Selasa, 29 Desember 2020

Menstruasi Tidak Teratur Gara-gara Long COVID, Kok Bisa?

 Selama beberapa bulan terakhir, semakin banyak orang di seluruh dunia melaporkan telah mengalami long COVID. Dikutip dari Times of India, long COVID merupakan kondisi seseorang masih mengalami gejala COVID-19 meski sudah dinyatakan negatif Corona.

Banyak orang dengan long COVID mengungkapkan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi siklus menstruasi mereka. Faktanya, hampir semua wanita di dunia yang terpapar virus Corona mengklaim bahwa COVID-19 telah memengaruhi siklus menstruasi mereka yang berbeda, meliputi:


Menstruasi yang tidak teratur

Derasnya darah yang keluar

Periode menstruasi yang lama

Pembekuan darah menstruasi yang tidak biasa

Sindrom pramenstruasi (PMS) yang buruk

Dikutip dari Medical News Today, salah satu pasien COVID-19, Rose mengungkapkan bahwa ia merasakan perubahan pada siklus menstruasinya. Hal senada juga diungkapkan Julia, seorang wanita 40-an tahun, yang mengalami gejala long COVID.


"Pada Mei, saya melewatkan siklus menstruasi selama sebulan penuh. Pada Juni kemudian Juli, menstruasi kembali, tetapi sangat tidak menentu kadang berlangsung lebih lama, lalu berhenti, dan mulai lagi," jelas Julia.


Efek ini mungkin berhubungan dengan hormon pada wanita seperti estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini dipercaya dapat menimbulkan efek perlindungan terhadap COVID-19 yang dapat mengurangi risiko yang relatif rendah untuk terinfeksi COVID-19, dibandingkan dengan pria.


Direktur Gynecologic Quality and Safety di Yale School of Medicine, di New Haven dr Linda Fan mengatakan ada beberapa kemungkinan biologis bahwa virus dapat menyerang fungsi ovarium secara langsung berdasarkan beberapa efek virus pada organ lain. Ia pun berhipotesis bahwa virus Corona dapat memengaruhi organ reproduksi wanita.


"Jika kondisi semakin memburuk, periksakan ke dokter kandungan, atau cek siklus menstruasi menggunakan aplikasi tracking," pungkas dr Fan.

https://maymovie98.com/movies/dangerous-beauty/


8 Orang di Jerman Tak Sengaja Overdosis Vaksin COVID-19


Program vaksinasi massal di Jerman tak sengaja memberikan delapan orang berkali-kali suntikan vaksin COVID-19. Mereka dilaporkan menerima dosis vaksin sampai lima kali di atas normal.

Sebanyak tujuh wanita dan satu pria berusia 38-54 tahun tersebut bekerja di panti jompo kota Stralsund.


Kini empat di antaranya dilaporkan mengalami gejala seperti flu dan dirawat di rumah sakit untuk observasi. Sejauh ini dari delapan orang tersebut tidak ada yang melaporkan mengalami gejala serius.


"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kasus individual ini terjadi karena kesalahan individual. Saya harap mereka yang terlibat tidak mengalami efek samping serius," kata kepala distrik Stefan Kerth seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/12/2020).


Otoritas Jerman menyebut vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dalam studi pernah dicek relatif aman dalam dosis tinggi. Saat itu relawan yang diberikan vaksin sampai 100 mikrogram, normalnya 30 mikrogram, tidak jadi jatuh sakit.

https://maymovie98.com/movies/a-man-in-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar