami adalah selera orang berbeda. Game yang menurut kalian tidak menarik bisa jadi sangat menarik bagi gamers lain.


Ketika game tersebut bahkan dipertandingkan dalam esports, berarti komunitas game tersebut telah cukup besar sehingga dapat menjaring pemain profesional dan menawarkan turnamen dengan nilai hadiah yang besar. Jadi, tak perlu membanding-bandingkan game karena selera setiap orang berbeda-beda.


2. Pahami bahwa menjadi pro player adalah pekerjaan berat

Komentar toxic lainnya yang sering muncul di ekosistem gaming dan esports adalah komentar tentang individu pro player. Sering kali komentar toxic tersebut menyasar para pro player, khususnya tim yang kalah. Bahkan, tim pemenang pun tak ketinggalan dikomentari dengan negatif oleh pendukung tim yang kalah.

https://kamumovie28.com/movies/the-beach-bum/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar