Rabu, 30 Desember 2020

Misteri Kematian Massal Ratusan Ribu Burung Terkuak

 - Kematian massal ratusan ribu burung, bahkan ada yang menyebutnya jutaan, terjadi di beberapa wilayah Amerika Serikat pada September silam dan menimbulkan kehebohan. Setelah ilmuwan menggelar penyelidikan, kini terungkap misteri penyebab kematian massal yang memprihatinkan itu.

Warga setempat melaporkan temuan bangkai burung di lapangan golf, area hiking, perumahan dan lain-lainnya, di wilayah New Mexico, Colorado, Texas, Arizona dan Nebraska. Burung tersebut sedang dalam perjalanan migrasi.


Penelitian terhadap bangkai para burung itu oleh USGS National Wildlife Health Center menyimpulkan bahwa kelaparan jangka panjang, diperburuk oleh cuaca dingin yang mendadak datang kemungkinan karena perubahan iklim, membuat para burung itu sekarat dan tewas.


Dikutip detikINET dari Guardian, Selasa (29/12/2020) 80% dari seluruh spesimen yang diteliti menunjukkan tanda-tanda kelaparan. Antara lain otot di sayap menciut, darah di sistem usus, gagal ginjal dan hilangnya lemak.


"Tampak bahwa penyebab kematian dari burung-burung itu adalah badan yang kurus sebagai akibat dari kelaparan," kata Jonathan Sleeman, direktur USGS National Wildlife Health Center.


"Sungguh sulit menentukan penyebab langsungnya, tapi kami pikir peristiwa cuaca memaksa burung itu migrasi sebelum siap atau mungkin berimbas pada akses mereka terhadap sumber makanan selama migrasi," papar dia.


Kematian massal kebanyakan terjadi pada 9 dan 10 September saat muncul udara dingin yang mungkin menyebabkan makanan jadi langka. Dalam kondisi lemah, burung menjadi kehilangan arah sehingga terbang ke bangunan atau ke kendaraan. Temperatur dingin membuat mereka semakin lemah.


Para burung kelaparan mungkin karena kondisi kekeringan parah di habitat asal mereka yang semakin sering terjadi, barangkali karena perubahan iklim. Dan seperti disebutkan, muncul pula badai musim dingin yang jarang terjadi selama beberapa hari.


"Di New Mexico ada kekeringan parah dan kami memperkirakan akan datang lagi. Tamaknya perubahan iklim memainkan peran di sini dan kita akan melihat kondisi seperti ini lagi di masa depan," cetus Martha Desmond, profesor biologi di New Mexico State University (NMSU). Mereka pun berusaha mencari solusi agar kematian massal para burung ini tak terjadi lagi.

https://kamumovie28.com/movies/altered-states/


Peneliti Kembangkan Obat Untuk Cegah COVID-19


 Para ilmuwan di Inggris baru saja merekrut peserta pertama di dunia untuk menjadi bagian dari studi antibodi terkait pengobatan COVID-19. Jika pengobatannya efektif, itu bisa memberi mereka yang sudah terpapar SARS-CoV-2 perlindungan supaya tidak terjangkit COVID-19.

"Kami tahu bahwa kombinasi antibodi ini dapat menetralkan virus," jelas ahli virologi University College London Hospitals (UCLH) Catherine Houlihan.


"Jadi kami berharap bahwa memberikan pengobatan ini melalui suntikan dapat mengarah pada perlindungan langsung terhadap perkembangan COVID-19 pada orang yang telah terpapar - ketika sudah terlambat untuk memberikan mereka vaksin," sambungnya sebagaimana dilansir Live Science, Selasa (29/12/2020).


Ini mungkin bukan pengobatan antibodi pertama untuk COVID-19 yang pernah ada. Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump juga pernah diberi antibodi monoklonal ketika dia terserang penyakit tersebut, dan di Amerika Serikat sendiri dua perawatan antibodi yang berbeda, casirivimab dan imdevimab, telah menerima persetujuan darurat pada bulan November.

https://kamumovie28.com/movies/sex-and-zen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar