Sabtu, 26 Desember 2020

Turki: Vaksin Corona Sinovac 91 Persen Efektif Lawan COVID-19!

 Hasil awal uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 buatan Sinovac di Turki menunjukkan vaksin tersebut efektif 91,25 persen melawan infeksi Corona. Hasil ini jauh lebih baik daripada yang dilaporkan dari uji coba terpisah vaksin COVID-19 Sinovac di Brasil.

Diberitakan Reuters, peneliti Turki mengatakan pada Kamis (24/12/2020) tidak ada efek samping yang terlihat selama uji klinis, selain dari satu orang yang memiliki reaksi alergi. Efek samping yang umum disebabkan oleh vaksin tersebut adalah demam, nyeri ringan dan sedikit kelelahan.


"Kami yakin akan efek vaksin itu. Kami sekarang yakin bahwa vaksin itu efektif dan aman untuk rakyat Turki," kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada konferensi pers.


Uji klinis fase 3 di Turki dimulai pada 14 September yang telah melibatkan lebih dari 7.371 sukarelawan.


Untuk analisis kemanjuran, peneliti masih harus mengidentifikasi 40 relawan yang mengembangkan COVID-19 setelah mendapatkan suntikan. Kemudian, dewan keamanan independen akan melihat datanya dan melihat apakah pasien ini mendapatkan vaksin atau plasebo, untuk menghitung tingkat akurasi vaksinnya.


Turki akan menerima 3 juta dosis Sinovac dan mendatangkan 50 juta lebih saat masa vaksinasi dimulai pada bulan depan. Penerima vaksin pertama adalah petugas kesehatan dan golongan penduduk yang paling rentan.

https://indomovie28.net/movies/all-things-fair/


Diidap Dewi Persik Saat Terinfeksi, Ini Penyebab Pasien Corona Alami Ruam


Pedangdut Dewi Perssik mengalami gejala tak biasa COVID-19 yakni ruam kulit. Apa sih yang menjadi pemicu ruam kulit ini?

Ruam kulit menambah daftar panjang gejala COVID-19. Disebutkan bahwa 20 persen dari pasien COVID-19 mengalami gejala ruam kulit saat terinfeksi.


Meskipun COVID-19 sering dianggap sebagai penyakit yang mempengaruhi sistem pernapasan, ruam banyak dilaporkan terjadi pada sejumlah pasien di China dan Eropa yang dirawat di rumah sakit dengan gejala COVID-19 yang parah.


Ruam dapat muncul pada tahap awal terinfeksi COVID-19 atau selama pasien menjalani perawatan. Apa yang menyebabkan gejala ruam bisa muncul pada pasien COVID-19?


Para ahli menyebut ruam pada pasien COVID-19 tidak disebabkan oleh virus itu sendiri, tetapi oleh respons kekebalan tubuh terhadap virus.


Misalnya, penelitian menunjukkan ruam mungkin disebabkan oleh aktivasi berlebihan dari bagian sistem kekebalan. Hal ini mengarah pada kerusakan pembuluh darah yang terlihat pada gejala seperti COVID-19 toes atau purpura yang disebabkan oleh pendarahan di bawah kulit.


"Banyak infeksi virus yang dapat memengaruhi kulit, jadi tidak mengherankan jika kami melihat ruam ini pada COVID-19," kata peneliti Dr Veronique Bataille, konsultan dermatologis di Rumah Sakit St Thomas dan King's College London.


Peneliti menemukan ada tiga tipe umum ruam yang dialami pasien COVID-19 yakni urtikaria atau biduran yang terasa sangat gatal, COVID-19 toes atau jari tangan dan kaki berwarna merah dan keunguan, dan bintik-bintik kemerahan seperti biang keringat. Ruam bisa bertahan selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.


Para ahli mengatakan COVID-19 dapat menyebabkan ruam kulit di segala usia.

https://indomovie28.net/movies/after-sex/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar