Selasa, 29 Desember 2020

Aa Gym Positif COVID-19, Siapapun yang Kontak Disarankan Tes PCR

 Dai kondang Abdullah Gymnastiar atau akrab dipanggil Aa Gym positif virus Corona COVID-19. Saat ini kondisinya dikabarkan baik meski mengalami gejala ringan.

Lewat rekaman video yang ia bagikan, Aa Gym mengaku awalnya diduga mengalami gejala kelelahan. Namun setelah swab Polymerase Chain Reaction (PCR), ia dinyatakan positif COVID-19.


"Siapa yang pernah dekat sama Aa ada baiknya di swab juga walaupun katanya ini baru kenanya," kata Aa Gym seperti dikutip dari kanal Youtube Aagym Official, Selasa (29/12/2020).


Kapan dan siapa saja yang harus tes swab?

Dalam panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa apabila menemukan kasus konfirmasi maka dilakukan penelusuran kontak atau tracing. Adapun kriteria kontak erat adalah sebagai berikut:


- Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.


- Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).


- Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.


- Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.


Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat, periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.


Kapan kontak erat harus diperiksa?

Kontak erat akan dikarantina dahulu selama 14 hari. Karantina dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kontak erat sejak kontak terakhir dengan dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19


Jika setelah dilakukan karantina selama 14 hari tidak muncul gejala, maka pemantauan dapat dihentikan. Akan tetapi jika selama pemantauan, kontak erat muncul gejala maka harus segera diisolasi dan diperiksa swab (RT-PCR).

https://maymovie98.com/movies/widows/


Terapi Plasma Konvalesen untuk COVID-19 Makin Populer, Ada Komunitasnya Lho


Banyak pesan singkat yang beredar di media sosial untuk mencari donor plasma konvalesen bagi keluarganya yang dirawat karena COVID-19. Melihat situasi ini, seorang dokter di Malang berinisiatif untuk membuat Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen bagi pasien COVID-19.

Komunitas ini didirikan oleh dr Ariani M.Kes SpA (K), pada 25 Desember 2020. Saat membentuk komunitas donor plasma ini, dr Ariani mengajak enam relawan lain nya. Terdiri dari empat relawan dan dua dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.


Sebelum mencetuskan terbentuknya komunitas ini, dr Ariani mengatakan hatinya tergerak saat melihat situasi sulitnya mencari donor plasma konvalesen. Untungnya, ia bekerja di rumah sakit rujukan COVID-19 sehingga memudahkan untuk mencari orang yang sudah sembuh dari virus Corona.


"Karena hati nurani saya tergerak saat saya membaca banyak broadcast tentang orang yang butuh donor plasma karena keluarganya dirawat di rs kena covid, sulitnya mencari pendonor plasma konvalesen, urgentnya kebutuhan donor plasma," ujar dr Ariani saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat pada Senin (28/12/2020).


"Dan saya punya kemampuan untuk membantu akses ke para survivor covid yang plasma darahnya bisa didonorkan demi membantu pasien yang sedang berjuang utk sembuh, karena saya bekerja di RS rujukan COVID ada banyak rekan dokter yangg merawat pasien COVID sehingga memudahkan untuk mencari survivor COVID," tambahnya.


Dalam waktu empat hari, jumlah anggota komunitas sudah mencapai 57 orang dan terus bertambah. Ia mengatakan anggota komunitas berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Pasuruan, Jember, Malang, Bogor, Jakarta, dan lainnya.


Saat ini komunikasi berlangsung secara daring. Bagi donor maupun pasien akan diberikan link Google Form untuk mengisi identitas yang akan diberikan oleh dr Ariani dan relawan lainnya.


Untuk bergabung dalam komunitas ini, ada beberapa kriteria khusus yang perlu diperhatikan. Berikut kriteria untuk jadi donor darah plasma konvalesen.


Pernah terdiagnosis konfirmasi COVID-19 (hasil swab PCR dan/atau swab antigen positif)

Telah bebas gejala COVID-19 (demam/batuk/sesak/diare) sekurang-kurangnya 14 hari.

Usia 18-60 tahun

Laki-laki, wanita yang belum pernah hamil

Berat badan minimal 55 kg

Tidak memiliki penyakit yang berat (gagal ginjal, jantung, kanker, kencing manis, darah tinggi tidak terkontrol)

Bagi para donor yang ingin menjadi donor darah plasma konvalesen dan pasien COVID-19 yang membutuhkan darah plasma, dapat menghubungi komunitas ini.

https://maymovie98.com/movies/into-the-wild/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar